jika Anda ingin menghapus artikel dari situs, hubungi kami dari atas.

    istilah bhinneka tunggal ika diambil dari kitab berbahasa jawa kuno yang dikarang oleh

    Muhammad

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    dapatkan istilah bhinneka tunggal ika diambil dari kitab berbahasa jawa kuno yang dikarang oleh dari situs web ini.

    Makna Bhinneka Tunggal Ika dalam Kitab Sutasoma

    Selama ini, makna Bhinneka Tunggal Ika yang diketahui bersama adalah ‘berbeda-beda namun tetap satu. Lalu, bagaimana makna aslinya sebagaimana tertulis dalam Kitab Sutasoma?

    Beranda Berita Terbaru

    Makna Bhinneka Tungg...

    Terbaru 5 Mei 2022

    Makna Bhinneka Tunggal Ika dalam Kitab Sutasoma

    Selama ini, makna Bhinneka Tunggal Ika yang diketahui bersama adalah ‘berbeda-beda namun tetap satu. Lalu, bagaimana makna aslinya sebagaimana tertulis dalam Kitab Sutasoma?

    Oleh:

    Tim Publikasi Hukumonline

    Bacaan 2 Menit

    Ilustrasi. Foto: unsplash.com

    Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang melekat pada lambang Garuda. Makna dari Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap satu. Jika dilihat dari sejarah historisnya, Bhinneka Tunggal Ika dituliskan dalam kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular pada masa Majapahit sekitar abad ke-14. Berikut pembahasan mengenai pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam Kitab Sutasoma.

    Dalam Sutasoma, Istilah “Bhinneka Tunggal Ika” tertulis pada pupuh 139 bait 5. Adapun kutipan dan terjemannya sebagaimana diterangkan I Nyoman Pursika adalah sebagai berikut.

    Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wisma,

    Anda bosan baca berita biasa?

    Kami persembahkan untuk Anda produk jurnalisme hukum terbaik. Kami memberi Anda artikel premium yang komprehensif dari sisi praktis maupun akademis, dan diriset secara mendalam.

    Hanya Rp42.000/bulan

    Berlangganan Sekarang

    Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,

    Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,

    Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

    Dengan terjemahan:

    Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.

    Mereka memang berbeda, tetapi bagaimana bisa dikenali?

    Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal.

    Terpecah belahlah itu, tapi tetap satu jua, seperti tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

    Pembahasan Bhinneka Tunggal Ika dalam Sutasoma ini ditekankan pada perbedaan kepercayaan di kalangan masyarakat Majapahit. Puriska dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Jilid 42menerangkan bahwa Sutasoma mengajarkan toleransi kehidupan beragama yang menempatkan agama Hindu dan Buddha hidup berdampingan dengan rukun dan damai.

    Lebih lanjut, meski Hindu dan Buddha merupakan dua ajaran yang berbeda, perbedaan tersebut tidak menimbulkan perpecahan karena kebenaran Hindu dan Buddha bermuara pada hal yang “satu”.

    Bhinneka Tunggal Ika dalam Sansekerta

    Istilah Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Sansekerta. Puriska (2009:16) merincikan bahwa “Bhinneka” berasal dari gabungan kata “bhinna” yang artinya ‘berbeda-beda’ dan “ika” yang artinya ‘itu’. Kemudian, “tunggal” yang artinya ‘satu’. Lalu, “Ika” yang berarti ‘itu’.

    Jika disimpulkan, Bhinneka Tunggal Ika berarti ‘yang berbeda-beda itu dalam yang satu itu’ atau ‘beraneka ragam namun satu jua’.

    Dilanjutkan Puriska, konsep Bhnineka Tunggal Ika ini serupa dengan semboyan negara Amerika Serikat, yakni E Pluribus Unum yang berarti ‘bersatu walaupun berbeda-beda’ atau ‘berjenis-jenis tetapi tunggal’.

    Secara sederhana, pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam buku Sutasoma membahas perihal perbedaan kepercayaan di zaman Majapahit yang hidup rukun dan berdampingan. Seiring perkembangan, yakni di masa kini, sebagaimana melekat dalam lambang Garuda, arti Bhinneka Tunggal Ika merujuk pada keragaman dalam masyarakat Indonesia di berbagai bidang kehidupan.

    Kesulitan mengikuti perubahan berbagai peraturan? Pusat Data Hukumonline menyediakan versi konsolidasi yang menghimpun perubahan peraturan dalam satu naskah. Akses penuh Pusat Data Hukumonline dengan berlangganan Hukumonline Pro Plus sekarang!

    Tags: #pancasila

    Berita Terkait

    Wujud Penerapan Sila Ketiga Pancasila

    Mengenal Ragam Pelanggaran HAM

    Perlindungan Hukum Aksi Demonstrasi oleh Mahasiswa

    Simbol Kedaulatan, Ahmad Basarah: Merah Putih Harus Terus Berkibar

    sumber : www.hukumonline.com

    Istilah bhineka tunggal ika diambil dari kitab berbahasa kuno yang di karang oleh​

    Istilah bhineka tunggal ika diambil dari kitab berbahasa kuno yang di karang oleh​ - 27965489

    !function(a,b,c,d,e){a.ddCaptchaOptions=e||null;var m=b.createElement(c),n=b.getElementsByTagName(c)[0];m.async=0,m.src=d,n.parentNode.insertBefore(m,n)}(window,document,"script","https://js.captcha-display.com/xhr_tag.js", {ajaxListenerPath: ["brainly.co.id/api", "brainly.co.id/graphql", "api-textbook-solutions.brainly.com", "question-matching-textbook-solutions.brainly.com"], withCredentials: true, sessionByHeader: true, overrideAbortFetch: true, allowHtmlContentTypeOnCaptcha: true });

    Istilah bhineka tunggal ika diambil dari kitab berbahasa kuno yang di karang oleh​ - Brainly.co.id

    sumber : brainly.co.id

    Kakawin Sutasoma

    KOLEKSIArkeologi

    Kakawin Sutasoma

    Penulis Ujang Mulyadi -

    Januari 31, 2022 0 13346

    Kakawin Sutasoma Replika

    Kitab Sutasoma ditulis dalam Bahasa Jawa kuno oleh Mpu Tantular pada akhir abad ke-14 pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Kitab ini menggambarkan toleransi beragama yang sudah lama terjalin di Kerajaan Majapahit. Semangat toleransi ini kemudian dijadikan semboyan bangsa Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan pernyataan sikap untuk hidup berdampingan dalam perbedaan dan menjadikan perbedaan sebagai nada-nada untuk menghasilkan harmonisasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Kakawin Sutasoma merupakan kitab yang dikutip oleh pendiri bangsa Indonesia dalam merumuskan semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”. Kutipan frase “Bhinneka Tunggal Ika” terdapat pada pupuh 139 bait 5, yang petikannya sebagai berikut: “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa”. Artinya adalah “Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali? Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecahbelahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

    sumber : www.museumnasional.or.id

    Apakah Anda ingin melihat jawaban atau lebih?
    Muhammad 16 day ago
    4

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    Klik untuk menjawab