jika Anda ingin menghapus artikel dari situs, hubungi kami dari atas.

    apakah boleh puasa nisfu syaban digabung dengan puasa ganti

    Muhammad

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    dapatkan apakah boleh puasa nisfu syaban digabung dengan puasa ganti dari situs web ini.

    Apakah Boleh Puasa Nisfu Syaban Digabung Puasa Ganti Ramadhan?

    Apakah boleh puasa Nisfu Syaban digabung puasa ganti Ramadhan? Berikut dalil terkait qada Ramadan dan puasa Nisfu Sya'ban.

    Nisfu Sya'ban 2023

    Apakah Boleh Puasa Nisfu Syaban Digabung Puasa Ganti Ramadhan?

    Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

    Kontributor: Syamsul Dwi Maarif, tirto.id - 6 Mar 2023 12:00 WIB

    Dibaca Normal 2 menit

    tirto.id - Umat muslim yang masih punya utang puasa Ramadhan tahun sebelumnya, diwajibkan mengganti pada bulan lain. Batas terakhir qada puasa Ramadan adalah pada bulan Syakban. Lantas, apakah boleh puasa Nisfu Syaban digabung dengan puasa ganti Ramadhan?

    Nisfu Syakban merupakan salah satu waktu utama di bulan Syakban. Nisfu Syakban atau 15 Syakban begitu istimewa karena Allah Swt. membuka pengampunan untuk seluruh makhlukNya, kecuali para musyrikin dan orang-orang yang saling bermusuhan.

    Hal ini disabdakan Rasulullah saw. melalui hadis riwayat Imam Baihaqi berikut:

    “,” (H.R. Baihaqi).

    Hadis di atas berkategori daif atau lemah. Kendati demikian, dalil tersebut diperkuat beberapa riwayat lain. Salah satunya hadis dari Imam Ahmad sebagai berikut:

    “,” (HR. Ahmad).

    Pada malam Nisfu Syakban, umat Islam dianjurkan untuk mendirikan berbagai amalan, termasuk berzikir, berdoa, mendirikan salat Nisfu Syakban, serta membaca Al-Qur’an. Rasulullah dalam suatu riwayat dari jalur Muawiyah bin Abdullah bin Ja’far pernah bersabda sebagai berikut:

    “.’” (HR. Ibnu Majah).

    Baca juga:

    Bacaan Surah Shad 54 & Ayat Apa yang Dibaca saat Nisfu Syaban?

    Tata Cara Shalat Nisfu Syaban Boleh Sendiri Apa Harus Berjamaah?

    Sholat Nisfu Syaban 2023 Kapan, Berapa Rakaat, & Baca Surat Apa?

    Puasa Qadha Ramadhan di Hari Nisfu Syaban

    Puasa Nisfu Syakban hukumnya sunah, dikerjakan mendapatkan pahala, ditinggalkan tidak membuahkan dosa.

    Berdasarkan keputusan Majelis Tarjih dan Tajdid Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah dalam Kalender Islam Global, puasa Nisfu Syakban 1444 H dapat dilaksanakan besok Selasa, 7 Maret 2023.

    Sementara itu, puasa sunah Nisfu Syakban 1444 H menurut Kalender Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) dan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) dapat didirikan pada pada hari Rabu, 8 Maret 2023.

    Di sisi lain, bulan Syakban merupakan waktu terakhir membayar qada puasa Ramadan bagi yang berutang. Aisyah Ra. semasa hidup juga pernah mengqada utang puasa Ramadan di bulan Syakban sebagaimana riwayat Abu Salamah bin Abdurrahman berikut:

    “,” (HR. Abu Daud No. 2047).

    Bacaan niat puasa qada Ramadan:

    نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

    Arab Latinnya: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaa'i fardhi syahri ramadhaana lillaahi ta'aalaa.

    Artinya: “Aku berniat mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah ta'ala.”

    Baca juga:

    Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Maret 2023 Bersamaan Nisfu Syaban

    Amalan Nisfu Syaban Sesuai Sunnah dan Bagi Wanita Haid

    Bolehkah Puasa Setelah Nisfu Syaban & Bagaimana Bacaan Niatnya?

    Hukum Menggabungkan Puasa Nisfu Syakban dengan Puasa Qadha Ramadan

    Mengqada Puasa Ramadan hukumnya adalah wajib bagi umat Islam yang berutang dan tidak beruzur syar’i. Imam Nawawi, seorang ulama asal Suriah, menjelaskan dalam kitab terkait qada puasa Ramadan sebagai berikut:

    “.”

    Menggabungkan dua niat puasa dikenal dengan praktik . Beberapa ulama mengatakan bahwa menggabungkan niat puasa sunah dan wajib menghasilkan pahala ganda.

    Seorang ulama sekaligus cendekiawan muslim asal Mesir abad ke-15 bernama Jalaluddin as-Suyuthi menuliskan dalam kitab bahwa mazhab Imam Syafi’i mengklasifikasikan menggabungkan niat wajib dan sunah menjadi 4 sebagai berikut:

    Keduanya sah, fardhu maupun sunahnya. Sebagai contoh, niat mandi junub di hari Jumat digabung dengan mandi sunah Jumat.

    Ibadah fardhu-nya sah, sementara ibadah sunahnya tidak. Sebagai contoh, orang yang menjalankan ibadah haji pertama kali. Jika ia berniat haji wajib sekaligus berniat haji sunah, yang dianggap sah adalah yang wajib.

    Sah ibadah sunahnya saja, ibadah fardhu-nya tidak. Sebagai contoh, apabila seseorang memberi uang kepada fakir miskin dengan niat zakat wajib sekaligus sedekah, yang dianggap sah hanya sedekahnya.

    Tidak sah kedua, wajib maupun sunah. Sebagai contoh, saat seseorang niat salat fardu sekaligus salat sunah rawatib, keduanya tidak sah.

    Imam Suyuthi kembali menjelaskan bahwa para ulama Mazhab Syafi’i berbeda pendapat mengenai pengategorian hukum menggabungkan niat sunah dan wajib di atas. Sebagian ulama memasukkan penggabungan niat Puasa Syakban, termasuk Puasa Nisfu Syakban dan Puasa Qada Ramadan ke hukum pertama.

    Namun, ada beberapa ulama yang mengategorikannya ke hukum kedua, ketiga, atau keempat. Kendati demikian, umat muslim tidak perlu gundah, karena para ulama memasukkan hukum tersebut dengan memiliki dalilnya masing-masing.

    Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif

    (tirto.id - Sosial Budaya)

    Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

    Penulis: Syamsul Dwi Maarif

    Editor: Muhammad Fadli Nasrudin Alkof

    ARTIKEL TERKAIT

    Materi Simple Past Tense: Rumus, Contoh Kalimat, & Soal-Jawaban

    sumber : tirto.id

    Puasa Nifsu Syaban Digabung Puasa Ganti Ramadhan, Apa Boleh?

    Puasa Nifsu Syaban digabung puasa ganti Ramadhan apa boleh? Lalu bagaimana hukum mengerjakannya? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini.

    Puasa Nifsu Syaban Digabung Puasa Ganti Ramadhan, Apa Boleh?

    Rifan Aditya

    Minggu, 05 Maret 2023 | 17:10 WIB

    Ilustrasi Puasa - Puasa Nifsu Syaban Digabung Puasa Ganti Ramadhan (Pixabay)

    Suara.com - Puasa Nifsu Syaban digabung puasa ganti Ramadhan apa boleh? Lalu bagaimana hukum mengerjakannya? Banyak orang yang penasaran mengenai hal ini. Untuk itu, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini.

    Seperti yang diketahui, bulan Syaban adalag bulan terakhir sebelum umat Islam memasuki Ramadhan. Artinya mereka yang mempunyai utang puasa di bulan Ramadhan tahun lalu, masih memiliki kesempatan untuk menggantinya di bulan Syaban. Mengingat utang puasa Ramadhan wajib diganti.

    Puasa Nifsu Syaban sendiri adalah puasa sunnah yang dikerjakan di antara waktu Istimewa bulan Syaban yaitu 15 hari awal Syaban. Setelah 15 hari, umat Islam tidak dianjurkan mengerjakan puasa Nifsu Syaban. Anjuran mengerjakan puasa Nifsu Syaban dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

    "Bulan Syaban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa." (HR Abu Dawud dan Nasa'i).

    Baca Juga:

    Shalat Taubat Berapa Rakaat? Simak Tata Cara dan Doanya

    Kemudian, muncul pertanyaan, bagaimana jika seseorang ingin berpuasa Nifsu Syaban sedangkan masih memiliki hutang puasa Ramadahn? Apakah sah jika ia menggabungkan puasa qadha Ramadhan dengan puasa Syaban?

    Puasa Nifsu Syaban Digabung Puasa Ganti Ramadhan Apa Boleh? 

    Menggabungkan dua ibadah dalam satu waktu dan niat di kalangan para ulama dikenal dengan istilah tasyrikunniyat. Terdapat dua pendapat berbeda mengenai menggabungkan puasa Nifsu Syaban dengan puasa ganti Ramadhan.

    Pendapat pertama, berpendapat jika puasa Nifsu Syaban dan qadha Ramadhan tidak boleh digabung. Dengan alasan bahwa masing-masing ibadah itu berdiri sendiri dan memiliki niat, rukun, syarat, dan pahala yang berdiri sendiri juga. Maka di antara puasa qadha dan puasa sunnah merupakan dua hal yang berbeda dan berdiri sendiri yang harus diniatkan salah satunya.

    Pendapat kedua, memperbolehkan puasa Nifsu Syaban digabung dengan puasa qadha Ramadhan. Umat Islam boleh menggabungkan dua niat puasa dengan syarat dua puasa itu bertepatan pada satu waktu yang paling utama. Puasa qadha Ramadhan dan puasa Nifsu Syabab yang dikerjakan harys dengan niat sesuai. Hal ini supaya umat Islam tetal mendapat pahala keutamaan puasa Nifsu Syaban dan puasa qadha Ramadhan.

    Baca Juga:

    Anjuran Malam Nifsu Syaban Membaca Yasin Berdasarkan Hadist Shahih

    Namun mayoritas ulama sepakat bahwa menggabungkan puasa Nifsu Syaban dengan puasa qadha Ranadhan diperbolehkan. Para ulama juga sepakat bahwa, menggabungkan niat puasa Syaban sekaligus niat puasa ganti Ramadhan dianggap sah kedua-duanya.

    Niat Puasa Nifsu Syaban dan Puasa Ganti Ramadhan 

    1. Niat Puasa Nifsu Syaban

    Nawaitush shauma fin nishfi min sya'bana sunnatan lillahi ta'ala.

    Artinya: "Saya berniat puasa sunah pada pertengahan bulan Syaban karena Allah Swt."

    2. Niat Qadha Puasa Ramadhan 

    "Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaa'i fardhi syahri ramadhaana lillaahi ta'aalaa",

    Artinya: “Aku berniat mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah ta'ala".

    Puasa Nifsu Syaban digabung puasa ganti Ramadhan apa boleh? Dari uaraian di atas, maka dapat disimpulakan bahwa boleh menggabung keduanya.

    Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

    BACA JUGA

    Amalan Sunnah Malam Nisfu Syaban: Istighfar, Doa hingga Puasa

    News

    Kumpulan Doa Hujan Deras Disertai Angin Kencang dan Petir

    News

    Sholat Witir di Bulan Ramadhan: Hukum, Niat, Tata Cara dan Waktu

    News

    Niat Puasa Senin Kamis dan Puasa Ganti Ramadhan, Bolehkah Digabung?

    News

    Doa Mandi Hari Raya Idul Fitri, Seperti Apa Tata Caranya?

    News

    # Puasa Nifsu Syaban

    # Niat Puasa Nifsu Syaban

    # puasa ganti Ramadhan

    # niat qadha puasa

    # Puasa Nifsu Syaban # Niat Puasa Nifsu Syaban # puasa ganti Ramadhan # niat qadha puasa # Khazanah

    BERITA TERKAIT

    Shalat Taubat Berapa Rakaat? Simak Tata Cara dan Doanya

    sumber : www.suara.com

    Puasa Syaban Boleh Digabung dengan Qadha Ramadhan, Ini Bacaan Niatnya

    Diperbolehkan menggabungkan puasa sunah Syaban dengan puasa qadha Ramadhan

    Puasa Syaban Boleh Digabung dengan Qadha Ramadhan, Ini Bacaan Niatnya

    Novie Fauziah

    Jumat 24 Februari 2023 00:16 WIB

    Diperbolehkan menggabungkan puasa sunah Syaban dengan puasa qadha Ramadhan.

    JAKARTA, celebrities.id - Dalam hukum fiqh, diperbolehkan menggabungkan

    puasa sunah Syaban dengan puasa qadha Ramadhan . Baca Juga:

    Pahala Puasa di Bulan Syaban, Waktu Istimewa untuk Memperbanyak Amalan

    Hal tersebut diamini oleh Ketua Ikatan Sarjana Quran Hadist Indonesia, Ustadz Fauzan Amin. Dia mengatakan, boleh melaksanakannya secara berbarengan.

    "Bisa berpuasa sunnah, dan bagi yang masih punya utang puasa di tahun lalu masih bisa melaksanakannya, sekaligus ketika

    Nisfu Syaban

    ," katanya saat dihubungi, beberapa waktu lalu.

    Baca Juga:

    Asal-usul Bulan Syaban, Begini Penjelasan Lengkapnya

    Rasulullah SAW bersabda:

    ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم -- حديث صحيح رواه أبو داود النسائي

    Artinya: "Bulan Syaban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa. (HR Abu Dawud dan Nasa'i).

    Dalam menyambut bulan Syaban, Anda bisa memanfaatkan waktu berharga ini dengan cara melaksanakan puasa sunnahnya.

    Berikut niat

    puasa sunnah nisfu Syaban, bisa dibaca pada malam hari atau niat pagi hari:

    نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

    Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘ala

    Artinya: "Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT."

    Kemudian, berikut ini adalah bacaan niat puasa qadha Ramadhan:

    نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

    Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

    Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

    Editor : Andre Purwanto

    Follow Berita Celebrities di

    Google News

    Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Celebrities.id tidak terlibat dalam materi konten ini.

    Amazingly Beautiful Places Around the World

    Turns Out Famous Politicians Don't Mind Tasting These Delicacies

    Proven Benefits of Iodine! Why Do You Need to Smear Your Heels?

    You Won't Believe It! You Can Afford These Places

    We Don't Advise to Take These Products Regularly

    My Husband Saw Something in the Picture. It's Hard to Believe

    Menarik Untuk Anda

    Discover The Hidden Truth About Political Family Members

    NASA's InSight Mars lander bids heartbreaking farewell

    Apple iPhone 15 Pro leaked: A different design

    $15,000 worth robot dog kicked in the middle of the street

    OnePlus Nord 3 leaked online: Your new favourite

    sumber : www.celebrities.id

    Apakah Anda ingin melihat jawaban atau lebih?
    Muhammad 22 day ago
    4

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    Klik untuk menjawab