jika Anda ingin menghapus artikel dari situs, hubungi kami dari atas.

    enzim yang mengkatalisis oksidasi biologis dan reduksi oleh transfer hydrogen, oksigen, atau elektrondari suatu molekul ke molekul lainnya adalah…

    Muhammad

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    dapatkan enzim yang mengkatalisis oksidasi biologis dan reduksi oleh transfer hydrogen, oksigen, atau elektrondari suatu molekul ke molekul lainnya adalah… dari situs web ini.

    SOLVED: Kelompok Enzim yang berfungsi mengkatalisis oksidasi biologis dan reduksi oleh transfer hidrogen, oksgen, atau elektron dari satu molekul ke molekul lainnya adalah…. a. Oksidoredutase b. Transferase c. Hidrolase d. Liase

    VIDEO ANSWER: In this problem, and James, which gets a life transferred, catalyzed, transferred of group other than, I'm going to other than hydrogen, which belongs to the class. Who belongs in the class? I'm not ready to write the name. We can say

    sumber : www.numerade.com

    Kelompok Enzim yang berfungsi mengkatalisis oksidasi biologis dan reduksi olehtransfer hidrogen,

    Kelompok Enzim yang berfungsi mengkatalisis oksidasi biologis dan reduksi oleh - 43840450

    !function(a,b,c,d,e){a.ddCaptchaOptions=e||null;var m=b.createElement(c),n=b.getElementsByTagName(c)[0];m.async=0,m.src=d,n.parentNode.insertBefore(m,n)}(window,document,"script","https://js.captcha-display.com/xhr_tag.js", {ajaxListenerPath: ["brainly.co.id/api", "brainly.co.id/graphql", "api-textbook-solutions.brainly.com", "question-matching-textbook-solutions.brainly.com"], withCredentials: true, sessionByHeader: true, overrideAbortFetch: true, allowHtmlContentTypeOnCaptcha: true });

    Kelompok Enzim yang berfungsi mengkatalisis oksidasi biologis dan reduksi olehtransfer hidrogen, - Brainly.co.id

    sumber : brainly.co.id

    Enzim

    Enzim

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    Model komputer enzim purin nukleosida fosforilase (PNPase)

    Diagram energi potensial reaksi kimia organik yang menunjukkan efek katalis pada suatu reaksi eksotermik hipotetis X + Y = Z.

    Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.[1][2] Fungsi enzim sebagai biokatalisator suatu reaksi kimia. Energi yang diperlukan oleh enzim di dalam reaksi kimia sangat kecil sehingga berfungsi menurunkan energi aktivasi.[3] Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme.

    Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama. Sebagai contoh:

    X + → X (1) Y + X → XY (2) XY → Z (3) Z → + Z (4)

    Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir molekul katalis akan kembali ke bentuk semula.

    Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.

    Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.

    Etimologi dan sejarah[sunting | sunting sumber]

    Eduard Buchner

    Setidaknya pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18, beberapa proses yang melibatkan enzim telah diketahui, yaitu proses pencernaan daging oleh sekresi lambung[4] dan pemecahan pati menjadi gula oleh ekstrak tumbuhan serta air liur telah diketahui. Namun, mekanisme terjadinya proses-proses ini belum dikenali.[5]

    Kimiawan Prancis, Anselme Payen, adalah ilmuwan pertama yang menemukan sebuah enzim, yaitu diastase, pada 1833. Berselang beberapa dasawarsa kemudian, Louis Pasteur yang sedang meneliti fermentasi gula menjadi alkohol dengan menggunakan ragi, menulis bahwa reaksi fermentasi ini disebabkan oleh "gaya dorong vital" yang terdapat dalam sel ragi, disebut sebagai "ferment", yang menurutnya hanya berfungsi dalam tubuh organisme hidup. Ia menulis bahwa "fermentasi alkohol adalah aksi yang berhubungan dengan kehidupan dan keteraturan sel-sel ragi, dan bukannya kematian ataupun membusuknya sel-sel tersebut."[6]

    Pada tahun 1878, ahli fisiologi Jerman Wilhelm Kühne (1837–1900) pertama kali menggunakan istilah "", yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "dalam bahan pengembang" atau "dalam ragi", untuk menjelaskan proses ini. Kata "enzim" ( kelak digunakan untuk merujuk pada zat mati seperti pepsin, dan kata digunakan untuk merujuk pada aktivitas kimiawi yang dihasilkan oleh organisme hidup.

    Pada tahun 1897, Eduard Buchner memulai rangkaian makalah ilmiahnya tentang ekstrak ragi. Dalam sejumlah eksperimen di Universitas Berlin, ia menemukan bahwa fermentasi gula oleh ekstrak ragi tetap berjalan sekalipun tidak ada sel ragi yang masih hidup di campuran.[7] Ia menamai enzim yang memicu fermentasi sukrosa ini sebagai "" (zimase).[8] Pada tahun 1907, ia menerima penghargaan Nobel dalam bidang kimia untuk "penemuan fermentasi tanpa sel". Tata nama enzim hingga kini mengikuti contoh Buchner, yaitu dengan akhiran dan sesuai dengan reaksi yang dikatalisasi oleh enzim tersebut. Umumnya, akhiran ditambahkan pada nama substrat (zat yang direaksikan) enzim tersebut (contohnya: laktase, merupakan enzim yang mengurai laktosa) ataupun pada jenis reaksi yang dikatalisasi (contoh: DNA polimerase mengatalisasi reaksi polimerisasi terhadap DNA).

    Penemuan bahwa enzim dapat bekerja di luar sel hidup mendorong penelitian sifat-sifat biokimianya, tetapi identitas kimia enzim belum diketahui. Sejumlah ilmuwan menemukan bahwa aktivitas enzim terkait protein, tetapi beberapa ilmuwan (seperti peraih Nobel Richard Willstätter) berpendapat bahwa protein sendiri tidak mampu melakukan katalisis dan hanya bertindak sebagai pembawa enzim. Namun, pada tahun 1926, James B. Sumner berhasil mengkristalisasi enzim urease dan menunjukkan bahwa enzim ini merupakan protein murni. Ia kemudian melakukan hal serupa terhadap enzim katalase pada 1937. Biokimiawan AS John Howard Northrop dan Wendell Meredith Stanley secara pasti menunjukkan bahwa protein murni dapat menjadi enzim, melalui penelitiannya terhadap enzim-enzim pencernaan, yaitu pepsin (1930), tripsin, dan kimotripsin. Sumner, Northrop, dan Wendel meraih penghargaan Nobel Kimia pada tahun 1946.[9]

    sumber : id.wikipedia.org

    Apakah Anda ingin melihat jawaban atau lebih?
    Muhammad 2 month ago
    4

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    Klik untuk menjawab