jika Anda ingin menghapus artikel dari situs, hubungi kami dari atas.

    apabila kita sedang menerima cobaan hidup yang sangat berat, kita harus meyakini bahwa di balik musibah pasti ada hikmahnya, karena allah swt yang maha mengetahui hal yang terbaik untuk hamba-hamba-nya. sikap ini adalah contoh perilaku ...

    Muhammad

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    dapatkan apabila kita sedang menerima cobaan hidup yang sangat berat, kita harus meyakini bahwa di balik musibah pasti ada hikmahnya, karena allah swt yang maha mengetahui hal yang terbaik untuk hamba-hamba-nya. sikap ini adalah contoh perilaku ... dari situs web ini.

    Kebaikan di Balik Musibah Sakit

    Adakalanya dalam hidup ini kita merasakan sehat dan adakalanya kita sakit. Ketika kita sehat, hendaknya kita selalu bersyukur kepada Allah karena dengan nikmat sehat. Dengan kesehatan yang ada pada diri kita, banyak sekali nikmat lainnya yang dapat kita rasakan. Dengan sehat, kita dapat menikmati makan dan minum, ibadah, serta aktivitas hidup lainnya. Sebaliknya, ketika kita [โ€ฆ]

    Pojok Dakwah

    Kebaikan di Balik Musibah Sakit

    Adakalanya dalam hidup ini kita merasakan sehat dan adakalanya kita sakit. Ketika kita sehat, hendaknya kita selalu bersyukur kepada Allah karena dengan nikmat sehat. Dengan kesehatan yang ada pada diri kita, banyak sekali nikmat lainnya yang dapat kita rasakan. Dengan sehat, kita dapat menikmati makan dan minum, ibadah, serta aktivitas hidup lainnya.

    Sebaliknya, ketika kita sedang sakit, hendaknya kita bersabar atas sakit yang menimpa diri kita.

    Selain itu, dengan sakit ini, tentunya kita sadar bahwa nikmat sehat begitu sangat berharga dan sehat merupakan anugerah Allah yang luar biasa. Sebagai seorang yang beriman, sudah selayaknya kita meyakini bahwa ada hikmah di balik musibah sakit yang kita alami.

    Pada hakikatnya, semua keadaan seorang muslim mengandung kebaikan di dalamnya, baik ketika sehat ataupun ketika sakit. Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

    ุนูŽุฌูŽุจู‹ุง ู„ุฃูŽู…ู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ุฅูู†ูŽู‘ ุฃูŽู…ู’ุฑูŽู‡ู ูƒูู„ูŽู‘ู‡ู ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ูˆูŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุฐูŽุงูƒูŽ ู„ุฃูŽุญูŽุฏู ุฅูู„ุงูŽู‘ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ุฅูู†ู’ ุฃูŽุตูŽุงุจูŽุชู’ู‡ู ุณูŽุฑูŽู‘ุงุกู ุดูŽูƒูŽุฑูŽ ููŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู’ ุฃูŽุตูŽุงุจูŽุชู’ู‡ู ุถูŽุฑูŽู‘ุงุกู ุตูŽุจูŽุฑูŽ ููŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู„ูŽู‡ู

    โ€œSungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Hal ini tidaklah didapati kecuali pada diri seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Hal itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.โ€ (HR. Muslim, no. 2999)

    Tidak ada segala sesuatu yang datang menimpa diri kita kecuali terjadi atas izin dari-Nya. Hendaknya kita memahami bahwasannya sakit merupakan ujian dan cobaan dari Allah Taโ€™ala. Oleh karena itu, kita perlu menanamkan pada diri kita, bahwa akan ada kebaikan dan hikmah di balik musibah sakit. Ketika sakit menimpa diri kita, hendaklah kita berbaik sangka kepada Allah Taโ€™ala. Ujian sakit yang kita alami adalah bentuk kecintaan Allah Taโ€™ala kepada hamba-Nya. Hal ini senada dengan sabda Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam,

    ุฅุฐุง ุฃุญูŽุจูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ู ู‚ูˆู…ู‹ุง ุงุจู’ุชู„ุงู‡ูู…ู’

    โ€œJika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diujiโ€ (HR. Ath-Thabrani dalam Muโ€™jamul Ausath, 3/302)

    Pembaca rahimakumullah, berikut ini insya Allah akan kami sampaikan mengenai beberapa kebaikan dan hikmah yang dapat kita petik dari musibah sakit.

    1. Mendapatkan rida Allah

    Seorang yang beriman harus yakin bahwa segala perkara yang terjadi merupakan takdir dan ketetapan dari Allah Taโ€™ala. Di antara sikap yang perlu ditanamkan pada diri seorang hamba yang sedang mengalami sakit adalah sikap rida. Dengan sikap rida atas cobaan tersebut, maka Allah akan memberikan keridaan kepada hamba-Nya. Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

    ุฅูู†ูŽู‘ ุนูุธูŽู…ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽุฒูŽุงุกู ู…ูŽุนูŽ ุนูุธูŽู…ู ุงู„ู’ุจูŽู„ุงูŽุกูุŒ ูˆูŽุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุญูŽุจูŽู‘ ู‚ูŽูˆู’ู…ู‹ุง ุงุจู’ุชูŽู„ุงูŽู‡ูู…ู’ุŒ

    ููŽู…ูŽู†ู’ ุฑูŽุถููŠูŽ ููŽู„ูŽู‡ู ุงู„ุฑูู‘ุถูŽุงุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽุฎูุทูŽ ููŽู„ูŽู‡ู ุงู„ุณูู‘ุฎู’ุทู

    โ€œSesungguhnya pahala yang besar diperoleh melalui cobaan yang besar pula. Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, barangsiapa yang rida (menerimanya) maka Allah akan meridainya dan barangsiapa yang murka (menerimanya) maka Allah murka kepadanya.โ€ (HR. At Tirmidzi no. 2396)

    2. Terhapusnya dosa dan diangkat derajatnya

    Di antara kabar gembira bagi orang yang sakit yaitu  Allah Taโ€™ala akan menghapuskan dosa-dosanya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. Hal ini telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam,

    ู…ูŽุง ู…ูู†ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ู ูŠูุตููŠุจูู‡ู ุฃูŽุฐู‹ู‰ ู…ูŽุฑูŽุถูŒ ููŽู…ูŽุง ุณููˆูŽุงู‡ู ุฅูู„ูŽู‘ุง ุญูŽุทูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุณูŽูŠูู‘ุฆูŽุงุชูู‡ู ูƒูŽู…ูŽุง ุชูŽุญูุทูู‘ ุงู„ุดูŽู‘ุฌูŽุฑูŽุฉู ูˆูŽุฑูŽู‚ูŽู‡ูŽุง

    โ€œSetiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.โ€ (HR. Al-Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571)

    Selain itu, musibah yang menimpa kita seperti sakit akan mengangkat derajat kita di sisi Allah Taโ€™ala, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam,

    ู…ูŽุง ูŠูุตููŠุจู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุดูŽูˆู’ูƒูŽุฉู ููŽู…ูŽุง ููŽูˆู’ู‚ูŽู‡ูŽุง ุฅูู„ูŽู‘ุง ุฑูŽููŽุนูŽู‡ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุจูู‡ูŽุง ุฏูŽุฑูŽุฌูŽุฉู‹ ุŒ ุฃูŽูˆู’ ุญูŽุทูŽู‘ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุจูู‡ูŽุง ุฎูŽุทููŠุฆูŽุฉู‹

    โ€œTidaklah seorang mukmin terkena duri dan lebih dari itu melainkan Allah akan mengangkat derajat dengannya atau dengannya dihapuskan kesalahan-kesalahannya.โ€ (HR. Bukhari no. 5640 dan Muslim no. 2572)

    3. Pahala yang tetap mengalir

    Terkadang ketika sakit menimpa diri kita, kita tidak dapat menjalankan aktivitas ibadah sebagaimana biasanya. Di antara bentuk kasih sayang Allah Taโ€™ala kepada hamba-Nya adalah pahala amal saleh yang terus mengalir meskipun kita dalam keadaan sakit. Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

    ุฅุฐูŽุง ู…ูŽุฑูุถูŽ ุงู„ุนูŽุจู’ุฏูุŒ ุฃูˆู’ ุณูŽุงููŽุฑูŽุŒ ูƒูุชูุจูŽ ู„ู‡ ู…ูุซู’ู„ู ู…ุง ูƒุงู†ูŽ ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ู…ูู‚ููŠู…ู‹ุง ุตูŽุญููŠุญู‹ุง

    โ€œApabila seorang hamba sakit atau sedang safar, maka Allah akan menuliskan baginya pahala seperti saat ia lakukan ibadah di masa sehat dan bermukim.โ€ (HR. Bukhari no. 2996)

    4. Kecintaan Allah dan pahala tanpa batas jika bersabar

    Sikap mulia orang yang beriman ketika ditimpa musibah adalah sabar. Oleh karena itu, sakit yang kita rasakan sudah semestinya kita hadapi dengan penuh kesabaran. Kita tahu bahwa Allah amat mencintai orang-orang yang sabar. Sebagaimana firman-Nya,

    ูˆูŽุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูŠูุญูุจูู‘ ุงู„ุตูŽู‘ุงุจูุฑููŠู†ูŽ

    sumber : informatics.uii.ac.id

    Husnudzan 8D pertanyaan & jawaban untuk kuis dan lembar soal

    Find and create gamified quizzes, lessons, presentations, and flashcards for students, employees, and everyone else. Get started for free!

    Religious Studies

    8th

    Religious Studies 8th Husnudzan 8D

    lailatul fajriyah 2 plays

    25 Qs

    25 Qs Introducing new Paper mode

    No student devices needed. Know more

    Show Answers See Preview 1. Multiple-choice 45 seconds 1 pt

    Apabila kita sedang menerima cobaan hidup yang berat, kita harus meyakini bahwa dibalik musibah pasti ada hikmahnya, karena Allah SWT Maha mengetahui hal yang terbaik untuk hambaNya. Sikap ini adalah contoh perilaku...

    tawadhu' tasamuh ta'awaun husnudzan 2. Multiple-choice 45 seconds 1 pt

    Seseorang yang husnudzon kepada diri sendiri akan memiliki sifat ....

    Mudah putus asa Takabur Pesimis Percaya diri 3. Multiple-choice 45 seconds 1 pt

    Hasyim adalah seorang siswa MTs yang cerdas, selalu mendapat juara dan ranking kelas.Meskipun demikian ia tidak merasa dirinya paling pandai. Dia tetap melaksanakan kewajiban kelasnya sperti menyapu, menghapus papan tulis dan tugas lainnya dan tidak gengsi. Sikap yang dilakukan Hasyim ini termasuk...

    Husnudzan Tawadhu' Ta'awun Tasamuh

    Expore all questions with a free account

    Already have an account?

    Suggestions for you See more SUPER

    31 Qs

    Moses and the Plagues

    1.7K plays

    2nd

    10 Qs

    Parable of The Talents

    1.2K plays

    1st - 4th

    20 Qs

    Friendly

    771 plays

    2nd SUPER

    13 Qs

    ็Žฐๅœจๅ‡ ็‚น๏ผŸ๏ผˆ2๏ผ‰

    116 plays

    2nd

    sumber : quizizz.com

    Allah Maha Baik, selalu Menitipkan Hikmah di setiap Masalah โ€” UKM ASC

    Menjadi manusia adalah tanggung jawab yang besar. Kita dilahirkan di muka bumi menjalani hidup untuk beribadah kepada Allah dengan melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hal ini disebut dengan taqwa. Tentu saja, Allah selalu memberikan ujian kepada manusia untuk menaikkan tingkat ketaqwaannya. Kalau bisa dibilang, ini seperti ujian kenaikan kelas. Semakin sulit ujiannya, level atau โ€ฆ

    Allah Maha Baik, selalu Menitipkan Hikmah di setiap Masalah

    Menjadi manusia adalah tanggung jawab yang besar. Kita dilahirkan di muka bumi menjalani hidup untuk beribadah kepada Allah dengan melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hal ini disebut dengan taqwa. Tentu saja, Allah selalu memberikan ujian kepada manusia untuk menaikkan tingkat ketaqwaannya. Kalau bisa dibilang, ini seperti ujian kenaikan kelas. Semakin sulit ujiannya, level atau tingkatan derajat yang didapatkannya akan semakin tinggi. Salah satu ujian dari Allah untuk menaikkan derajat ketaqwaan manusia adalah dengan ditimpakan musibah atau cobaan. Dalam Al-Qurโ€™an, Surah Al-Baqarah ayat 155, Allah berfirman, โ€œDan sesungguhnya Kami memberikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.โ€

    Pejuang Qurโ€™ani disini pasti pernah berada di posisi yang sangat tidak mengenakkan bukan? Kondisi yang benar benar menyayat hati, menyudutkan diri, dan mengobrak abrik emosi. Hingga tak jarang, banyak manusia yang tidak kuat dengan ujian tersebut, sampai berani melintasi garis larangan yang tidak bisa dibenarkan oleh Allah. Atau malah, Ia menjadi depresi dan berputus asa akan kekuatan Allah, berprasangka buruk kepadaNya dan berakhir merutuk bahkan mengolok-ngolokNya. Padahal, jika ditelusuri bersama, Allah tidak akan membebani hamba kecuali menurut kemampuannya seperti yang difirmankan Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 286.

    Jelas bukan? Seberat apapun musibah atau cobaan yang kita terima, Allah yakin kita bisa mengatasinya. Sebagai analogi, tidak mungkin anak SD mendapat ujian yang sama dengan anak SMA bukan? Ujian bagi masing-masing manusia berbeda, disesuaikan dengan kemampuannya. Jadi, ketika kita tertimpa musibah, hal yang harus kita yakini adalah Allah mempercayakan masalah ini kepada kita. Kita pasti bisa melaluinya jika kita ada niatan kuat untuk menyelesaikannya. Tenang saja, dibalik segala ujian dan cobaan pasti terselip hikmah didalamnya. Hikmah yang menjadi pelajaran berharga bagi perjalanan hidup kita. Hikmah yang bisa merubah sikap buruk di masa lalu, sehingga bisa menjadikannya lebih baik di masa depan. Hikmah yang menjadi bekal kita untuk meneruskan perjalanan di dunia, karena sejatinya hidup ini adalah sebuah perjalanan yang harus dinikmati dan dilalui dengan baik, mengumpulkan bekal yang cukup untuk amunisi di pemberhentian utama di akhirat nanti.

    Jika kita sudah ditakdirkan mampu menyelesaikan setiap masalah yang datang, lalu bagaimana kita menyikapi masalah tersebut? tentu saja kita harus memiliki senjata ampuh untuk mengatasinya bukan? Diantara senjata yang bisa kita gunakan adalah sabar, ikhlas, ikhtiar, dan syukur. Dengan kolaborasi empat senjata tersebut, yakinlah bahwa semua akan baik baik saja dan berakhir melegakan.

    Sabar, ketika cobaan datang, senjata pertama yang harus digunakan adalah sabar. Sabar untuk tidak memaki, sabar untuk selalu berprasangka baik, dan sabar untuk menjalani hari-hari yang penuh cobaan. Kedua adalah ikhlas, jika sabar sudah dikerahkan, amunisi kedua adalah ikhlas. Ikhlas bahwa cobaan ini adalah ujian dari Allah, ikhlas bahwa memang ini harus terjadi dan kita tidak bisa kabur dengan keadaan seperti ini. Ketiga adalah ikhtiar yakni berusaha dhahir dan bathin untuk menghadapi dan menyelesaikan cobaan tersebut. Ikhtiar secra dhahir adalah dengan mencari tau akar permasalahannya, dan bagaimana langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelesaikanya. Sedangkan ikhtiar bathin adalah dengan berdoa, memohon ampun kepada Allah dan berharap agar selalu diberi kekuatan. Terakhir adalah syukur, karena dengan bersyukur atas nikmat apa saja yang masih tersisa, Allah pun akan menambah nikmat tersebut. Dengan ditambahnya nikmat tersebut, tentu saja kita akan terus memiliki kekuatan untuk menghadapinya.

    Nah, jika semua sudah dilakukan, hal terakhir yang menjadi wajib adalah tawakal, menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Karena Dialah yang memberikan cobaan, maka Dia pulalah yang akan mengakhirinya. Jangan putus asa, tetap semangat! Karena segalanya akan berlalu dan terus berputar hingga hari yang dijanjikan tiba. Jadi, untuk apa merutuki nasib buruk? Lebih baik bersyukur dan menikmati hidup yang telah diberikan oleh Allah untuk kita semua.

    Share this:

    Click to share on Twitter (Opens in new window)

    Click to share on Facebook (Opens in new window)

    Click to share on Google+ (Opens in new window)

    Like this:

    Related

    Pilihlah Hal yang Menguntungkan Dunia dan Akhiratmu

    โ€œHidup adalah pilihan. Pilihlah hal-hal yang menguntungkan dunia dan Akhiratmuโ€ Cobaan dan ujian akan selalu ada. Setiap kita pasti ada ujiannya masing-masing. Tak ada yang terlewatkan. Ibarat sebuah sekolah, hidup pun begitu. Tapi, sebaiknya dalam hidup kita belajar dari sebuah ujian, bukan belajar untuk ujian. Ujian yang kita terima itulahโ€ฆ

    05/12/2019 In "EDUKASI"

    Keikhlasan dan Kesabaran

    22/09/2021 In "MADING"

    Menggapai Hidayah-Nya

    02/03/2019 In "EDUKASI"

    sumber : asc.ukm.um.ac.id

    Apakah Anda ingin melihat jawaban atau lebih?
    Muhammad 21 day ago
    4

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    Klik untuk menjawab