cacing raksasa kepercayaan bangsa eropa utara sebelum masuknya agama kristen
Muhammad
Guys, ada yang tau jawabannya?
dapatkan cacing raksasa kepercayaan bangsa eropa utara sebelum masuknya agama kristen dari situs web ini.
nama hewan kepercayaan bangsa eropa utara sebelum masuknya agama kristenboleh bantu gaa plis
Nama hewan kepercayaan bangsa eropa utara sebelum masuknya agama kristen - 53489654
!function(a,b,c,d,e){a.ddCaptchaOptions=e||null;var m=b.createElement(c),n=b.getElementsByTagName(c)[0];m.async=0,m.src=d,n.parentNode.insertBefore(m,n)}(window,document,"script","https://js.captcha-display.com/xhr_tag.js", {ajaxListenerPath: ["brainly.co.id/api", "brainly.co.id/graphql", "api-textbook-solutions.brainly.com", "question-matching-textbook-solutions.brainly.com"], withCredentials: true, sessionByHeader: true, overrideAbortFetch: true, allowHtmlContentTypeOnCaptcha: true });
nama hewan kepercayaan bangsa eropa utara sebelum masuknya agama kristenboleh bantu gaa plis - Brainly.co.id
Romawi Kuno
Romawi Kuno
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Romawi Kuno 753 SM–476 M
(Majelis tinggi senat Rakyat Romawi)
Wilayah peradaban bangsa Romawi:
Republik Romawi Kekaisaran Romawi
Kekaisaran Romawi Barat
Kekaisaran Romawi Timur
Ibu kota Roma, dan beberapa kota lain menjelang keruntuhannya, teristimewa Konstantinopolis dan Ravenna.
Bahasa yang umum digunakan Latin
Pemerintahan Kerajaan (753–509 SM)
Republik (509–27 SM)
Kekaisaran (27 SM–476 M)
Era Sejarah Sejarah kuno
• Berdirinya kota Roma
753 SM
• Penggulingan Tarquinus Si Tinggi Hati
509 SM
• Octavianus dimasyhurkan sebagai Augustus
27 SM
• Runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat
476 M Romawi Kuno
Artikel ini adalah bagian dari seri
Politik dan Ketatanegaraan
Romawi Kuno Zaman
Kerajaan Romawi753–509 SM
Republik Romawi509–27 SM
Kekaisaran Romawi27 SM – 395 M Principatus Dominatus
Wilayah Barat395–476 M
Wilayah Timur395–1453 M
Lini MasaKonstitusi Romawi
Konstitusi Zaman Kerajaan
Konstitusi Zaman Republik
Konstitusi Zaman Kekaisaran
Konstitusi Akhir Zaman Kekaisaran
Senatus Sidang Legislatif
Magistratus Eksekutif
Preseden dan Hukum Hukum Romawi Kolegialitas Kewarganegaraan
Sidang-Sidang Rakyat
Magistratus Wali Negeri
Magistratus Luar Biasa
Gelar dan Pangkat Negara lainnyaAtlas lbs
Di bidang historiografi, Romawi Kuno adalah sebutan bagi peradaban bangsa Romawi mulai dari berdirinya kota Roma di Jazirah Italia pada abad ke-8 pra-Masehi sampai dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 tarikh Masehi, yakni kurun waktu yang mencakup zaman Kerajaan Romawi (753 – 509 SM), zaman Republik Romawi (509 – 27 SM), dan zaman Kekaisaran Romawi sampai dengan tumbangnya Romawi Barat (27 SM – 476 M).[1] Cikal bakal peradaban ini adalah perkampungan suku bangsa Italik di Jazirah Italia, yang didirikan pada tahun 753 SM, dan kelak tumbuh menjadi kota Roma. Nama kota Roma adalah cikal bakal dari nama kekaisaran yang menjadikannya ibu kota, sekaligus cikal bakal dari nama peradaban yang dikembangkan dan disebarluaskan oleh kekaisaran itu. Kekaisaran Romawi tumbuh menjadi salah satu kekaisaran terbesar di dunia pada Abad Kuno, dengan populasi seramai kira-kira 50 sampai 90 juta jiwa (sekitar 20% dari keseluruhan populasi dunia pada zamannya),[2] dan wilayah seluas 5 juta persegi pada tahun 117 M.[3]
Dari abad ke abad, negara binaan bangsa Romawi ini sedikit demi sedikit berkembang dari negara monarki elektif menjadi negara republik kuno yang demokratis, dan selanjutnya menjadi negara kekaisaran diktator militer semielektif yang kian lama kian autokratis. Melalui perang penaklukan serta asimilasi budaya dan bahasa, Kekaisaran Romawi mampu menguasai beragam suku bangsa dan wilayah yang sangat luas. Pada masa jayanya, Kekaisaran Romawi berdaulat atas kawasan pesisir utara Afrika, Mesir, kawasan selatan Eropa, sebagian besar kawasan barat Eropa, Jazirah Balkan, Jazirah Krimea, dan sebagian besar kawasan Timur Tengah, termasuk Syam, berikut sejumlah daerah di Mesopotamia dan Jazirah Arab. Romawi Kuno kerap disandingkan dengan Yunani Kuno dalam kelompok peradaban Abad Kuno. Budaya serta masyarakat kedua peradaban ini sangat mirip satu sama lain, sehingga disamaratakan dengan sebutan Dunia Yunani-Romawi.
Peradaban Romawi Kuno punya andil besar dalam perkembangan bahasa, agama, tata kemasyarakatan, teknologi, hukum, politik, ketatanegaraan, tata cara berperang, kesenian, kesusastraan, arsitektur, dan ilmu teknik Zaman Modern. Roma memprofesionalisasi serta mengembangkan kekuatan militernya, dan menciptakan sistem pemerintahan , yang menginspirasi pembentukan negara-negara republik pada Zaman Modern[4][5][6] semisal Amerika Serikat dan Prancis. Peradaban Romawi Kuno sudah mampu melakukan rekayasa yang mengagumkan di bidang teknologi dan arsitektur, misalnya membangun jaringan akuaduk, jaringan jalan raya, monumen-monumen, istana-istana, dan fasilitas-fasilitas umum berukuran raksasa.
Perang Punik melawan Kartago adalah serangkaian perang yang mengantarkan Roma menjadi salah satu negara adidaya pada zamannya. Dalam perang beruntun ini, Roma berhasil merebut pulau-pulau yang strategis, yakni Korsika, Sardinia, dan Sisilia, berhasil merebut Hispania (Spanyol dan Portugal sekarang ini), serta berhasil meluluhlantakkan kota Kartago pada tahun 146 SM. Segala keberhasilan ini membuat Roma menjadi negara terunggul di seantero kawasan sekeliling Laut Tengah. Pada penghujung zaman republik (27 SM), Roma telah berhasil menundukkan negeri-negeri di sekeliling Laut Tengah bahkan lebih jauh lagi. Wilayah kekuasaannya membentang dari Samudra Atlantik sampai ke Jazirah Arab, dan dari muara Sungai Rhein sampai ke Afrika Utara. Kekaisaran Romawi bermula seiring tamatnya riwayat Republik Romawi dan berakhirnya masa kediktatoran militer Augustus. Perang selama 721 tahun antara Roma dan Persia bermula pada tahun 92 SM dengan meletusnya Perang Romawi-Partia, dan merupakan konflik terlama sepanjang sejarah umat manusia, yang berdampak besar terhadap masa depan kedua negara.
Gog dan Magog
Informasi lengkap Gog dan Magog
Gog dan Magog
Halaman ini berisi artikel tentang dua tokoh, bangsa, atau negeri yang diserangkaikan dalam Alkitab. Untuk padanan menurut pandangan Islam, lihat Yakjuj dan Makjuj. Untuk penggunaan lain istilah Gog, lihat Gog (disambiguasi). Untuk penggunaan lain istilah Magog, lihat Magog (disambiguasi).
Gog dan Magog
Nama dalam bahasa asli (he) גּוֹג וּמָגוֹג
(grc) Γὼγ καὶ Μαγώγ Biografi
Gog dan Magog (bahasa Ibrani: גּוֹג וּמָגוֹג, ) adalah nama tokoh, kaum, atau negeri dalam Alkitab. Dalam Yehezkiel 38, Gog adalah nama tokoh, sementara Magog adalah nama negeri asalnya.[1] Dalam Kejadian 10, Magog adalah nama tokoh, tetapi Gog tidak disebutkan. Berabad-abad kemudian, frasa "Gog Magog" dalam Kitab Yehezkiel berubah menjadi "Gog Magog" dalam tradisi agama Yahudi.[2] Bentuk inilah yang kemudian hari muncul dalam Kitab Wahyu, kitab terakhir dalam kumpulan Kitab Suci Perjanjian Baru agama Kristen. Dalam Kitab Wahyu, Gog dan Magog adalah sebutan bagi kumpulan bangsa-bangsa.[3] Padanan tokoh-tokoh tersebut dalam Islam adalah Yakjuj dan Makjuj. (bahasa Arab: يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ, )Pada zaman Kekaisaran Romawi, Gog dan Magog dihubung-hubungkan dengan legenda Gerbang Aleksander, yang konon didirikan Aleksander Agung untuk merintangi bangsa Gog dan Magog. Bagi sejarawan Flavius Yosefus, Gog dan Magog adalah bangsa keturunan Magog bin Yafet bin Nuh, tokoh yang disebutkan pada Kejadian 10. Menurutnya, Gog dan Magog sama dengan bangsa Skit. Di tangan para sastrawan Gereja Perdana, Gog dan Magog menjadi bangsa-bangsa akhir zaman, yang pada Abad Pertengahan ditafsirkan sebagai bangsa Viking, bangsa Hun, bangsa Khazar, bangsa Mongol, bangsa Turani, kabilah-kabilah nomaden Erasia, maupun kesepuluh suku Israel yang hilang.
Kisah Gog dan Magog maupun legenda Gerbang Aleksander juga muncul dalam . Menurut salah satu versi , "Goth dan Magothi" adalah raja-raja pemimpin bangsa-bangsa najis yang dihalau Aleksander ke daerah di balik sebuah celah gunung. Aleksander kemudian menemboki celah gunung itu untuk mencegah mereka keluar dan menganiaya bangsa-bangsa lain. Di dalam dan karya-karya sastra turunannya, Gog dan Magog dicitrakan sebagai bangsa-bangsa pemangsa manusia. Gambar Gog dan Magog juga ditampilkan pada peta-peta dunia buatan Abad Pertengahan (), kadang-kadang disertai gambar tembok yang didirikan Aleksander Agung.
Pencampuradukan kisah Gog dan Magog dengan legenda Gerbang Aleksander merembet ke seluruh kawasan Timur Dekat pada abad-abad permulaan agama Kristen dan zaman Islam.[4] Kisah-kisah tersebut muncul dalam Al-Qur'an pada Surah Al-Kahfi. Dalam surah ini, "Yakjuj dan Makjuj" muncul sebagai dua kaum primitif tak beradab yang diasingkan dari bangsa-bangsa beradab dengan tembok perintang oleh Zulkarnain (Sang Empunya Dua Tanduk), penakluk dan pemimpin besar yang sadik lagi mukmin.[5] Banyak sejarawan dan ahli geografi Muslim pada zaman modern beranggapan bahwa bangsa Viking adalah Gog dan Magog yang muncul kembali.[6] Dewasa ini, Gog dan Magog masih erat dikaitkan dengan fikrah apokaliptis, terutama di Israel dan negara-negara Muslim.
Nama
Prajurit-prajurit Aleksander Agung membangun tempok perintang Gog dan Magog.
—, Jean Wauquelin, Brugge, Belgia, abad ke-15
Nama Gog dan Magog disebut bersama-sama dalam Yehezkiel 38. Gog disebutkan sebagai nama seorang tokoh, sementara Magog disebutkan sebagai nama negeri asalnya.[1] Arti nama Gog belum diketahui secara pasti. Apa pun artinya, penulis Kitab Yehezkiel tampaknya tidak mementingkannya.[1] Gog sudah sering diidentikkan dengan sejumlah tokoh sejarah, terutama Giges, Raja Lidia yang hidup pada awal abad ke-7 Pra-Masehi, tetapi banyak ahli menafikan pengidentikan Gog dengan tokoh sejarah manapun.[1]
Dalam Kejadian 10, Magog disebut sebagai putra Yafet bin Nuh, tetapi Gog tidak disebutkan. Arti nama Magog juga sama tidak jelasnya, tetapi mungkin saja berasal dari frasa dalam bahasa Asyur yang berarti "Negeri Giges", yakni Lidia.[7] Menurut dugaan lain, nama Gog berasal dari nama Magog atau sebaliknya, dan "Magog" mungkin pula adalah kode untuk Babel.[a][8][9]
Frasa "Gog dan Magog" mungkin saja muncul sebagai hasil penyingkatan kalimat "Gog dan/dari negeri Magog", ditilik dari penggunaannya di dalam Septuaginta (terjemahan Alkitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani yang dikerjakan beberapa abad menjelang bermulanya tarikh Masehi).[10] Salah satu contoh pemakaian bentuk gabungan tersebut dalam bahasa Ibrani () telah ditemukan, tetapi konteks pemakaiannya tidak jelas, karena hanya terlestarikan dalam selembar fragmen naskah Laut Mati.[b][11] Dalam Kitab Wahyu, Gog dan Magog diserangkaikan menjadi sebutan bagi bangsa-bangsa di muka bumi yang memusuhi orang-orang kudus.[12][3] Dalam 1 Tawarikh 5:4, tercantum nama Gog dari suku Ruben,[c] tetapi tampaknya Gog dari suku Ruben tidak ada kaitannya dengan Gog dalam Kitab Yehezkiel maupun Magog dalam Kitab Kejadian.[14]
Nama Gogmagog, tokoh raksasa dalam legenda Inggris, mungkin sekali berasal dari frasa Alkitabiah "Gog dan Magog".[d][15] Sebuah karya sastra cetak belakangan memuat versi cerita rakyatnya yang sudah menyimpang dari cerita asli karena mengubah legenda tentang Gogmagog dan Corineus menjadi cerita tentang dua tokoh raksasa bernama Gog dan Magog. Kedua nama inilah yang akhirnya lekat pada patung Gogmagog dan Corineus di gedung Guildhall, London.[16]
Guys, ada yang tau jawabannya?