bagaimana pandangan islam terhadap perkembangan teknologi?
Muhammad
Guys, ada yang tau jawabannya?
dapatkan bagaimana pandangan islam terhadap perkembangan teknologi? dari situs web ini.
Pandangan Islam Tentang Teknologi Dan Pemanfaatan Media Sosial
Pandangan Islam Tentang Teknologi Dan Pemanfaatan Media Sosial Lungit Marsudi Wening, S.Kom 131002106 Teknologi merupakan hal yg sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari kita saat ini. Dalam Islam sendiri tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern, justru Islam sangat mendukung kemajuan umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam bidang apapun termasukdalam bidang teknologi. Selain […]
Artikel Dakwah Tendik
Pandangan Islam Tentang Teknologi Dan Pemanfaatan Media Sosial
Pandangan Islam Tentang Teknologi Dan Pemanfaatan Media Sosial
Lungit Marsudi Wening, S.Kom
131002106
Teknologi merupakan hal yg sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari kita saat ini. Dalam Islam sendiri tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern, justru Islam sangat mendukung kemajuan umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam bidang apapun termasukdalam bidang teknologi. Selain banyak memuat tentang pentingnya pengembangan sains, Al-Quran juga dapat dijadikan sebagai inspirasi ilmu dan pengembangan wawasan berpikir, sehingga mampu menciptakan sesuatu yang baru dalam kehidupan. Hanya saja, untuk menemukan hal tersebut, dibutuhkan kemampuan untuk menggalinya secara lebih mendalam agar potensi alamiah yang diberikan Tuhan dapat memberikan kemaslahatan sepenuhnya bagi keselarasan alam dan manusia.
Kemajuan teknologi modern yang begitu pesat telah memicu munculnya produk-produk teknologi canggih seperti radio, televisi, internet, alat-alat komunikasi dan barang-barang mewah lainnya, serta menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua, kaum muda, atau anak-anak. Namun tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yang diakibatkannya. Justru di atas pundak manusia lah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya pelbagai media informasi dan alat-alat canggih yang dimiliki dunia saat ini, dapat berbuat apa saja. Kiranya faktor manusia lah yang menentukan operasionalnya. Adakalanya menjadi manfaat yaitu manakala manusia menggunakan dengan baik dan tepat. Salah satu teknologi yang sedang marak saat ini adalah internet. Selain menghubungkan komunikasi global, manfaat lain dari internet ialah sebagai media informasi dan hiburan. Kemudian manfaat lainnya ialah sebagai sarana pendukung kegiatan pendidikan. Seperti diketahui bahwa internet adalah media termudah untuk mendapatkan informasi.
Salah satu manfaat internet yang paling dicari dan diminati oleh semua orang dari berbagai kalangan adalah sebagai media hiburan. Internet menyediakan beragam kategori hiburan untuk berbagai usia, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Bebasnya hiburan melalui internet ini membuat para penggunanya dianjurkan untuk bijak dalam aksesnya. Cara mengakses internet pun sekarang juga mudah, hampir di semua tempat menyediakan akses WIFI dan banyak perusahaan provider internet menawarkan paket data dengan harga yang relatif murah. Kita juga bisa menggunakan smartphone untuk mengakses internet di manapun dan kapanpun. Saat ini aktivitas internet yang paling banyak dilakukan adalah media sosial. Islam sebagai agama yang menuntun umatnya untuk selalu mengutamakan berbuat baik dalam setiap sisi kehidupan memiliki batasan-batasan bagi umatnya dalam menggunakan media sosial secara bijak. Islam mendukung dengan tetap memperhatikan etika yang mengawal moral dan akhlak pada jalur yang benar.
Adapun Adab-adab bermedia sosial dalam Islam antara lain :
1. Meluruskan Niat
Dalam Islam, niat merupakan hal paling pokok sehingga perbuatan yang baik, termasuk ibadah bisa menjadi buruk dan berbuah dosa. Apalagi jika berniat dan berbuat buruk. Rasulullah SAW bersabda:
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
“Sesungguhnya segala perbuatan bergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan memperoleh apa yang diniatkannya. Siapa saja yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-nya, maka hijrahnya itu dinilai karena Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan dunia atau karena perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu sampai pada apa yang diniatkannya itu.” (H.R. Bukhari)
Berkaca pada hadis tersebut, maka sudah seharusnya setiap orang meluruskan niatnya dalam menggunakan medsos. Apa sesungguhnya yang dicari dan ingin didapat dari medsos. Terkait dengan hal ini tentu orang yang bersangkutan dan persaksian Allah SWT saja yang dapat mengetahuinya. Orang lain dapat saja menangkap kesan baik dari seseorang menyangkut setiap kata-kata, gambar, maupun video yang diunggahnya, tetapi terselip saja maksud riya di dalamnya, maka akan merusak keseluruhan perbuatannya itu.
Menyebar Kebaikan dan Mencegah Keburukan
Menjadi seorang Muslim sesungguhnya banyak keuntungannya, tetapi tidak sedikit pula tanggung jawabnya. Dalam Q.S. Ali Imran [3]: 110, Allah SWT menyebutkan bahwa kaum Muslim adalah umat terbaik, disebutkan:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali Imran [3]: 110)
Pada ayat tersebut jelas sekali disebutkan bahwa syarat menjadi umat terbaik adalah jika memenuhi tiga hal: menyuruh pada kebaikan, mencegah keburukan, dan keduanya dilandasi atas dasar keimanan kepada Allah SWT. Ketiga tuntutan ini harus dipraktikkan oleh setiap Muslim dalam beraktivitas di media sosial, jika memang ingin masuk ke dalam kategori sebagai umat terbaik.
Bagaimana Pandangan Islam terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi?
Ilmu pengetahuan teknologi selalu berkembang dengan pesat. Bagaimana sih pandangan IPTEK didalam Al-Qur'an ? Allah SWT telah menyediakan tempat agar manusia mengetahui apa yang tidak diketahuinya
BerandaTekno & Sains
Bagaimana Pandangan Islam terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi?
Adelia Khairani
Mahasiswa Universitas Brawijaya. Administrasi Bisnis.
Konten dari Pengguna
4 September 2021 14:30
· waktu baca 3 menit
Tulisan dari Adelia Khairani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Assalamu'alaikum Wr. Wb,
Hai teman-teman semua! Kali ini aku mau share beberapa ilmu nih, tentang pandangan Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat seiring berjalannya zaman. Seperti yang kita ketahui, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan pernah berhenti berkembang. Makin digali pengetahuan tersebut, para ilmuwan akan terus menambah wawasan dan muncul dengan ide-ide yang baru lagi.
ADVERTISEMENT
Dalam surat Al-'alaq, menceritakan bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dari segumpal darah, yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Allah SWT menguasai seluruh alam semesta beserta isinya. Dia juga mengetahui semua yang tidak manusia ketahui. Allah SWT menciptakan alam semesta agar manusia dapat mengerti dan mempelajari apa yang telah diciptakan Nya. Tidak hanya beribadah kepada Nya, tetapi Allah SWT juga menyuruh hambaNya untuk menimba ilmu, yang mana mengejar ilmu adalah bagian dari ibadah.
Perbesar
https://pixabay.com/photos/quran-islam-book-holy-book-6114872/
Sebelum mendalami materi yang disebutkan, marilah kita mengetahui apa makna dari materi tersebut. Paradigma berarti sebuah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang memengaruhinya dalam berpikir. Sedangkan IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan teknologi. Paradigma Qur'ani terhadap perkembangan IPTEK berarti sebuah pandangan menurut Al-qur'an terhadap perkembangan ilmu pengetahuan teknologi.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, IPTEK akan selalu berkembang seiring berjalannya zaman. Bagaimana sih pandangan Al-qur'an terhadap perkembangan IPTEK? Apa saja peran Al-qur'an terhadap IPTEK?
Banyak sekali ayat-ayat di dalam Al-Qur'an yang menyinggung tentang ilmu pengetahuan secara mendasar. Manusialah yang nantinya akan menggali dan mencari lebih dalam serta mengembangkan pengetahuan - pengetahuan yang tidak diketahui sebelumnya.
Terdapat berbagai macam pertentangan atas hubungan agama dan sains. Di mana, para ilmuwan barat mengatakan agama dan sains sangat bertentangan. Sebagai contoh, dalam Islam kita meyakini bahwa Allah SWT yang menciptakan manusia dari segumpal darah dan tanah, serta manusia pertama yang berada di bumi adalah Nabi Adam. Sedangkan menurut ilmu sains, manusia tercipta dari proses organisme dan manusia pertama di bumi adalah kera yang nantinya akan berevolusi membentuk manusia yang sempurna.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, Al-Qur'an merupakan kitab yang sempurna yang menjadi petunjuk bagi umat manusia yang beragama Islam maupun yang tidak. Haruslah bagi para ilmuwan, terutama ilmuwan muslim untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman atas pengetahuan - pengetahuan yang akan dikembangkan. Pandangan Islam tidak pernah bertentangan dengan perkembang IPTEK hingga sekarang. Bahkan, di dalam Al-Qur'an tersebutlah telah disediakan semua apa yang tidak manusia ketahui. Sesungguhnya Allah SWT Maha Tahu segalanya.
Menurut pandangan saya sebagai seorang muslimin, Allah SWT telah menciptakan Al-Qur'an agar umat Nya akan menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk jalannya. Banyak sekali ilmu-ilmu yang telah tertera di dalam Al-Qur'an. Manusia dituntut untuk membaca dan memahami isi dari Al-Qur'an tersebut niscaya manusia akan mengetahui apa yang tidak diketahuinya.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya adalah pandangan Islam terhadap teknologi sudah hal yang lumrah. Bahkan, para ilmuwan Islam sudah mendalami tentang ilmu pengetahuan dan teknologi sejak dahulu. Dalam perkembangan IPTEK juga harus didasarkan asas yang terdapat dalam Islam. Jadikanlah Al-Qur'an sebagai pedoman dalam menyebarkan ilmu apapun itu.
Sekian materi singkat yang dapat saya jelaskan. Semoga dapat menambah wawasan bagi teman-teman semua. Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Referensi :
https://www.kompasiana.com/alfiubaidillah/5c1a316f43322f3547548463/pandangan-islam-terhadap-perkembangan-teknologi
https://media.neliti.com/media/publications/145504-ID-islam-sebagai-landasan-perkembangan-ilmu.pdf
https://www.pta-padang.go.id/detailpost/ayat-sains-dan-teknologi
· Laporkan tulisan Baca Lainnya
Keramas saat Haid, Bagaimana Menurut Pandangan Islam?
Kiriman Pengguna Hijab Lifestyle 0 22 Apr 2021
Perbedaan Assalamualaikum dengan Wassalamualaikum Menurut Pandangan Islam
Kiriman Pengguna Berita Terkini 0 22 Agt 2021
Heboh soal 'Alasan Perempuan Haid Boleh Berpuasa', Bagaimana Pandangan Islam?
Kiriman Pengguna Hijab Lifestyle 0 3 Mei 2021
Trending di Tekno & Sains
Kondisi Arus Deras Sungai Aare Tempat Hilangnya Anak Ridwan Kamil
kumparanSAINS 0 17 jam
Bukan 2020, Abad ke-17 adalah Masa Tersuram Bagi Manusia untuk Hidup
kumparanSAINS 0 14 jam
Low Back Pain pada Perawat dan Pentingnya Olahraga
Kiriman Pengguna
PANDANGAN ISLAM TERHADAP SAINS DAN TEKNOLOGI – Ma'had Al
Oleh: M. Vicky – FST- Teknik Informatika (Pemateri) Saepul Rohman – FITK – Pendidikan Biologi (Moderator) I’im Umamil Khairi – FST – Teknik Informatika (Notulen) Islam memiliki kepedulian dan perha…
PANDANGAN ISLAM TERHADAP SAINS DAN TEKNOLOGI
Posted on October 17, 2016 by admin
Oleh:
M. Vicky – FST- Teknik Informatika (Pemateri)
Saepul Rohman – FITK – Pendidikan Biologi (Moderator)
I’im Umamil Khairi – FST – Teknik Informatika (Notulen)
Islam memiliki kepedulian dan perhatian penuh kepada ummatnya agar terus berproses untuk menggali potensi-potensi alam dan lingkungan menjadi sentrum peradaban yang gemilang. Dalam konteks ini, tidak ada pertentangan antara sains dan Islam, dimana keduanya berjalan seimbang dan selaras untuk menciptakan khazanah keilmuan dan peradaban manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam, sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah bagi manusia sebagai khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Pandangan Islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢)اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤)عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
Artinya:“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Isra: 1-5).
Ayat lain yang mendukung pengembangan sains adalah firman Allah Swt. yang berbunyi bahwa:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ (١٩٠)الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١)
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-si. Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Ali-Imran: 190-191).
Ayat-ayat di atas adalah sebuah support yang Allah berikan kepada hambanya untuk terus menggali dan memperhatikan apa-apa yang ada di alam semesta ini. Sebuah anjuran yang tidak boleh kita abaikan untuk bersama-sama melakukan penggalian keilmuan yang lebih progresif sehingga mencapai puncak keilmuan yang dikehendaki Tuhan. Tak heran, kalau seorang ahli sains Barat, Maurice Bucaile, setelah ia melakukan penelitian terhadap Alquran dan Bibel dari sudut pandang sains modern, menyatakan bahwa:
“Saya menyelidiki keserasian teks Qur’an dengan sains modern secara objektif dan tanpa prasangka. Mula-mula saya mengerti, dengan membaca terjemahan, bahwa Qur’an menyebutkan bermacam-macam fenomena alamiah, tetapi dengan membaca terjemahan itu saya hanya memperoleh pengetahuan yang ringkas. Dengan membaca teks Arab secara teliti sekali saya dapat menemukan catatan yang membuktikan bahwa Alquran tidak mengandung sesuatu pernyataan yang dapat dikritik dari segi pandangan ilmiah di zaman modern”.
Selain banyak memuat tentang pentingnya pengembangan sains, Alquran juga dapat dijadikan sebagai inspirasi ilmu dan pengembangan wawasan berpikir sehingga mampu menciptakan sesuatu yang baru dalam kehidupan. Hanya saja, untuk menemukan hal tersebut, dibutuhkan kemampuan untuk menggalinya secara lebih mendalam agar potensi alamiah yang diberikan Tuhan dapat memberikan kemaslahatan sepenuhnya bagi keselarasan alam dan manusia.
Lebih jauh Osman Bakar mengungkapkan bahwa dalam Islam, kesadaran religius terhadap tauhid merupakan sumber dari semangat Ilmiah dalam seluruh wilayah pengetahuan. Oleh karena itu, tradisi intelektual Islam tidak menerima gagasan bahwa hanya ilmu alam yang ilmiah atau lebih ilmiah dari ilmu-ilmu lainnya. Demikian pula, gagasan objektivitas dalam kegiatan ilmiah menurutnya tidak dapat dipisahkan dari kesadaran religius dan spiritual.
Kendati demikian, Alquran bukanlah kitab sains dan terlebih lagi pada pendekatan Bucaillisme melekat bahaya besar. Yaitu meletakkan sains ke dalam bidang suci dan membuat wahyu Ilahi menjadi objek pembuktian sains Barat. Jika suatu teori tertentu yang “dibenarkan” Alquran dan diterima luas saat ini, kemudian satu ketika teori ini digugurkan, apakah itu berarti bahwa Alquran itu sah hari ini dan tidak sah hari esok? Yang tepat dilakukan ilmuwan muslim adalah memposisikan Alquran sebagai petunjuk dan motivasi untuk menemukan dan mengembangkan sains dan teknologi dengan ilmiah, benar dan baik.
Share this:
Share
Guys, ada yang tau jawabannya?