iman kepada takdir allah swt yakni meyakini bahwa adanya ketetapan allah yang berlaku atas makhluk-nya baik ketentuan yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. pernyataan di atas merupakan . . . .
Muhammad
Guys, ada yang tau jawabannya?
dapatkan iman kepada takdir allah swt yakni meyakini bahwa adanya ketetapan allah yang berlaku atas makhluk-nya baik ketentuan yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. pernyataan di atas merupakan . . . . dari situs web ini.
Qadha dan Qadar
Pendidikan Agama Islam
Iman kepada Qadha dan Qadar
Penulis : Eko Ramdi Fauzi
Pengertian dan Dalil
Sebelum kita membahas topik ini, silahkan simak video ini.
Video Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Qadha dan Qadar
Apa yang terjadi pada video tersebut? Ternyata, tidak ada yang tahu, bahwa kematian dapat datang kapan saja dan menimpa siapa saja. Apa kaitannya dengan qadha dan qadar? Jelas, bahwa kematian seseorang itu tidak dapat lepas dari qadha dan qadar Allah SWT. Apa itu qadha dan qadar? Qadha yaitu ketetapan Allah SWT sejak zaman azali (zaman dahulu sebelum diciptakan alam semesta) sesuai dengan kehendak-Nya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan mahluknya. Qadar yaitu Perwujudan dari qadha atau ketetapan Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya. Qadarnya Allah ini juga biasa disebut dengan istilah takdir. Hubungan antara qadha dan qadar yaitu hubungan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan. Mengapa? Karena qadha diibaratkan “rencana”, sedangkan qadar sebagai “perwujudan atau kenyataan” yang terjadi. Jadi, apa itu beriman kepada qadha dan qadar? Iman kepada qadha dan qadar yaitu percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi pada mahluknya. Setiap manusia, telah diciptakan dengan ketentuan-ketentuan dan telah di atur nasibnya sejak zaman azali. Meski ada takdir Allah SWT, bukan berarti kita sebagai manusia bermalas-malasan menunggu nasib tanpa berusaha atau berikhtiar. Karena sebuah keberhasilan tidak akan tercapai tanpa adanya usaha.
Jadi, usaha tetap harus dilakukan. Tetapi, bagaimanapun hasilnya, harus dapat diterima dengan lapang dada, Karena itu merupakan takdir Allah SWT.
DALIL ADANYA QADHA DAN QADARDalil tentang adanya qadha dan qadar ini tersurat dalam beberapa ayat al-Quran antara lain:
- QS. Al-Ahzab/33:38
https://www.youtube.com/user/zahratalain [suara:abdulrahman as sudais]
Artinya: "…Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku." [Al-Ahzab/33:38]
- QS. Al-Qamar/54:49
https://www.youtube.com/user/zahratalain [suara:abdulrahman as sudais]
Artinya: "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." [Al-Qamar/54:49]
- HR. Muslim
Pustekkom 2017 [suara:m. baihaqie]
Artinya: Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (HR. Muslim).
Jadi qadha dan qadar Allah SWT itu adalah benar adanya. Hal tersebut disebutkan baik dalam al-Quran maupun hadis. Karena itu, terkait dengan qadha dan qadar Allah SWT ini kita harus mengimani bahwa kehendak Allah meliputi segala sesuatu: baik yang terjadi maupun yang tidak terjadi, baik perkara besar maupun kecil, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, baik yang terjadi di langit maupun di bumi.
Pustekkom Kemdikbud © 2019
sumber : sumber.belajar.kemdikbud.go.id
Iman kepada Qada dan Qadar: Pengertian & Maknanya Menurut Islam
Iman kepada Qada dan Qadar, pengertian serta maknanya menurut agama Islam.
Iman Kepada Qada dan Qadar: Pengertian & Maknanya Menurut Islam
Ilustrasi Qada dan Qadar. foto/Istockphoto
Kontributor: Abdul Hadi, tirto.id - 15 Feb 2022 15:15 WIB
Dibaca Normal 2 menit
tirto.id - Salah satu rukun iman yang wajib diyakini seorang muslim adalah iman kepada qada dan qadar. Takdir yang diciptakan Allah SWT, baik itu takdir baik, maupun takdir buruk.
Ketentuan mengenai iman terhadap qada dan qadar ini tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW. Waktu itu, seorang laki-laki bertanya tentang iman kepada beliau. Rasulullah SAW menjawab:
"Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikat-Nya; kitab-kitab; para rasul-Nya; hari akhir; dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk," (H.R. Muslim).
Arti Iman Kepada Qada dan Qadar
Dalam uraian "Beriman kepada Qada-Qadar" yang diterbitkan Kementerian Agama, disebutkan bahwa qada, secara bahasa artinya ketetapan, ketentuan, ukuran, atau takaran.
Kemudian, secara makna, qada merupakan takdir atau ketetapan yang tertulis di lauh al-mahfuz sejak zaman azali. Ketetapan dan ketentuan ini sudah diatur Allah SWT bahkan sebelum Dia menciptakan semesta.
Hal ini berdasarkan firmannya dalam surah Al-Hadid ayat 22:
“Tiadalah sesuatu bencana yang menimpa bumi dan pada dirimu sekalian, melainkan sudah tersurat dalam kitab [lauh al-mahfuz] dahulu sebelum kejadiannya,” (QS. Al-Hadid [57]: 22).
Artinya, qada merupakan ketetapan Allah SWT terhadap segala sesuatu sebelum sesuatu itu terjadi.
Allah SWT sudah menetapkan bayi yang baru lahir itu akan menjadi siapa, entah menjadi orang alim, penjahat, dan lain sebagainya.
Oleh Allah SWT, sudah ditetapkan juga profesinya, entah menjadi seniman, guru, wirausahawan, dan lain sebagainya.
Rujukannya adalah sabda Nabi Muhammad SAW: "Allah SWT telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi," (H.R. Muslim).
Sementara itu, qadar adalah realisasi dari qada itu sendiri. Secara bahasa, qadar berasal dari bahasa Arab, qadar yang artinya ketetapan yang telah terjadi atau keputusan sudah yang diwujudkan.
Secara istilah, qadar atau takdir adalah ketetapan atau keputusan Allah SWT yang memiliki sifat Maha Kuasa (qudrah dan qadirun) atas segala ciptaan-Nya, baik berupa takdir yang baik, maupun takdir yang buruk.
Qadar sendiri terbagi menjadi dua, yaitu qadar mubram dan kadar mu'allaq. Pertama, qadar mubram adalah takdir mutlak yang tak mungkin berubah. Misalnya, kematian, masa tua, dan lain sebagainya.
Kedua, qadar mu'allaq yang berarti takdir yang dapat berubah dengan doa, usaha, dan ikhtiar yang diupayakan hambanya. Dalil mengenai qadar mu'allaq ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam surah Ar-Ra'd ayat 11:
"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mau mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri," (QS. Ar-Ra'd [13]: 11).
Kendati perkara qada dan qadar ini sudah diatur oleh Allah SWT, bahkan qada telah ditetapkan sejak zaman azali. Namun, keduanya adalah perkara gaib.
Dilansir dari NU Online, karena qada dan qadar adalah perkara gaib, keduanya tidak bisa menjadi alasan seorang muslim bersikap pasif dan pasrah dengan takdirnya.
Tetapi, ia harus berusaha dan berikhtiar untuk memanfaatkan potensi yang dianugerahkan Allah SWT.
Dengan usaha dan ikhtiar, seorang muslim dapat mengaktualisasikan potensinya dan bekerja secara produktif di masyarakat.
Fungsi Beriman kepada Qada dan Qadar
Iman kepada qada dan qadar bermanfaat bagi yang meyakininya. Jika dianut dengan benar, iman kepada takdir dapat mengantarkan seseorang kepada kebahagiaan dan kemakmuran.
Berikut ini fungsi-fungsi iman kepada qada dan qadar, sebagaimana dikutip dari Pendidikan Agama Islam (2017) yang diterbitkan Kemenag.
1. Mendorong kemajuan dan kemakmuaranDengan meyakini takdir mubham bahwa Allah SWT telah mengatur hukum alam secara teratur, manusia dapat merencanakan usahanya dengan logis dan rasional. Sebab, takdir pasti dilatari dengan kausalitas atau sebab akibat.
Dengan mengimani qada dan qadar, manusia bisa memanfaatkan hukum yang pasti sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkembang maksimal.
2. Menghindari sifat sombongOrang yang mengimani qada dan qadar akan terhindar dari sifat sombong. Bagaimanapun juga, segala pencapaian yang ia raih berasal dari ketetapan Allah SWT. Tidak ada kesuksesan dari hasil usahanya sendiri, melainkan juga takdir dari Allah SWT.
Iman kepada qada dan qadar akan membuat seorang muslim rendah hati. Ia sadar bahwa keberhasilannya merupakan campur tangan dan pertolongan dari Allah SWT.
3. Melatih husnuzan atau berbaik sangkaAllah SWT selalu menetapkan hal baik kepada hamba-hamba-Nya. Biarpun seseorang mengalami musibah atau bencana, peristiwa buruk itu dimaksukan sebagai ujian atau teguran kepadanya.
Seseorang yang mengimani qada dan qadar akan selalu berhusnuzan bahwa Allah SWT adalah Zat yang Maha Pengasih dan Penyayang. Tak ada takdir yang ditetapkan dengan maksud buruk Allah kepada seorang muslim.
Baca juga:
Hadis dalam Islam & Perbedaannya: dari Sahih, Mutawatir hingga Daif
Arti Asmaul Husna Al-Alim & As-Sami' dan Konsekuensi Keimanannya
Quiz
Find and create gamified quizzes, lessons, presentations, and flashcards for students, employees, and everyone else. Get started for free!
Education
9th
Education 9th Akidah - qadha dan qadar
Nur Syafaah 36 plays
40 Qs
40 Qs Introducing new Paper mode
No student devices needed. Know more
Show Answers See Preview 1. Multiple-choice 30 seconds 1 pt
1. Pengertian iman kepada qadla dan qadar adalah ....
percaya kepada seluruh keputusan dan ketetapan Allah terhadap makhlukNya
percaya kepada hal yang sulit dipercaya akal sehat
percaya kepada apa yang diajarkan oleh guru
percaya kepada hal yang belum pasti terjadi
2. Multiple-choice 30 seconds 1 pt
Arti qadar menurut al Qur’an adalah ....
petunjuk arah keputusan menunggu nasib kekekalan 3. Multiple-choice 30 seconds 1 pt
1. Ayat di bawah ini menjelaskan tentang arti qadla dan qadar menurut al Qur’an yaitu ....
وقضينا اليه ذلك الامر ان دابرا هؤ لاء مقطو ع مصبحين
keputusan pemberitahuan penciptaan ukuran
Expore all questions with a free account
Already have an account?
Suggestions for you See more SUPER LESSON
20 Qs
Healthy Relationships
2.5K plays
5th LESSON
30 Qs
Comparative and Superlative Adjectives
5.5K plays
Professional Development
10 Qs
Pancasila
8.4K plays
1st - 5th
10 Qs
Ath Thoriq
1.6K plays
KG - 3rd
Guys, ada yang tau jawabannya?