jika Anda ingin menghapus artikel dari situs, hubungi kami dari atas.

    keragaman hidup masyarakat indonesia telah ada sejak lama. hal tersebut terlihat pada kerajaan majapahit yang umumnya menganut agama budha tetapi masyarakatnya ada yang menganut agama hindu dan islam. kondisi tersebut memperlihatkan bahwa….

    Muhammad

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    dapatkan keragaman hidup masyarakat indonesia telah ada sejak lama. hal tersebut terlihat pada kerajaan majapahit yang umumnya menganut agama budha tetapi masyarakatnya ada yang menganut agama hindu dan islam. kondisi tersebut memperlihatkan bahwa…. dari situs web ini.

    Bukti bentuk toleransi beragama yang tinggi di Maj...

    Bukti bentuk toleransi beragama yang tinggi di Majapahit adalah....

    Pertanyaan

    Bukti bentuk toleransi beragama yang tinggi di Majapahit adalah....

    C. Sianturi Master Teacher

    Jawaban terverifikasi

    Iklan

    Pembahasan

    Pada masa Kerajaan Majapahit berkembang agama Hindu Syiwa dan Buddha. Kedua umat beragama itu memiliki toleransi yang besar sehingga tercipta kerukunan umat beragama yang baik. Raja Hayam Wuruk beragama Syiwa, sedangkan Gajah Mada beragama Buddha. Namun, mereka dapat bekerja sama dengan baik. Rakyat ikut meneladaninya, bahkan Empu Tantular menyatakan bahwa kedua agama itu merupakan satu kesatuan yang disebut Syiwa–Buddha. Hal itu ditegaskan lagi dalam kitab Sutasoma dengan kalimat Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa. Artinya, walaupun beraneka ragam, tetap dalam satu kesatuan, tidak ada agama yang mendua.

    Dengan demikian bukti adanya toleransi adalah perbedaan agama antara raja dengan patih di kerajaan Majapahit.

    Baca pembahasan lengkapnya dengan daftar atau masuk akun Ruangguru. GRATIS!

    Sudah punya akun? Klik disini

    LATIHAN BAB

    KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDDHA

    PENGARUH KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDDHA

    KONSEP KILAT

    Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher

    di sesi Live Teaching, GRATIS!

    Trial Class Bahasa Inggris Tenses : Past Perfect and Past Perfect Continuous - 10 SMA IPA/IPS bersama Kak Ayuma

    Kamis, 9 Mar 2023 09.50-11.15 Live

    Trial Class Matematika Perbandingan : Skala - 7 SMP bersama Kak Dina

    Kamis, 9 Mar 2023 09.50-11.15 Live

    Kamis Ekonomis - Kuasai Mindset Entrepreneur!

    Kamis, 9 Mar 2023 11.15-12.45 Akan Datang

    Trial Class IPA Terpadu Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan - 5 SD bersama Kak Zelin

    Kamis, 9 Mar 2023 11.20-12.45 Akan Datang

    Klinik UTBK/SNBT - Sikat Tuntas Soal Implied Information dengan Cepat dan Akurat, Let's Go! bersama Kak Ifany

    Kamis, 9 Mar 2023 11.50-13.20 Akan Datang 6rb+ 4.6 (3 rating)

    Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

    Rahma Dania

    Jawaban tidak sesuai

    Iklan

    Klaim Gold gratis sekarang!

    Dengan Gold kamu bisa tanya soal ke Forum sepuasnya, lho.

    Pertanyaan serupa

    Pada masa kerajaan Majapahit, para pemeluk agama Hindu dan Budha dapat hidup berdampingan dengan damai. Hal ini terdapat dalam kitab....

    1rb+ 3.6

    Jawaban terverifikasi

    Kerukunan umat beragama pada masa kerajaan Majapahit dapat dilihat pada...

    1rb+ 4.0

    Jawaban terverifikasi

    Iklan

    Semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika diambil dari Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit. Pada masa itu Mpu Tantular menggunakan kalimat tersebut untuk m...

    6rb+ 4.8

    Jawaban terverifikasi

    Faktor apakah yang menyebabkan bupati-bupati Majapahit di pesisir pantai Jawa banyak yang masuk Islam?

    82 0.0

    Jawaban terverifikasi

    Faktor apakah yang menyebabkan bupati-bupati Majapahit di pesisir pantai Jawa banyak yang masuk Islam?

    82 0.0

    Jawaban terverifikasi

    Iklan

    sumber : roboguru.ruangguru.com

    Sejarah Islam di Indonesia

    Dengan jumlah 207 juta orang, Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Bagian ini menyajikan analisis mengenai agama Islam di Indonesia.

    Home KEMBALI Home Buletin Pengantar Berita KEMBALI Berita Berita Hari Ini Kolom Berita

    Breaking News Indonesia

    Trade Expos & Exhibitions

    Proyek KEMBALI Proyek

    Rencana Pembangunan Pemerintah

    Kemitraan Publik-Swasta

    Proyek Swasta Proyek Publik Production House Keuangan KEMBALI Keuangan Kolom Keuangan Berita Bursa Efek Saham & Obligasi Sistem Pajak Angka Ekonomi Makro Anggaran Negara Kontak Bisnis KEMBALI Bisnis Kolom Bisnis Profil Perusahaan Komoditas Industri & Sektor Risiko Investasi Asing Tinggal & Kerja Serambi Bisnis Budaya KEMBALI Budaya Kolom Budaya Kunjungan Bisnis Politik Ekonomi Agama Demografi Tourist Guide Tentang Kami KEMBALI Tentang Kami Perusahaan Kami Tim Penulis Kontak Bergabung Kegiatan Usaha Pilih Bahasa KEMBALI English Login Berlangganan Newsletter

    Islam di Indonesia

    Indonesia adalah negara yang memiliki populasi Muslim terbesar di seluruh dunia. Pada saat ini diperkirakan bahwa jumlah umat Muslim mencapai 207 juta orang, sebagian besar menganut Islam aliran Suni. Jumlah yang besar ini mengimplikasikan bahwa sekitar 13% dari umat Muslim di seluruh dunia tinggal di Indonesia dan juga mengimplikasikan bahwa mayoritas populasi penduduk di Indonesia memeluk agama Islam (hampir 90% dari populasi Indonesia). Namun, kendati mayoritas penduduk beragama Islam, Indonesia bukanlah negara Islam yang berdasarkan pada hukum-hukum Islam.

    Justru, Indonesia adalah sebuah negara sekuler demokratik tetapi dengan pengaruh Islam yang kuat. Sejak awal berdirinya negara ini, sudah ada banyak perdebatan politik mengenai dasar ideologi negara Indonesia. Sejumlah kelompok Islam konservatif (termasuk sejumlah partai politik) berpendapat bahwa Indonesia seharusnya menjadi sebuah negara Islam. Namun, karena ada puluhan juta penduduk non-Muslim - apalagi banyak penduduk yang menganut Islam di Indonesia bukan orang Muslim yang mempraktekkannya dengan sangat ketat (nominal Muslim) -, berdirinya sebuah negara Islam (sekaligus penerapan hukum syariah) selalu dianggap sebagai pemicu perpecahan dan separatisme.

    Bahkan, partai-partai politik yang mendukung pendirian negara Islam di Indonesia belum pernah sempat meraih suara mayoritas penduduk sepanjang sejarah perpolitikan di Indonesia. Bahkan berdasarkan hasil pemilihan-pemilihan setelah Orde Baru Suharto, partai-partai Islam yang konservatif sepertinya justru kehilangan dukungan dibandingkan partai-partai sekuler dan karena itu tampaknya kecil kemungkinan bahwa Indonesia akan menjadi negara Islam di masa mendatang. Namun, memang benar juga bahwa aliran Islam yang konservatif dalam masyarakat Indonesia tampaknya sempat meningkatkan pengaruhnya terhadap politik regional dan politik nasional sejak 2017 (topik ini dibahas lebih lanjut di bawah).

    Proses Islamisasi di Indonesia (atau tepatnya di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Indonesia) telah berlangsung selama berabad-abad dan terus berlanjut hingga saat ini. Islam menjadi sebuah kekuatan yang berpengaruh melalui serangkaian gelombang dalam berjalannya sejarah (gelombang-gelombang ini yaitu perdagangan internasional, pendirian berbagai kesultanan Islam yang berpengaruh, dan gerakan-gerakan sosial) yang akan dijelaskan lebih lanjut dengan detail di bawah ini.

    Namun, juga benar bahwa penerapan agama Islam di Indonesia pada saat ini memiliki karakter yang beragam karena setiap wilayah memiliki sejarah tersendiri yang dipengaruhi oleh sebab-sebab yang unik dan berbeda-beda. Mulai dari akhir abad ke-19 sampai saat ini, Indonesia - secara keseluruhan - memiliki sejarah umum yang lebih seragam karena para penjajah (dan dilanjutkan oleh para pemimpin nasionalis Indonesia) menetapkan dasar-dasar nasional di wilayahnya. Proses unifikasi ini juga membuat agama Islam di Indonesia - dalam proses yang lambat - semakin kehilangan keanekaragamannya. Namun, hal ini bisa dipandang sebagai perkembangan yang logis dalam proses Islamisasi di Indonesia.

    Di dalam beberapa tahun terakhir, media - baik nasional dan internasioanal - melaporkan penyerangan-penyerangan pada kelompok-kelompok agama minoritas di Indonesia (seperti Ahmadiyah dan Kristen). Sejumlah kelompok Muslim radikal seperti Front Pembela Islam (FPI) menggunakan kekerasan (atau ancaman kekerasan) untuk memeperjuangkan idealisme mereka; termasuk dengan melawan umat Islam lainnya, contohnya dengan menyerang penduduk beragama Islam yang menjual makanan pada siang hari selama bulan puasa (Ramadhan). Sangat menguatirkan bahwa Pemerintah Indonesia dan pengadilan di Indonesia tidak bertindak tegas melawan kelompok-kelompok radikal semacam ini. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah memiliki monopoli yang lemah dalam hal penggunaan kekerasan (weak monopoly on violence). Namun, perlu ditekankan bahwa mayoritas penduduk Muslim di Indonesia sangat mendukung pluralisme dan kerukunan antar umat agama.

    Pulau-pulau Indonesia dengan mayoritas penduduk Muslim:

    1. Sumatra 2. Jawa

    sumber : www.indonesia-investments.com

    Apakah Anda ingin melihat jawaban atau lebih?
    Muhammad 19 day ago
    4

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    Klik untuk menjawab