jika Anda ingin menghapus artikel dari situs, hubungi kami dari atas.

    elemen-elemen penting dari coaching yang dapat diambil dari beberapa definisi coaching

    Muhammad

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    dapatkan elemen-elemen penting dari coaching yang dapat diambil dari beberapa definisi coaching dari situs web ini.

    Modul 2.3.A.4.1. Eksplorasi Konsep

    Modul 2.3.A.4.1. Eksplorasi Konsep - Konsep Coaching Dalam Konteks Pendidikan

    Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

    Home / Guru Penggerak

    Modul 2.3.A.4.1. Eksplorasi Konsep - Konsep Coaching Dalam Konteks Pendidikan

    By Guru Cetar March 21, 2022

    Modul 2.3.A.4.1. Eksplorasi Konsep - Konsep Coaching Dalam Konteks Pendidikan

    A. Konsep  dalam Konteks Pendidikan

    Para ahli mendefinisikan coaching sebagai:

    sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999)

    kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya (Whitmore, 2003)

    Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan diatas pasti Anda dapat melihat ada elemen-elemen penting yang menjadikan sebuah proses itu disebut sebagai . Untuk itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

    BACA JUGA

    Jurnal Refleksi Minggu-22

    3.2.a.9. Koneksi Antar Materi- Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

    3.1.a.10.3. Jurnal Refleksi - Minggu 19

    1.  Tuliskan prinsip-prinsip  yang dapat Anda ambil dari beberapa pengertian  yang telah disajikan!

    Adanya kolaborasi antara  coach dan coachee untuk menemukan solusi dari suatu masalah

    Coach berperan sebagai fasilitator yang  akan menawarkan beberapa alternatif penyelesaian masalah bagi coachee, dan coacheelah yang membuat keputusan dengan cara yang diyakini dapat mencapai tujuannya.

    Coaching adalah suatu alat atau kegiatan untuk membantu coachee. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya

    2. Sebagai guru, pernahkah Anda menerapkan prinsip-prinsip  tersebut di sekolah Anda? Jika jawaban Anda "ya", berilah contoh dan penjelasannya!

    Ya. Pada saat saya menemukan pelanggaran yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang murid, yaitu selalu datang terlambat ke sekolah. Di sela-sela bersantai di kegiatan pembelajaran praktek, saya mengajak murid tersebut untuk ngobrol santai. Saya membaca situasi telebih dahulu agar si anak tidak merasa sedang diadili, dan teman-temannyapun tidak merasa curiga. Saya mengajukan beberapa pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelanggaran yang sering dilakukannya. Si anak dengan leluasa bercerita tentang permasalahannya. Ternyata si anak setiap malam nongkrong di warung bersama bapak-bapak yang sudah berkeluarga. Mereka nongkrong hingga jam 3 pagi, akibatnya si anak selalu terlambat bangun dan tentunya juga terlambat ke sekolah. kedua orang tuanya sepertinya tidak peduli apa yang dilakukan oleh si anak. Sebelum si anak bangun dari tidurnya, orang tuanya sudah berangkat pergi ke ladang atau ke sawah. Sehingga si anak lepas dari kontrol kedua orang tuanya. Lalu saya mencoba memberi beberapa alternatif atas permasalahannya tersebut. Sampai sekarang si anak masih terlambat datang ke sekolah, namun frekuensinya tidak sesering seperti sebelumnya.

    3.  Keterampilan berkomunikasi yang bagaimanakah yang sudah Anda kuasai?\

    Keterbukaan, empati, sikap positif, kebersatuan, manajemen interaksi, daya ekspresi, dan orientasi kepada orang lain

    4.  Keterampilan manakah yang perlu Anda asah agar dapat menjalankan dengan baik?

    keterampilan membangun dasar proses coaching

    keterampilan membangun hubungan baik

    keterampilan berkomunikasi

    keterampilan memfasilitasi pembelajaran

    5.  Bagaimana cara burung hantu membantu sang kancil menyeberang sungai?

    Mengajukan beberapa pertanyaan yang reflektif kepada si kancil terkait kodrat alami yang dimiliki si kancil

    Menanyakan usaha-usaha yang sudah dilakukan kancil agar bisa menyebrangi sungai.

    Memberikan kata kunci mengapa kancil tidak bisa menyebrangi sungai terkait kodrat alami yang dimiliki si kancil

    Menanyakan kelebihan dan keahlian (potensi) si kancil

    Menyarankan si kancil untuk memanfaatkan kelebihan dan keahliannya (potensi) agar si kancil bisa menyebrangi sungai, bukan memaksa diri menjadi hewan lain.

    6.  Bagaimana cara burung hantu menanggapi pernyataan sang kancil tentang ketidak mampuannya?

    Meyakini kancil apakah ia benar-benar ingin menyebrangi sungai tersebut?

    Menyadarkan Kancil akan kodrat alaminya, dengan cara meminta si Kancil bercermin di air sungai

    Menanyakan kepada si Kancil usaha apa yang sudah kancil lakukan untuk bisa menyebrangi sungai tersebut?

    Meminta si Kancil untuk memanfaatkan potensi dirinya agar bisa menyebrangi sungai, bukan memaksa diri menjadi binatang lain.

    7.  Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang diajukan oleh burung hantu untuk membantu sang kancil?

    Bagaimana saya bisa menolongmu wahai kancil?

    Kamu sudah melakukan apa saja wahai kancil?

    Kamu mencoba menjadi ikan dan burung ya wahai kancil?

    Coba kamu dekati sungai itu wahai kancil, apa yang kamu lihat di sana?

    apakah kamu melihat seekor ikan, seekor burung, wahai kancil? atau pantulan apa yang kamu lihat dari air sungai terbeut wahai kancil?

    Apa keterampilan kamu wahai kancil?

    sumber : www.guru-cetar.com

    2.3.a.4. Eksplorasi Konsep

    Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,\r\n\r\nPada kegiatan Eksplorasi Konsep, Anda akan melakukan kegiatan mandiri untuk mempelajari materi melalui kegiatan membaca dan menjawab pertanyaan, dan diskusi asinkron untuk menguatkan pemahaman Anda terkait materi yang dipelajari. Adapun materi yang akan dipelajari adalah:\r\n\r\n\r\n Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan\r\n Komunikasi Yang Memberdayakan\r\n TIRTA Sebagai Model Coaching.\r\n\r\n\r\nSemangat belajar!\r\n

    2.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Coaching

    By IMRAN TULULI, S.Pd, M.Pd

    20 Mar 2022, 14:51:18 WIB GURU PENGGERAK

    Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,

    Pada kegiatan Eksplorasi Konsep, Anda akan melakukan kegiatan mandiri untuk mempelajari materi melalui kegiatan membaca dan menjawab pertanyaan, dan diskusi asinkron untuk menguatkan pemahaman Anda terkait materi yang dipelajari. Adapun materi yang akan dipelajari adalah:

    Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan

    Komunikasi Yang Memberdayakan

    TIRTA Sebagai Model Coaching.

    Semangat belajar!

    A. Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan

    Pengertian Coaching

    Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,

    Untuk mengawali proses memahami konsep coaching ini, mari kita simak ilustrasi berikut:

    Pak Amir adalah seorang pengemudi kendaraan di Kota Tangerang. Saat ini, ia mengantarkan Pak Handoko ke tempat tujuannya. Ternyata jalanan macet dan Pak Handoko tampak panik mengingat acaranya yang akan segera dimulai. Pak Amir mengajak Pak Handoko berdiskusi dan berdialog untuk menentukan alternatif jalan yang pernah ditempuh sebelumnya. Pak Amir bertanya mengenai pengalaman yang dimiliki Pak Handoko terhadap pilihan2 jalan alternatif tersebut.  Kemudian Pak Amir membantu Pak Handoko untuk melakukan analisis dari setiap jalan alternatif  yang memungkinkan diambil  agar bisa lebih cepat sampai ke tujuan. Dengan berbagai pertimbangan, Pak Handoko akhirnya memutuskan untuk memilih satu jalan yang ia yakini lebih cepat dan lancar. Ternyata keputusan yang diambil Pak Handoko tepat. Jalanan lancar, dan Pak Handoko sampai di tempat tujuan tepat waktu..

    Ilustrasi tersebut memperlihatkan bahwa untuk sampai ke tujuan dibutuhkan tindakan (action), dan terjadi perubahan (change) tempat. Ketika dikaitkan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari, jika Pak Amir adalah seorang coach dan Pak Handoko adalah coachee, maka Pak Amir menolong dengan cara-cara tertentu, supaya Pak Handoko sampai ke sasaran yang dia inginkan. Dalam konteks ini, coaching adalah salah satu alat untuk menolong Pak Handoko. Pak Amir yang memerankan diri sebagai coach tidak serta merta mengajukan satu solusi yang harus diikuti coachee,  melainkan menawarkan beberapa alternatif dan kemudian pak Handoko memutuskan sendiri sesuai dengan kondisinya. Selanjutnya, Pak Handoko lah yang membuat keputusan dengan cara yang diyakini dapat mencapai tujuannya.

    Berangkat dari ilustrasi di atas, mari kita simak beberapa pengertian mengenai coaching. Para ahli mendefinisikan coaching sebagai:

    sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999)

    kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya (Whitmore, 2003)

    Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan diatas pasti Anda dapat melihat ada elemen-elemen penting yang menjadikan sebuah proses itu disebut sebagai coaching. Untuk itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

    1. Tuliskan prinsip-prinsip coaching yang dapat Anda ambil dari beberapa pengertian coaching yang telah disajikan!

    Jawab.

    2. Sebagai guru, pernahkah Anda menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut di sekolah Anda? Jika jawaban Anda "ya", berilah contoh dan penjelasannya!

    Jawab.

    Selain definisi-definisi yang diungkapkan oleh para ahli yang telah disebutkan di atas, International Coach Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai:

    “…bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.”

    Dari definisi ini, Pramudianto (2020) menyampaikan tiga makna yaitu:

    Kemitraan. Hubungan coach dan coachee adalah hubungan kemitraan yang setara. Untuk membantu coachee mencapai tujuannya, seorang coach mendukung secara maksimal tanpa memperlihatkan otoritas yang lebih tinggi dari coachee.

    Memberdayakan. Proses inilah yang membedakan coaching dengan proses lainnya. Dalam hal ini,  dengan sesi coaching yang ditekankan pada bertanya reflektif dan mendalam, seorang coach dapat menggali, memetakan situasinya sehingga menghasilkan pemikiran atau ide-ide baru.

    Optimalisasi. Selain menemukan jawaban sendiri, seorang coach akan berupaya memastikan jawaban yang didapat oleh coachee diterapkan dalam aksi nyata sehingga potensi coachee berkembang.

    Menyelami makna-makna yang terkandung dalam definisi coaching membawa kita pada pertanyaan, “Apakah dengan demikian coaching ini bisa diterapkan di dunia pendidikan sehingga bisa mengoptimalkan sumber daya yang ada, baik guru maupun murid?” Apakah guru dapat berperan sebagai coach? Mari kita sama-sama membahas bagaimana coaching ini diterapkan dalam konteks sekolah dan bagaimanakah peran guru guru dalam menerapkan keterampilan coaching  sebagai coach.

    B. Coaching dalam Konteks SekolahBaca disini 

    Tentunya, sebagai guru, Anda sudah memiliki keterampilan-keterampilan berkomunikasi yang menjadi dasar dari keterampilan coaching.  Mari kita lakukan refleksi mengenai hal tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

    sumber : www.imrantululi.net

    Eksplorasi Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan Halaman 1

    Eksplorasi konsep modul 2.3 Coaching Jawaban sepuluh pertanyaan

    PENDIDIKAN

    Eksplorasi Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan

    11 Agustus 2021   21:23 Diperbarui: 12 Agustus 2021   08:23 22732

    +

    Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    Lihat foto

    Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

    Diary sang Calon Guru penggerak dalam memahami konsep coaching dengan menjawab pertanyaan penguat dan reflektif.

    1. Sebutkan prinsip-prinsip coaching yang dapat Anda ambil dari beberapa pengertian coaching yang telah disajikan!

    Harus ada kolaborasi antara coach dan coachee, coach membuat pertanyaan yang menggali coachee untuk menemukenali permasalahan dan menyadarkan tanpa mengajari. Kesadaran muncul dari diri coachee sendiri

    Coach sebagai fasilitator dengan menjadi pendengar yang cerdas serta penyimak untuk menerima pesan dari coachee.

    Sangat penting bagi seorang coach menangkap kata-kata kunci saat mendengarkan dan menyimak curahan coachee. Pesan-pesan kunci dijadikan bahan untuk mengajukan pertanyaan selanjutnya yang menyadarkan diri coachee untuk mengadakan perubahan secara berkesadaran.

    2. Sebagai guru, pernahkah anda menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut di sekolah Anda? Jika jawaban anda "ya", berilah contoh dan penjelasannya!

    Ya, ketika menghadapi anak yang melakukan pelanggaran beberapa kali sudah ditegur dan diperingati oleh beberapa guru tetap saja belum ada perubahan. Saya coba mengajaknya mengobrol secara empat mata memberikan pertanyaan yang membuatnya nyaman dan mencurahkan segala permasalahan yang dihadapi. Dan mencoba mendengarkan keluh kesahnya.

    Ternyata anak tersebut mencari perhatian guru. Ketika guru telah menegur ada kepuasan dalam dirinya karena berarti ada yang memperhatikannnya.

    Anak tersebut adalah korban perceraian yang ditelantarkan oleh kedua orang tuanya dan ia dititipkan di neneknya yang sudah tua dan dengan ekonomi yang termasuk kategori miskin sebagai buruh tani. Ditanya orang tuanya dimana ia menjawab ibu ke arab dan bapaknya di luar kota tidak tahu entah dimana.

    Tidak sempat mengurus cucunya. Jadi anak tersebut melakukan berbagai pelanggaran supaya diperhatikan. Setelah diajak mengobrol dan diberikan pemahaman dan membangkitkan kesadaran dari dalam dirinya. Sedikit demi sedikit anak tersebut berubah. Walaupun tidak seutuhnya karena butuh proses yang tidak hanya dari sekolah tetapi butuh peran keluarga juga.

    3. Keterampilan manakah yang sudah anda kuasai?

    Warga Yang Sakit Lutut dan Pinggul Wajib Membaca Ini!

    Recommended by

    Keterampilan membangun hubungan baik dan keterampilan memfasilitasi pembelajaran

    4. Keterampilan manakah yang perlu Anda asah agar dapat menjalankan coaching dengan baik? 

    Keempat keterampilan yaitu keterampilan membangun dasar proses coaching, keterampilan membangun hubungan baik, keterampilan berkomunikasi, dan keterampilan memfasilitasi pembelajaran, semuanya perlu pengasahan karena tidak semua guru menerapkan proses coaching yang secara keilmuan itu benar. Selama ini proses coaching yang dilakukan hanya sekedar atas dasar rasa empati dan kepedulian serta benar secara sujektif. Perlu terus belajar, menggali ilmu dan berbagi pengalaman dengan guru lain yang telah terbiasa melakukan proses coaching dan berhasil.

    HALAMAN : 1 2 3

    Lihat Pendidikan Selengkapnya

    BERI NILAI

    Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

    AKTUAL BERMANFAAT INSPIRATIF MENARIK MENGHIBUR UNIK Ali Musri Syam BERMANFAAT Bambang Syairudin BERMANFAAT BERI KOMENTAR

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

    VIDEO PILIHAN

    sumber : www.kompasiana.com

    Apakah Anda ingin melihat jawaban atau lebih?
    Muhammad 15 day ago
    4

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    Klik untuk menjawab