kebudayaan islam di singapura, salah satunya adalah kebudayaan organisasi dan pendidikan islam . munculnya semangat keislaman di singapura,tidak luput dari adanya gerakan yang didirikan oleh umat muslim dan peranan pemerintah baru singapura. dari semangat keislaman tersebut identifikasikan kebudayaan di bidang organisasi yang berdiri di singapura... .
Muhammad
Guys, ada yang tau jawabannya?
dapatkan kebudayaan islam di singapura, salah satunya adalah kebudayaan organisasi dan pendidikan islam . munculnya semangat keislaman di singapura,tidak luput dari adanya gerakan yang didirikan oleh umat muslim dan peranan pemerintah baru singapura. dari semangat keislaman tersebut identifikasikan kebudayaan di bidang organisasi yang berdiri di singapura... . dari situs web ini.
Islam di Singapura
Islam di Singapura
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Islam menurut negara
tampil Afrika tampil Asia tampil Amerika tampil Eropa tampil Oseania Portal Islam lbs
Masjid Hajjah Fatimah
Islam menurut negara
tampil Afrika tampil Asia tampil Amerika tampil Eropa tampil Oseania Portal Islam lbs
Masjid Sultan di Singapura yang dibangun pada 1824 dan dideklarasikan menjadi monumen nasional pada 1973. Bangunan tersebut sangat terkenal bagi beberapa pengunjung di Singapura serta komunitas Melayu lokal.
Islam di Singapura merupakan sebuah agama minoritas dengan persentase muslim kurang dari 15% dari keseluruhan jumlah penduduk Singapura. Sebagian besar Muslim di Singapura berasal dari kelompok etnik Melayu. Selebihnya berasal dari Pakistan, India dan Arab.[1] Kebanyakan orang Melayu adalah Muslim Suni.[2] 17 persen dari Muslim di Singapura berasal dari Asia Selatan. Penganut lainnya meliputi orang-orang yang berasal dari komunitas Tionghoa Singapura, Arab dan Eurasia.[3] Meskipun kebanyakan Muslim di Singapura biasanya adalah Muslim Suni yang mengikuti mazhab Syafi'i atau mazhab Hanafi, terdapat juga Muslim yang mengikuti aliran Syiah dan Ahmadiyyah.[4]Singapura pernah menjadi salah satu pusat penyebaran Islam yang paling penting di Asia Tenggara. Lokasi Singapura sebagai pintu masuk bagi perdagangan internasional antara Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Timur Jauh membuat dakwah Islam semakin pesat. Penyebaran Islam di Singapura berawal dari masa Kesultanan Melaka dan diteruskan hingga masa kolonialisme sampai pada awal abad ke-20 Masehi.[5] Islam di Singapura mengalami penurunan pengaruh sejak masa kolonial hingga pemisahan Singapura dari Federasi Malaya pada tahun 1965. Umat Islam di Singapura menjadi sebuah kaum minoritas dengan kelompok etnis tionghoa sebagai kaum mayoritas.[6]
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Masa Kesultanan Melaka[sunting | sunting sumber]
Wilayah Singapura berada dalam kekuasaan Kerajaan Melaka ketika diperintah oleh Raja Parameswara pada akhir abad ke-14 Masehi. Parameswara membangun Kerajaan Melaka di sekitar wilayah perdagangan dengan bandar-bandar yang sering dikunjungi oleh para pedagang Muslim. Setelah itu, Parameswara memeluk agama Islam dan memakai gelar Sultan Iskandar Syah disertai oleh para pengikutnya. Islam di Singapura pada masa ini diperkenalkan dan disebarkan ke para pedagang dari Arab, Gujarat, Parsi India, Benggala, Bago, Siam, Tiongkok, Sumatra, Jawa, dan Maluku. Kesultanan Melaka mengambila bagian dalam penyebaran Islam di Singapura pada masa itu.[7]
Pedagang Muslim di Singapura menyebarkan Islam di Singapura sejak abad ke-15 Masehi. Pedagang Muslim yang tinggal menetap di Singapura mengadakan hubungan perkawinan dengan penduduk setempat sehingga komunitas Muslim terbentuk secara perlahan. Para pedagang Muslim yang menetap kemudian juga menjadi guru agama dan imam.[8]
Pendidikan agama Islam di Singapura telah diajarkan secara tradisional. Pembelajaran agama Islam diadakan di rumah-rumah, surau-surau dan masjid. Pusat pendidikan Islam di Singapura ditetapkan di Kampong Glam dan Rocor sejak tahun 1800-an. Praktik keagamaan dan sosial di dalam komunitas Muslim Singapura dipengaruhi oleh guru-guru dan imam. Pada awal penyebaran Islam di Singapura, mazhab yang membawa pengaruh terbesar adalah mazhan Syafi’i dengan paham teologi Asy’ariyah.[8]
Masa kolonial[sunting | sunting sumber]
Penyebaran Islam di Singapura terhenti ketika Kesultanan Melaka dikalahkan oleh Portugis pada tahun 1511 Masehi. Wilayah Singapura dikuasai oleh portugis sementara penguasa Kesultanan Melaka memindahkan pusat pemerintahannya ke bagian selatan Johor. Islam di Singapura tidak berkembang selama 130 tahun masa penjajahan Portugis. Setelah Hindia Belanda mengalahkan Portugis pada tahun 1641, pemerintah Hindia Belanda memberikan toleransi kepada para penguasa Melayu untuk mencegah terjadinya perang perebutan wilayah.[9]
Mazhab[sunting | sunting sumber]
Negara Singapura dihuni oleh penduduk muslim dengan mazhab yang berbeda-beda. Kelompok etnis Melayu sebagian besar adalah suni dengan mazhab Syafi'i. Penduduk muslim Singapura yang bukan pribumi umumnya memilih salah satu dari tiga mazhab utama lainnya dalam Islam. Mazhab Maliki umumnya diterapkan oleh penduduk Singapura yang berasal dari Timur Tengah dan Afrika. Mazhab Hambali diterapkan oleh penduduk yang berasal dari Arab Saudi. Sementara muslim yang berasal dari India dan Turki menerapkan mazhab Hanafi.[10]
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Islam menurut negara
Referensi[sunting | sunting sumber]
Catatan kaki[sunting | sunting sumber]
Sejarah Islam di Singapura Halaman all
Sejarah Islam di Singapura, yang pernah menjadi salah satu pusat penyebaran Islam terpenting di Asia Tenggara. Halaman all
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com Stori
Sejarah Islam di Singapura
Kompas.com - 08/04/2022, 16:00 WIB
Lihat Foto
Masjid Sultan di Singapura.(Wikimedia Commons/Erwin Soo)
Penulis Verelladevanka Adryamarthanino | Editor Widya Lestari Ningsih
KOMPAS.com - Singapura merupakan negara terkecil di kawasan Asia Tenggara, tetapi sangat multikultural atau terdiri dari beragam budaya.Keberagaman budaya dan agama di negara ini terbentuk dari masyarakatnya yang berasal dari beberapa etnis, seperti Melayu, Tionghoa, India, dan Arab.
Meski letaknya berdekatan dengan Indonesia dan Malaysia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, umat Muslim menjadi minoritas di Singapura.
Dari data tahun 2020, jumlah umat Muslim di Singapura sebesar 15,6 persen dari keseluruhan populasi di sana.
Mayoritas Muslim di Singapura berasal dari etnis Melayu, sementara 13 persen di antaranya adalah komunitas Muslim India.
Hal itu berkaitan dengan proses masuknya Islam ke Singapura, yang bersamaan dengan masuknya para pedagang dari Arab dan India.
Lantas, bagaimana sejarah masuk dan berkembangnya Islam ke Singapura?
Baca juga: Sejarah Islam di VietnamIslam masuk Singapura
Menurut catatan sejarah, Islam pertama kali masuk ke Asia Tenggara pada abad ke-7, yang dibuktikan dengan adanya cerita dari China yang berasal dari Dinasti Tang.
Sementara itu, masuknya Islam ke Singapura diduga bermula dari kaum Muslim pendatang yang berprofesi sebagai pedagang.
Proses masuknya Islam di Singapura terjadi bersamaan dengan masuknya para pedagang Muslim dari Arab dan Persia, yang berlangsung pada abad ke-8 hingga abad ke-11.
Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas perdagangan laut saat itu.
Seperti diketahui, karena lokasinya yang strategis, yaitu di jalur pelayaran dan perdagangan dunia, kota-kota pesisir dan pelabuhan di Singapura pun menjadi pemukiman bagi para pedagang Muslim dari berbagai negara.
Para pedagang tersebut tidak hanya singgah, tetapi beberapa di antaranya juga ada yang menetap dan berkeluarga di wilayah tersebut.
Dengan demikian, Islam diduga kuat telah hadir di Singapura sejak abad ke-8.
Baca juga: Peninggalan Sejarah Islam di IndonesiaZaman kerajaan
Sejak periode Kerajaan Sriwijaya, wilayah Singapura menjadi kekuasaan kerajaan-kerajaan di sekitarnya.
Hal ini karena Singapura merupakan kota perdagangan yang memiliki pelabuhan-pelabuhan penting dalam jaringan perdagangan internasional.
Pada abad ke-15, Singapura pernah dikausai Kerajaan Ayutthaya di Thailand, sebelum akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Malaka, yang diperintah oleh Raja Parameswara.
Parameswara mendirikan wilayah perdagangan dengan bandar-bandar yang kemudian semakin ramai dikunjungi oleh para pedagang Muslim.
Pada periode inilah, pedagang Muslim di Singapura mulai menyebarkan agama Islam dengan berbagai cara.
Pedagang Muslim yang tinggal di Singapura banyak menikahi orang-orang pribumi, yang kemudian membentuk komunitas Islam secara perlahan.
Pada masa ini, pembelajaran agama Islam masih dilakukan dengan sangat sederhana, melalui rumah-rumah, surau-surau, dan masjid.
Baca juga: Dampak Jatuhnya Malaka ke Tangan PortugisZaman Kolonial
Setelah Kesultanan Malaka dikalahkan Portugis pada 1511, penyebaran Islam di Singapura terhenti.
Portugis membuat Kesultanan Malaka terpaksa memindahkan pusat pemerintahannya ke bagian selatan Johor.
Selama masa penjajahan Portugis, Islam di Singapura tidak mengalami perkembangan.
Setelah Portugis diusir oleh Belanda pada 1641, ajaran Islam di Singapura perlahan-lahan mulai tersebar lagi.
Pada 1800-an, pusat pendidikan Islam di Singapura terletak di Kampong Glam.
Namun, tidak lama kemudian, Inggris datang dan menduduki Singapura hingga pertengahan abad ke-20. Pada masa ini, ajaran Islam juga tidak berkembang luas.
Baca juga: Sejarah Penjajahan Inggris di SingapuraGerakan Islam di Singapura
Memasuki abad ke-20, terdapat beberapa gerakan Islam di Singapura, seperti membentuk Masyarakat Dakwah Muslim.
Masyarakat Dakwah Muslim adalah kebudayaan Islam Singapura yang berdiri pada tahun 1932 yang bergerak di bidang dakwah dan klinik pengobatan.
Setelah Inggris hengkang dan Singapura mendapatkan kemerdekaannya, perkembangan Islam di Singapura semakin jelas.
Pada 1966, Parlemen Singapura mengesahkan Administration of the Muslim Law Act (AMLA).
Undang-undang yang mulai berlaku pada 1968 ini mendefinisikan kekuasaan dan yurisdiksi tiga lembaga utama Muslim, yaitu:
Dewan Agama Islam Singapura
Pengadilan syariah
Catatan pernikahan Muslim
Baca juga: Sejarah Islam di KoreaLembaga-lembaga ini berada di bawah lingkup Kementerian Pengembangan Masyarakat, Pemuda dan Olahraga.
Sedangkan pihak yang bertanggung jawab atas lembaga-lembaga ini adalah Menteri Urusan Muslim.
Di saat yang bersamaan, dibentuk Majelis Ulama Islam Singapura (MUIS) dengan berdasarkan data dari akta Pentadbiran Hukum Islam tanggal 17 Agustus 1966.
MUIS adalah lembaga resmi Islam di Singapura yang mengurus tentang masalah keagamaan serta masyarakat Muslim.
ISLAM DI SINGAPURA.docx
View ISLAM DI SINGAPURA.docx from BUSINESS 505 at Trisakti University. Perkembangan Islam Di Singapura XII IPS 4 Kelompok 6 : - Arya Aryanto - Azam Hafidz A. - Alzi Alfauzi - Gilang Arya Naufal -
ISLAM DI SINGAPURA.docx - Perkembangan Islam Di Singapura...
DOC PREVIEW Pages 7 Total views 100+ Trisakti University BUSINESS communication SargentMorning505 07/09/2020 100% (1)
Students also studied
Chapter 9 VISUAL MEDIA.pptx
BUSINESS 505 49
Madagascar'sport.docx
BUSINESS 505 1
Balance Scorecard GM
BUSINESS 1 1 View More
Perkembangan Islam Di SingapuraXII IPS 4Kelompok 6 :- Arya Aryanto- Azam Hafidz A.- Alzi Alfauzi- Gilang Arya Naufal- Sagitha Fadhilah N.Islam di Singapura merupakan agama minoritas. Berdasarkan data pada 2008, sekitar 15persen penduduk Singapura yang jumlahnya 4.839.000 adalah Muslim. Mayoritas kelompok
End of preview
Want to read all 7 pages? Upload your study docs or become a member.
Students also studied
Chapter 9 VISUAL MEDIA.pptx
BUSINESS 505 49
Madagascar'sport.docx
BUSINESS 505 1
Balance Scorecard GM
BUSINESS 1 1
More like this
Perkembangan Islam di Singapura dan Brunei Darussalam.docx
SAINTEK 1730803051 10
makalah islam di singapura.docx
UTS 5C 15
Samsung Analysis (Agnes Stella)
ECONOMIC 2008 39
Soal MAKSI 4455 5
Ursin,_J._R._and_Zolotukhin,_A._B._-__Reservoir_Engineering_Book
PETROLEUM 1 216 NOTES
ADIDAS PRODUCT.docx ACCOUNTING 101 5 ESSAY
Newly uploaded documents
Algebra^M1^MSecond-Quarter^MReview^MAssignment.docx
1
Guys, ada yang tau jawabannya?