kerajaan mataram kuno atau biasa sering ada yang menyebutkannya juga dengan nama kerajaan mataram hindu adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di daerah
Muhammad
Guys, ada yang tau jawabannya?
dapatkan kerajaan mataram kuno atau biasa sering ada yang menyebutkannya juga dengan nama kerajaan mataram hindu adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di daerah dari situs web ini.
Sejarah Kerajaan Mataram Kuno, Lokasi, & Nama Raja
Kerajaan Mataram Kuno punya sejarah panjang dalam riwayat pemerintahan di Nusantara, khususnya di Jawa.
Sejarah Indonesia
Sejarah Kerajaan Mataram Kuno, Lokasi, & Nama Raja-Raja di Jawa
Candi Prambanan di Yogyakarta, salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.
Kontributor: Balqis Fallahnda, tirto.id - 21 Des 2020 15:38 WIB
Dibaca Normal 2 menit
tirto.id - Sejarah Kerajaan Mataram Kuno cukup panjang yang dimulai sejak abad ke-6 M. Kerajaan Mataram Kuno atau sering juga disebut dengan Kerajaan Mataram Hindu atau Kerajaan Medang merupakan kerajaan penerus dari Kerajaan Kalingga di Jawa yang diperkirakan eksis pada abad ke-8 hingga 10 Masehi.
Mataram Kuno yang bercorak Hindu (dan Buddha) biasanya disebut untuk membedakan dengan Kerajaan Mataram Islam yang berdiri sekitar abad ke 16 M. Bhumi Mataram adalah sebutan lama untuk Yogyakarta dan sekitarnya, di daerah inilah diperkirakan Kerajaan Mataram Kuno pertama berdiri.
Sumber Sejarah Kerajaan Mataram Kuno berasal dari prasasti, candi, kitab Carita Parahyangan (Sejarah Pasundan), dan berita dari Cina. Kerajaan yang didirikan oleh Sanjaya bergelar Rakai Mataram ini beberapa kali berpindah pusat pemerintahan.
Lokasi Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno memiliki dua periode berdasarkan lokasi atau ibu kota pemerintahannya. Pertama adalah periode awal Kerajaan Medang yaitu di Jawa Tengah di bawah Wangsa Sanjaya dan Sailendra (732-929 M), serta yang kedua ketika pindah ke Jawa Timur dan dikuasai oleh Wangsa Isyana (929-1016 M).
Pada 929 M, Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok. Menurut George Coedes dalam The Indianized states of Southeast Asia (1968), ada beberapa faktor kemungkinan yang mendorong perpindahan tersebut.
Pertama adalah faktor politik, yakni sering terjadinya perebutan kekuasaan yang berimbas terhadap terancamnya kesatuan wilayah kerajaan ini. Kedua adalah faktor bencana alam, yaitu peristiwa meletusnya Gunung Merapi.
Faktor ketiga adalah adanya potensi ancaman dari kerajaan lain, termasuk serangan dari Kerajaan Sriwijaya. Sedangkan faktor keempat adalah motif keagamaan dan ekonomi, termasuk ketiadaan pelabuhan yang membuat Kerajaan Mataram Kuno sulit menjalin kerja sama dengan kerajaan lain.
Lokasi tepatnya pusat Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Tengah diperkirakan berada di Bhumi Mataram atau Yogyakarta pada masa awal berdirinya di bawah pemerintahan Rakai Mataram Sang Sanjaya.
Baca juga:
Misteri Sejarah Candi Dieng, Asal-Usul, dan Siapa Pendirinya?
Letusan Gunung Merapi yang Konon Mengubah Sejarah Jawa
Sejarah Candi Sambisari: Pernah Terkubur Letusan Gunung Merapi
Kemudian, lokasi ibu kota kerajaan ini sempat berpindah-pindah, antara lain ke Mamrati pada masa Rakai Pikatan, pada era Dyah Balitung (Rakai Watukura) dipindahkan ke Poh Pitu, dan sempat kembali lagi ke Bhumi Mataram pada masa Dyah Wawa (Rakai Sumba).
Mamrati dan Poh Pitu diperkirakan berada di antara wilayah Yogyakarta hingga Jawa Tengah bagian selatan (Magelang atau Kedu).
Kerajaan Mataram Kuno punya banyak peninggalan yang berupa candi-candi megah, termasuk Candi Borobudur di Magelang, Candi Prambanan, Candi Kalasan, dan Candi Sewu di Yogyakarta, serta beberapa candi lainnya.
Setelah dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok yang kemudian bergelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmottunggadewa (929-947), Kerajaan Mataram Kuno menempati pusat pemerintahan di daerah yang disebut Tamwlang.
Masa-masa berikutnya terjadi lagi perpindahan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Timur atau era Dinasti Isyana, yakni dipindahkan ke Watugaluh. Dikutiip dari buku Antologi Sejarah Candi Boyolangu (2016) tulisan Lailatul Mahfudhoh, Tamwlang maupun Watugaluh diperkirakan terletak di sekitar Jombang, Jawa Timur.
Setelah Kerajaan Medang runtuh pada awal abad ke-9 M, selanjutnya muncul kerajaan-kerajaan penerus Wangsa Mataram, dari Kahuripan, Jenggala, Kediri, Singhasari, Majapahit, Demak, Jipang, Giri, Kalinyamat, Pajang, hingga era Mataram Islam yang memunculkan Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Mangkunegaran, serta Pakualaman.
Baca juga:
Sejarah Kerajaan Sriwijaya, Lokasi, & Pusat Pengajaran Agama Buddha
Ratu Pramodhawardani: Kawin Beda Agama, Menganjurkan Toleransi
Sejarah Kepemimpinan Ratu Shima di Kerajaan Kalingga (674-695 M)
Toleransi Beragama Masa Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno terkenal dengan toleransi beragama yang kuat antara umat Hindu dengan Buddha, seperti terlihat dalam pembangunan Candi Borobudur, Candi Kalasan, Candi Prambanan, dan lainnya. Hal ini tidak terlepas dari peran para pemimpinnya yang mengajarkan toleransi.
Pada masa kekuasaan Mataram Kuno raja-raja dan rakyat yang memiliki perbedaan agama merupakan hal yang biasa. Antara raja dengan rakyat tidak harus beragama sama. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya sisa-sisa candi Syiwa (Hindu) di sekitar Candi Borobudur (Buddha), demikian dikutip dari jurnal terbitan Departemen Arkeolog FIB Universitas Indonesia.
Salah satu contohnya adalah pernikahan antara Pramodawardhani putri Rakai Garung alias Samaratungga dari Dinasti Sailendra yang memeluk agama Buddha-Mahayana, dengan Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu-Syiwa.
Kerajaan Mataram Kuno: Letak, Masa Kejayaan, dan Peninggalan Halaman all
Letak, pendiri, nama raja, dan masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno yang berdiri pada tahun 732 masehi. Halaman all
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com Stori
Kerajaan Mataram Kuno: Letak, Masa Kejayaan, dan Peninggalan
Kompas.com - 20/05/2021, 16:17 WIB
Lihat Foto
Candi Prambanan, salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno(Wikimedia Commons)
Penulis Widya Lestari Ningsih | Editor Nibras Nada Nailufar
KOMPAS.com - Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri di Jawa Tengah bagian selatan pada abad ke-8, kemudian pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10.Di Jawa Tengah, letak Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan terletak di Bhumi Mataram (sebutan lama untuk Yogyakarta).
Pusat kerajaan ini kemudian mengalami beberapa kali perpindahan hingga sampai ke Jawa Timur.
Kerajaan Mataram Kuno juga sering disebut sebagai Kerajaan Mataram Hindu atau Kerajaan Medang.
Pendiri Kerajaan Mataram Kuno adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya yang berkuasa antara 732-760 masehi.
Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada tahun 732 masehi dan runtuh pada 1007 masehi.
Selama hampir tiga abad berkuasa, terdapat tiga dinasti yang memerintah, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra (di Jawa Tengah), serta Dinasti Isyana (di Jawa Timur).
Sejarah Kerajaan Mataram Kuno dapat diketahui dari prasasti Canggal, Prasasti Kalasan, Prasasti Balitung, Prasasti Klurak, Candi Gedong Songo, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, dan masih banyak lainnya.
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Mataram KunoPerpecahan Kerajaan Mataram Kuno
Kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno pertama kali dipegang oleh Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, dibuktikan dengan Prasasti Canggal dan Carita Parahyangan.
Raja Sanjaya dikenal sebagai raja yang bijaksana, cakap, adil, dan taat dalam beragama.
Di bawah pemerintahannya, wilayah Kerajaan Mataram Kuno semakin luas dan rakyatnya sejahtera.
Kerajaan ini juga menjadi pusat pembelajaran agama Hindu, dibuktikan dengan banyaknya pendeta yang berkunjung dan menetap di Mataram.
Pada pertengahan abad ke-8, Raja Sanjaya wafat dan digantikan oleh putranya, Rakai Panangkaran.
Setelah Rakai Panangkaran wafat, Kerajaan Mataram Kuno terpecah menjadi dua.
Dinasti Sanjaya memerintah Kerajaan Mataram Kuno bercorak Hindu di Jawa Tengah bagian utara.
Sementara Dinasti Syailendra memerintah Kerajaan Mataram Kuno bercorak Buddha di Jawa Tengah bagian selatan.
Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram IslamMasa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno
Dinasti Syailendra muncul pada akhir abad ke-8, dan periode kepemimpinannya menjadi masa keemasan Kerajaan Mataram Kuno.
Perkembangan terjadi di berbagai bidang, seperti politik, ilmu pengetahuan, budaya, kesenian, dan sosial.
Raja pertama Kerajaan Mataram Kuno dari Dinasti Syailendra adalah Sri Dharmatungga.
Pada masa pemerintahannya, konon wilayah kekuasaannya mencapai Semenanjung Malaka.
Setiap berganti raja, keadaan Kerajaan Mataram Kuno semakin gemilang dan termasyur.
Sri Dharmatungga digantikan oleh Indra (Syailendra), yang berhasil menaklukkan Chenla (Kamboja).
Setelah itu, Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh Samaratungga. Pada periode ini, ilmu seni sangat berkembang dan dibangunlah Candi Borobudur.
Kerajaan Mataram Kuno akhirnya bersatu kembali setelah perkawinan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya dan Pramodhawardani dari Wangsa Syailendra.
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Mataram IslamDipindahkan ke Jawa Timur
Pada 929 masehi, ibu kota Mataram Kuno dipindahkan oleh Mpu Sindok ke Jawa Timur dengan pusat pemerintahan di antara Gunung Semeru dan Gunung Wilis.
Terdapat beberapa alasan yang diperkirakan menjadi sebab perpindahan ini, seperti faktor bencana alam, politik, dan adanya ancaman dari kerajaan lain.
Setelah pindah ke Jawa Timur, kerajaan ini disebut sebagai Kerajaan Medang dengan lokasi berada di sekitar Jombang.
Mpu Sindok kemudian dinobatkan sebagai raja pertama dari Dinasti Isyana.
Masa kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur tidak berlangsung lama.
Raja-raja penerus Mpu Sindok juga sangat peling mewariskan bukti peninggalan sehingga namanya seakan tenggelam dalam sejarah.
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Ketika berdiri di Jawa Tengah, Kerajaan Mataram Kuno mewariskan cukup banyak peninggalan berupa prasasti dan candi yang dapat ditemui hingga sekarang.
Prasasti Kerajaan Mataram Kuno
Prasasti Canggal Prasasti Kalasan Prasasti Mantyasih Prasasti Klurak
Candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Candi Bima Candi Arjuna Candi Kalasan Candi Plaosan Candi Prambanan Candi Sewu Candi Mendut Candi Pawon Candi Puntadewa Candi Semar Candi Srikandi Candi Borobudur
Referensi:Saputro, Sutarto. (2019). Mengenal Kerajaan-Kerajaan di Nusantara. Sukoharjo: Graha Printama Selaras.
Srinansy dan Harry Rachadian. (2010). Ensiklopedia Kerajaan-Kerajaan Nusantara. Bandung: Multi Kreasi Satu Delapan.
Sejarah Singkat Kerajaan Mataram Kuno serta Peninggalannya Halaman all
Sejarah Mataram Kuno sebagai kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Jawa. Halaman all
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com Regional
Sejarah Singkat Kerajaan Mataram Kuno serta Peninggalannya
Kompas.com - 04/01/2022, 18:50 WIB
1
Lihat Foto
Candi Gedong Songo(Shutterstock)
Penulis Puspasari Setyaningrum | Editor Puspasari Setyaningrum
KOMPAS.com - Sejarah Kerajaan Mataram Kuno di Jawa terkait erat dengan keberadaan kerajaan Hindu-Buddha di Jawa.Kerajaan Mataram Kuno juga disebut dengan nama Kerajaan Mataram Hindu atau Kerajaan Medang.
Baca juga: Kerajaan Sriwijaya: Sejarah Berdiri, Puncak Kejayaan, Raja-raja, dan PeninggalanKerajaan ini didirikan Wangsa Sanjaya di bawah kepemimpinan Rakai Mataram pada tahun 732 M.
Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara, Raja-raja, Masa Kejayaan, dan PeninggalanLama menduduki wilayah Jawa, kerajaan ini dikuasai oleh tiga dinasti besar hingga akhirnya pengaruhnya surut.
Baca juga: Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama di Pulau JawaSejarah Singkat Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada abad ke-8 hingga ke-11 dan dikuasai oleh tiga dinasti yaitu Dinasti Sanjaya, Dinasti Syailendra, dan Dinasti Isyana.
Mataram kuno pertama kali diperkirakan berdiri di Bhumi Mataram yang berada di sekitar Yogyakarta.
Berdasarkan periode kepemimpinannya, lokasi ibu kota awalnya berada di Jawa Tengah ketika Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra berkuasa.
Pada masa kepemimpinan Dinasti Sanjaya, Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Hindu memiliki pengaruh yang luar.
Setelah digantikan Rakai Panangkaran mulai muncul perpecahan yang membuat kepemimpinan terbagi dua.
Dinasti Sanjaya yang memimpin Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Hindu berkuasa di Jawa Tengah bagian utara.
Sementara Dinasti Syailendra dengan Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Buddha berkuasa di Jawa Tengah bagian selatan.
Di bawah kekuasaan Dinasti Syailendra, Kerajaan Mataram Kuno mencapai puncak kejayaan.
Pada masa kepemimpinan Sri Dharmatungga, wilayah kekuasaan meluas hingga Semenanjung Malaka. Penggantinya Syailendra juga berhasil mengalahkan Chenla di Kamboja.
Tak hanya kekuasaan, namun kebudayaan juga berkembang termasuk membangun Candi Borobudur pada masa kepemimpinan Samaratungga.
Kedua dinasti ini bersatu kembali melalui pernikahan Rakai Pikatan dan Pramodawardhani.
Sementara pada masa pemerintahan Dinasti Isyana, oleh Mpu Sindok ibu kota kerajaan bergeser ke Jawa Timur.
Ada beberapa faktor yang disebut memengaruhi kepindahan ini antara lain meletusnya Gunung Merapi, perebutan kekuasaan, serangan Kerajaan Sriwijaya, hingga tidak adanya pelabuhan hingga ekonomi sulit berkembang.
Peninggalan Sejarah Kerajaan Mataram Kuno
Berikut adalah daftar beberapa peninggalan sejarah kerajaan Mataram Kuno:
Prasasti Canggal Prasasti Kalasan Prasasti Balitung Prasasti Klurak Candi Gedong Songo Candi Borobudur Candi Mendut Candi Plaosan Candi Prambanan Sumber:
budaya.jogjaprov.go.id
jatengprov.go.id intisari.grid.id kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
1 Tag kerajaan Mataram
masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram kuno
runtuhnya kerajaan mataram kuno
Lihat Regional Selengkapnya
Arkeolog Kediri Teliti Temuan Sumuran Candi, Diduga dari Masa Setelah Kerajaan Kadiri
Cerita Para Pemburu Harta Karun Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, Nyawa Jadi Taruhannya
Profil dan Sejarah Kota Batu, Dikenal Sebagai Tempat Peristirahatan Keluarga Kerajaan
Asal-usul Warga Baduy di Pedalaman Banten, dari Kerajaan Pajajaran hingga Disebut Mirip Orang Timur Tengah
Kisah Padepokan Wayang Topeng Asmorobangun, Melestarikan Kesenian Warisan Kerajaan Majapahit
4 Peninggalan Kerajaan Majapahit di Kediri, Ada Candi dan Prasasti
Video rekomendasi Video lainnya PILIHAN UNTUKMU HYPE
Menangis, Ammar Zoni Minta Maaf kepada Irish Bella
NEWS
Artis Ammar Zoni Narkoba, Terancam Penjara Maksimal 12 Tahun
REGIONAL
Penabrak Mahasiswa Cianjur Bukan Audi tapi Pajero Sport Milik Kasat Reskrim Polres Cianjur
NEWS
Pengacara: Saya Sesalkan dan Sayangkan LPSK Hentikan Perlindungan ke Richard Eliezer
NEWS
Video Viral LPSK Ancam Cabut Perlindungan Richard Eliezer, Gelar Konferensi Pers Sore Ini
GLOBAL
Ahli Waris Sultan Sulu Menang Klaim Rp 231 Triliun, Akan Sita Properti Malaysia di Paris
NEWS
Gara-gara Bocorkan Surat Pernyataan Tak Tuntut Kebakaran Depo Plumpang, Anak Korban Dipanggil Pertamina
NEWS
Merasa Punya IMB, Warga Tanah Merah Dekat Depo Pertamina Ogah Pindah
REGIONAL
Ditanya soal Dasar Hukum Sekolah Masuk Pukul 5 Pagi, Gubernur NTT: Kau Pikir Sendiri
NEWS
Putusan PN Jakpus Pemilu 2024 Ditunda, SBY: Ada yang Aneh di Negeri Ini
NEWS
Guys, ada yang tau jawabannya?