budaya baru dapat timbul ketika dua budaya berbeda bertemu akibat adanya interaksi secara sosial bermasyarakat disebut
Muhammad
Guys, ada yang tau jawabannya?
dapatkan budaya baru dapat timbul ketika dua budaya berbeda bertemu akibat adanya interaksi secara sosial bermasyarakat disebut dari situs web ini.
Akulturasi dan Asimilasi; Pengertian, Perbedaan & Contoh
Akulturasi adalah proses adaptasi dengan tetap mempertahankan kebudayaan lama. Asimilasi adalah proses adaptasi 2 kebudayaan yang melahirkan budaya baru.
Akulturasi dan Asimilasi; Pengertian, Perbedaan & Contoh
Keraton adalah salah satu contoh akulturasi budaya dalam bidang arsitektur bangunan. ANTARA FOTO/Maulana Surya.
Kontributor: Muhammad Ibnu Azzulfa, tirto.id - 25 Sep 2021 06:10 WIB
Dibaca Normal 1 menit
tirto.id - Asimilasi adalah proses adaptasi dua kebudayaan yang melahirkan budaya baru, sedangkan akulturasi adalah proses adaptasi dengan tetap mempertahankan kebudayaan lama.
Persinggungan dari berbagai perbedaan yang ada menjadikan suatu ketertarikan untuk bisa melakukan proses adaptasi ke dalam berbagai bentuk kebudayaan. Hal tersebut didasarkan oleh kemajuan zaman dan juga kebutuhan dari masing-masing kelompok untuk bisa bertahan dan juga dapat terus berkembang.
Perbedaan Akulturasi dan Asimilasi
Proses akulturasi dan asimilasi merupakan suatu cara untuk tiap kelompok dapat mengembangkan dan juga mempertahankan kebudayaannya. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan pengembangan maupun pembaruan sistem dengan kelompok sosial lain.
Proses ini menurut Dr. Trina Harlow juga dianggap sebagai cara untuk mempertahankan budaya sendiri sekaligus belajar memahami keberadaan budaya lain. Namun, dari kedua proses tersebut terdapat berbagai perbedaan antara akulturasi dan asimilasi.
Akulturasi
Menurut sosiolog Gillin dan Raimy akulturasi adalah proses budaya dalam suatu masyarakat yang dimodifikasi dengan budaya lain. Terjadinya proses ini diakibatkan dari aktivitas kontak sosial dengan budaya lain yang berdampak pada munculnya proses akulturasi.
Secara lebih luas, akulturasi adalah proses adaptasi kebudayaan dengan tetap mempertahankan kebudayaan lama. Sehingga proses ini tidak berjalan secara tunggal, melainkan terjadi secara dinamis.
Baca juga: Contoh Asimilasi dan Akulturasi di Indonesia Beserta Penjelasannya
Sedangkan sosiolog Dr. Trina Harlow mencontohkan proses akulturasi seperti sebuah mangkuk salad. Ibaratnya di dalam mangkuk itu berisikan berbagai jenis bahan makanan yang masing-masing tetap independen tetapi bercampur dan meningkatkan posisi satu sama lain.
Terkait dengan prosesnya, terdapat berbagai perdebatan teori apakah proses ini dilakukan oleh individu ataupun kelompok. Menurut Devereux dan Loeb, akulturasi merupakan proses kelompok tanpa mengacu pada peran individu. Hal tersebut karena kelompok dijadikan sebagai kepentingan konstituen dalam suatu budaya.
Sedangkan menurut Dohrewen dan Smith mengatakan bahwa meskipun kelompok sebagai elemen penting dalam akulturasi, tetapi memiliki pengaruh terhadap peluang akulturasi individu.
Keseluruhan perdebatan tersebut ditegaskan kembali oleh Gillin dan Raimy, dan Eaton bahwa pada akhirnya akulturasi dapat terjadi pada keduanya, baik individu maupun kelompok.
Dalam analisis tingkat kelompok, akulturasi mungkin menunjukkan perubahan orientasi nilai dan juga adopsi nilai-nilai kelompok lain. Akan tetapi hal tersebut bukanlah kondisi utama yang diperlukan agar akulturasi bisa diciptakan. Melainkan hal tersebut diciptakan melalui nilai dan sikap yang dilakukan tanpa paksaan.
Contoh alkuturasi dalam bidang arsitektur atau bangunan antara lain, bangunan keraton yang merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Jawa, Eropa, Arab, dan China.
Asimilasi
Sedangkan menurut Raymond H. C. Teske, Jr.dan Bardin H. Nelson, akulturasi dan asimilasi merupakan suatu proses terpisah. Menurut mereka, asimilasi adalah suatu proses penggabungan dua kebudayaan berbeda menjadi suatu kebudayaan baru. Proses ini juga dapat diartikan sebagai suatu peleburan budaya dengan menghilangkan budaya asli menjadi suatu budaya baru yang lebih dominan.
Jika kita melihat perbedayaannya, akulturasi tidak membutuhkan penerimaan dari luar kelompok, sedangkan asimilasi memerlukan penerimaan karena merupakan suatu budaya baru atas peleburan dari dua kebudayaan lama. Kemudian, asimilasi juga membutuhkan orientasi positif terhadap luar kelompok. Secara lebih lanjut, juga membutuhkan adanya identifikasi dengan kelompok luar.
Contoh asimilasi dapat dilihat dalam penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, misalnya anak muda yang kerap menggunakan kata "sorry" daripada "maaf".
Baca juga: Apa Itu Stratifikasi Sosial: Definisi, Penyebab, Teori di Sosiologi
Baca juga artikel terkait SOSIOLOGI atau tulisan menarik lainnya Muhammad Ibnu Azzulfa
(tirto.id - Pendidikan)
Kontributor: Muhammad Ibnu Azzulfa
Penulis: Muhammad Ibnu Azzulfa
Editor: Agung DH
Penyelaras: Ibnu Azis
ARTIKEL TERKAIT
Soal PTS Sosiologi Kelas 11 Semester 2 Kurikulum Merdeka-Jawaban
Apa Itu Sanksi Sosial, Contoh, dan Perbedaan dengan Sanksi Hukum
Contoh Perilaku dan Sikap Penyebab Terjadinya Konflik Sosial
Pengertian Akulturasi dan Asimilasi Beserta Contoh
Pengertian Akulturasi dan Asimilasi Beserta Contoh-Contohnya - Di zaman yang semakin modern yang mengalami perkembangan bukan hanya manusia dan teknologi saja..
Sosiologi
Pengertian Akulturasi dan Asimilasi Beserta Contoh-Contohnya
Written by Restu Joji Maning
Pengertian Akulturasi dan Asimilasi Beserta Contoh-Contohnya – Di zaman yang semakin modern yang mengalami perkembangan bukan hanya manusia dan teknologi saja, tetapi budaya juga ikut berkembang. Perkembangan budaya biasanya terjadi karena adanya pencampuran budaya, baik budaya dari luar negeri atau budaya dari dalam negeri. Oleh sebab itu, dengan adanya pencampuran budaya tidak menutup kemungkinan akan lahir budaya baru.Pencampuran budaya terjadi karena banyak hal, seperti globalisasi, teknologi, ketertarikan manusia terhadap budaya lain, dan sebagainya. Selain itu, pencampuran budaya tergolong sangat cepat sehingga setiap anggota masyarakat harus siap dan mampu untuk beradaptasi dengan atau menyesuaikan dengan pencampuran budaya.
Pencampuran budaya pada suatu daerah bisa menjadi hal yang positif atau bisa menjadi hal yang negatif. Oleh karena itu, setiap anggota masyarakat harus bijak dalam menyikapi pencampuran budaya. Anggota masyarakat yang bijak dalam menyikapi pencampuran budaya, maka bisa menjadi hal yang positif.
Di Indonesia, pencampuran budaya sering dikenal dengan nama akulturasi. Sedangkan penyesuaian diri terhadap perubahan suatu budaya disebut dengan istilah asimilasi. Di dalam artikel ini akan dibahas tentang pengertian akulturasi dan asimilasi serta contoh dari akulturasi dan asimilasi. Grameds, selamat membaca.
Daftar Isi
Pengertian Akulturasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) akulturasi adalah Proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh itu.
Sementara itu, dalam buku akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Secara sederhana, akulturasi adalah adanya budaya asing yang masuk ke dalam budaya sendiri sehingga perlahan-lahan akan diterima oleh anggota masyarakat tanpa harus menghilangkan karakter kebudayaan itu sendiri.
Namun, kehadiran akulturasi pada suatu wilayah bisa memunculkan beberapa masalah, seperti permasalahan dalam mencatat akulturasi pada masyarakat; masalah tentang unsur-unsur yang dapat diterima dan unsur-unsur yang tidak dapat diterima oleh masyarakat; masalah pergantian unsur-unsur yang mudah diganti dan sulit diganti; dan masalah yang berkaitan dengan perselisihan antar masyarakat.
Pengertian Asimilasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) asimilasi adalah penyesuaian (peleburan) sifat asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar. Sedangkan dalam buku asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar budaya yang berbeda-beda yang saling bertemu dalam waktu yang cukup lama sehingga bisa menggantikan unsur-unsur kebudayaan yang lama dan digantikan dengan budaya baru.
Singkatnya, asimilasi adalah suatu perubahan budaya yang terjadi karena adanya individu atau kelompok yang memiliki latar belakang berbeda yang hidup di lingkungan atau suatu daerah yang sama.
Munculnya asimilasi di tengah-tengah masyarakat dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu adanya individu atau dua kelompok atau lebih yang berlatar belakang berbeda; Terjadinya interaksi sosial antara individu dengan kelompok yang terjadi secara berulang-ulang; budaya yang hadir di tengah-tengah untuk menyesuaikan perkembangannya.
Proses Akulturasi
Akulturasi bisa terjadi karena adanya pencampuran budaya sendiri dengan budaya asing. Proses akulturasi ini bisa terjadi di berbagai macam bidang, seperti kuliner, gaya berpakaian, arsitektur sebuah gedung, dan lain-lain. Dalam proses akulturasi waktu yang dibutuhkan tidak sebentar atau bisa dikatakan bahwa butuh waktu bertahun-tahun supaya proses akulturasi ini bisa terjadi.
Seperti yang kita tahu bahwa proses akulturasi ini tidak bisa dilepaskan dari budaya asing. Budaya asing yang masuk ke lingkungan masyarakat tidak langsung diterima begitu saja. Maka dari itu, proses akulturasi membutuhkan waktu yang cukup lama.
Proses akulturasi juga dipengaruhi oleh faktor masyarakat karena masyarakat yang membangun budaya di dalam negeri. Dengan kata lain, tidak semua pencampuran budaya dapat diterima oleh seluruh masyarakat terutama yang ada di wilayah tersebut.
Selain itu, budaya asing tidak masuk begitu saja atau dapat dikatakan bahwa budaya asing yang masuk dibawa oleh masyarakat asing yang sudah lama tinggal di suatu wilayah. Oleh sebab itu, masyarakat asing tidak bisa dilepaskan dari yang namanya proses akulturasi. Misalnya, warga Belanda ketika menjajah Indonesia, hampir setiap bangunan pada masa itu dekorasinya bernuansa Belanda.
Akulturasi Adalah Perpaduan Kebudayaan, Ini Penjelasannya
Akulturasi adalah proses perpaduan antara dua kebudayaan atau lebih sehingga melahirkan bentuk kebudayaan baru oleh suatu kelompok masyarakat tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan itu sendiri.
Akulturasi Adalah Perpaduan Kebudayaan, Ini Penjelasannya
Oleh Iftitah Nurul Laily
12 Januari 2022, 09:06
MUHAMMAD ZAENUDDIN|KATADATA
Pekerja menata batik di Oemah Batik Lasem, Karang Turi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat, (13/8/2021). Batik Lasem merupakan salah satu jenis batik pesisiran yang memiliki ciri khas tersendiri. Kekhasan tersebut merupakan hasil dari akulturasi dari budaya Tiongkok dan Jawa.
Akulturasi adalah proses perpaduan antara dua kebudayaan atau lebih sehingga melahirkan bentuk kebudayaan baru oleh suatu kelompok masyarakat tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan masyarakat itu sendiri.
Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Proses sosial itu akan berlangsung hingga unsur kebudayaan asing itu diterima masyarakat dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri.
Leininger mendefinisikan bahwa akulturasi adalah proses dimana seorang individu atau kelompok dari budaya A belajar bagaimana untuk mengambil nilai-nilai, perilaku, norma, dan gaya hidup budaya B.
Robert Redfield dan kawan-kawan mendefinisikan bahwa akulturasi adalah sebuah dari berbagai fenomena yang dapat timbul ketika adanya kelompok-kelompok individu yang memiliki perbedaan budaya asli dari salah satunya atau kedua kelompok.
Menurut Soerjono Soekanto, arti akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat dengan suatu kebudayaannya dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing di mana unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun melebur ke dalam kebudayaan asli dengan tidak menghilangkan kepribadian kedua unsur kebudayaan tersebut.
Pengertian Akulturasi Budaya
Akulturasi budaya adalah suatu proses sosial yang muncul ketika sekelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Berdasarkan buku Prasangka Agama dan Etnik, proses akulturasi budaya sejatinya adalah jalan tengah dari adanya heterogenitas masyarakat.
Koentjaraningrat menjelaskan bahwa akulturasi budaya adalah suatu proses, ketika sekelompok orang dengan budaya tertentu menghadapi elemen budaya asing yang akan diterima dan diproses menjadi budaya mereka sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kebudayaan itu sendiri.
BACA JUGA
5 Contoh Akulturasi Budaya di Indonesia dan Faktornya
Proses Akulturasi Budaya
Mengutip buku Komunikasi Lintas Budaya, proses akulturasi budaya dalam masyarakat dapat terjadi dalam waktu yang singkat atau lama. Akulturasi terjadi dalam waktu yang lama apabila masuknya melalui proses pemaksaan yang berpotensi menimbulkan konflik sosial.
Sebaliknya, jika proses akulturasi terjadi secara damai, maka akan berlangsung secara cepat. Hasil proses akulturasi budaya lebih didasarkan pada kekuatan setiap budaya. Semakin kuat suatu budaya maka semakin cepat memengaruhi budaya lainnya.
Contoh proses akulturasi terlihat di daerah transmigrasi. Terjadinya transmigrasi di suatu daerah menyebabkan beberapa suku bangsa bertemu sehingga timbul akulturasi. Dalam proses akulturasi, terdapat persamaan dan perbedaan antar suku sehingga pada akhirnya budaya yang lebih kuat memiliki peran besar dalam proses akulturasi.
BACA JUGA
Mengenal Transmigrasi, Tujuan, Contoh, dan Dampaknya
Faktor Pendorong Terjadinya Akulturasi
Dalam buku Komunikasi Lintas Budaya dijelaskan, terdapat dua faktor pendorong terjadinya akulturasi, yaitu faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal pendorong terjadinya akulturasi bersumber dari dalam masyarakat. Contohnya, penemuan-penemuan baru di berbagai bidang yang memengaruhi kehidupan masyarakat.
Advertisement
Adanya inovasi berdampak pada kemunculan atau pergantian penemuan baru. Dalam bidang politik, terjadinya pemberontakan atau revolusi pada suatu negara merupakan contoh faktor internal pendorong akulturasi.
BACA JUGA
Keindahan Batik Lasem Hasil Akulturasi Budaya Jawa dan Tiongkok
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal pendorong terjadinya akulturasi bersumber dari luar masyarakat. Faktor ini kemudian memengaruhi dan mengubah tatanan masyarakat. Contohnya saat terjadi perang pada suatu negara.
Jenis-Jenis Akulturasi
Koentjaraningrat (1996) membedakan jenis-jenis akulturasi sebagai berikut.
Substitusi: Suatu proses penggantian unsur budaya yang lama diganti dengan unsur budaya yang baru dengan memberikan nilai tambah bagi penggunanya.
Sinkretisme: Proses terbentuknya suatu sistem baru akibat perpaduan unsur budaya lama dengan unsur budaya baru. Sinkretisme ini biasanya terjadi pada sistem keagamaan.
Penambahan: Proses pemberian nilai tambah terhadap unsur budaya lama dengan unsur budaya baru.
Penggantian: Proses akulturasi di mana unsur budaya yang lama digantikan dengan unsur budaya baru. Contohnya, delman yang diganti oleh angkutan umum.
Originasi: Proses masuknya unsur budaya baru yang memberikan perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Contohnya, listrik yang disalurkan untuk desa terpencil.
Guys, ada yang tau jawabannya?