jika Anda ingin menghapus artikel dari situs, hubungi kami dari atas.

    generasi muda dituntut mempunyai imunitas dan daya tangkal yang kuat dalam menghadapi pengaruh dan ajaran radikal terorisme. ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh generasi muda, dalam rangka menangkal pengaruh paham dan ajaran radikal seperti di bawah ini, kecuali ….

    Muhammad

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    dapatkan generasi muda dituntut mempunyai imunitas dan daya tangkal yang kuat dalam menghadapi pengaruh dan ajaran radikal terorisme. ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh generasi muda, dalam rangka menangkal pengaruh paham dan ajaran radikal seperti di bawah ini, kecuali …. dari situs web ini.

    Strategi Tangkal Radikalisme

      Lihat Semua : infografis

    Strategi Tangkal Radikalisme

    Dipublikasikan pada 5 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Anggar Septiadi / Desain : Gemawan Dwi Putra /   View : 35.225

    1 / 1

    <<   Prev     Next   >>

    Generasi muda kerap menjadi sasaran empuk bagi radikalisme yang terkadang berujung pada tindak terorisme. Berdasarkan Survei Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (2017), sebanyak 39% mahasiswa di 15 provinsi terindikasi tertarik paham radikalisme.

    Dalam menangkal terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menerapkan strategi kontra radikalisasi dan deradikalisasi. Sasaran dari strategi kontra radikalisasi adalah masyarakat umum, pelajar, dan tokoh masyarakat, dengan bertujuan menanamkan nilai ke-Indonesiaan dan nilai kedamaian. Sementara sasaran strategi deradikalisasi yaitu kelompok radikal dan simpatisan, bertujuan menghentikan kekerasan dan teror.

    Upaya-upaya dalam mencegah radikalisasi secara mandiri dilakukan dengan menanamkan jiwa nasionalisme, berpikiran terbuka dan toleran, waspada terhadap provokasi dan hasutan, berjejaring dalam komunitas perdamaian, dan bergabung dalam damai.id.

    Tag :

    Radikalisme strategi penanganan pencegahan

    sumber : indonesiabaik.id

    PERAN PEMUDA DALAM MENCEGAH PAHAM RADIKALISME – KEPOLISIAN RESOR MUNA

    12 September 2021 Tribratanews Muna

    Pemuda sering dijadikan target utama oleh para kelompok radikal dalam penyebaran paham radikal karena pemuda selama ini mudah sekali untuk dihasut. Namun sebenarnya, para pemuda tidak hanya mempunyai peran yang sangat penting dalam mengatasi masalah ini namun juga potensi untuk memberantas masalah-masalah radikalisme di Indonesia.

    Para pemuda dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

    Pemuda Indonesia sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk mampu menciptakan suasana yang nyaman, aman dan kondusif di tengah perbedaan yang muncul dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Bangsa ini membutuhkan peran pemuda sebagai pemersatu keberagaman yang hadir di Indonesia. Pemuda dapat melakukan kerja sama dengan tenaga pendidik formal dalam memberikan informasi mengenai nilai-nilai agama yang benar. Tidak hanya memberikan informasi para pemuda juga harus berperan dalam penanaman nilai agama yang benar dalam jiwa para anak bangsa. Selain itu arus informasi gerakan radikalisme di dunia yang begitu mudah sampai kepada anak bangsa juga menjadi prioritas perhatian pemuda Indonesia.

    Pemuda hendaknya menjadi penyaring paham-paham negatif yang menyentuh anak bangsa. Pemuda harus berperan memberikan penyuluhan ataupun sosialisai berkenaan dengan radikalisme kepada masyarakat. Informasi akan mudah sampai di masyarakat ketika para pemuda turun langsung ke lapangan berbaur dengan masyarakat dalam penyampaian bahaya paham tersebut.

    Dengan penyuluhan tersebut masyarakat tidak lagi kebingungan akan hadirnya paham tersebut di sekitarnya, sehingga masyarakat mampu menghindari paham tersebut. Paradigma masyarakat yang masih menganggap sebuah perbedaan adalah kekacauan juga harus dihilangkan dalam memori ingatan masyarakat. Pemuda harus mampu berperan dalam proses perubahan paradigma tersebut dengan mengadakan berbagai kegiatan yang mampu mempererat tali silaturahmi antar kelompok masyarakat.

    Kesenjangan sosial antara kelompok yang satu dengan yang lainnya akan mudah hilang ketika tali silaturahmi terikat erat diantara mereka. Gerakan gerakan radikalisme yang beredar di tengah masyarakat juga berperan besar dalam penyebaran paham tersebut. Oleh karenanya, para pemuda perlu diarahkan pada beragam aktivitas yang berkualitas baik di bidang akademis, sosial, keagamaan, seni, budaya, maupun olahraga.

    Kegiatan-kegiatan positif ini akan memacu mereka menjadi pemuda yang berprestasi dan aktif berorganisasi di lingkungannya sehingga dapat mengantisipasi pemuda dari pengaruh ideologi radikal. Pemuda dituntut untuk membentuk organisasi kemanusiaan atau organisasi yang mampu melibatkan masyarakat ke dalam kegiatan yang positif.

    Dengan dibentuknya organisasi kemanusiaan tersebut pemuda berperan sebagai penggerak masyarakat untuk tetap peduli terhadap orang lain yang terkena bencana atau musibah sehingga para pemuda mampu kembali mempererat tali silaturahmi antar kelompok masyarakat. Peran-peran tersebut akan berjalan ketika dalam diri para pemuda telah tertanam sikap toleran dan keprihatinan terhadap maraknya kasus perpecahan ataupun pertikaian di masyarakat.

    Ketika sikap tersebut telah tertanam dalam diri pemuda maka dorongan untuk mempersatukan bangsa Indonesia akan terus digalakkan dan pemuda sebagai unsur terpenting di dalamnya.

    Komentar

    You May Also Like

    Pimpin Apel Pagi , ini yang disampaikan Kabag SDM Polres Muna

    5 Juni 2021 Tribratanews Muna

    Selamatkan Generasi Bangsa Indonesia

    6 November 2021 Tribratanews Muna

    Jam Pimpinan, Kapolres Muna Pimpin Pelaksanaan Apel Pagi

    22 November 2021 Tribratanews Muna

    sumber : tribrata-news.muna.sultra.polri.go.id

    Menangkal Radikalisme Di Kalangan Generasi Muda

    Lembaga Ketahanan Nasional RI

    Menangkal Radikalisme Di Kalangan Generasi Muda

    Berita 29 Maret 2016

    "Seiring berkembangnya gerakan radikalisme di berbagai belahan dunia, paham-paham radikalisme akan memberi pengaruh negatif terhadap ketahanan nasional baik warga negara Indonesia maupun asing", ucapGubernur Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA.

    Hal tersebut disampaikan saat membuka Acara Round Table Discussion (RTD) mengenai "strategi menangkal radikalisme internasional bagi generasi muda Indonesia guna meningkatkan nasionalisme dalam rangka ketahanan nasional" di Ruang Kresna Gd. Astagatra Lt.IV pada Selasa (29/3).

    Dunia sedang dilanda oleh ancaman gerakan radikalisme yang kerap kali melakukan teror tanpa memandang nilai-nilai bahkan menimbulkan korban jiwa dalam aksinya dengan mengatasnamakan agama.

    Dalam paparan Tenaga Profesional Bidang Kewaspadaan Nasioal Mayjen TNI (Purn) Dr. I Putu Sastra Wingarta, S.I.P., M.Sc. disampaikan bahwa arus gerakan radikalisme internasional sudah semakin deras walaupun di lain pihak masih belum ada tanda-tanda gerakan nasionalisme yang massive.

    Gerakan yang mengatasnamakan agama yang seolah benar dalam menyebarkan paham-paham dengan bentuk kekerasan. "Saya rasa perlu ditangkal gerakan radikalisme ke daerah pondok pesantren karena disitulah tersembunyi paham-paham dan pergerakan aksi teror", jelas Deputi III Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Prof. Irfan Idrus, M.A.

    Menurut Tokoh Agama Ahmad Sajuli mengatakan, untuk menangani terorisme perlu sinergi untuk mengusut tuntas akar dari paham radikal tersebut.

    Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pendis Kementrian Agama RI Prof. Phil Komaruddin, M.A menyampaikan bahwa perkembangan teknologi informasi dan media sosial yang cukup pesat harus menjadi langkah cepat dalam penanangkalan karena modus penyebaran yang disampaikan sangat mudah menarik kalangan generasi muda.

    Acara diskusi tersebut bertindak sebagai narasumber Tokoh Agama Ahmad Sajuli. Sebagai Penanggap, Wakil Kepala Densus Mabes Polri Kombes Pol Martinus Hukom, S.I.K, M.H, Direktur Harmonisasi Kementrian Hukum dan Ham Karjono, Sekretaris Ditjen Budi Prasetyo, dan Kris Wijoyo Soepandji yang dimoderatori oleh Tenaga Profesional Bidang Geopolitik dan Startegik Lemhannas Myjen TNI (Purn) Endang Hairudin, S.T., M.M.

    Facebook Twitter

    sumber : www.lemhannas.go.id

    Apakah Anda ingin melihat jawaban atau lebih?
    Muhammad 24 day ago
    4

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    Klik untuk menjawab