ketika mendengar berita wafatnya nabi muhammad saw, salah seorang sahabat nabi menghunuskan pedangnya dan mengancam orang yang mengatakan nabi telah wafat. sahabat nabi tersebut bernama….
Muhammad
Guys, ada yang tau jawabannya?
dapatkan ketika mendengar berita wafatnya nabi muhammad saw, salah seorang sahabat nabi menghunuskan pedangnya dan mengancam orang yang mengatakan nabi telah wafat. sahabat nabi tersebut bernama…. dari situs web ini.
Reaksi Dua Sahabat Utama Sesaat Setelah Nabi Muhammad Wafat
Dua sahabat utama bereaksi sesaat usai Nabi Muhammad wafat.
Advertisement
Nabi Muhammad Kisah Fatwa Mozaik Muslimah
Asr15:28 WIB | Sabtu, 12 Sya'ban 1444
Advertisement
Home > Islam Digest > Mozaik
Ahad 29 Nov 2020 05:32 WIB
Reaksi Dua Sahabat Utama Sesaat Setelah Nabi Muhammad Wafat
Dua sahabat utama bereaksi sesaat usai Nabi Muhammad wafat.
Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Foto: Pixabay
Reaksi Dua Sahabat Utama Sesaat Setelah Nabi Muhammad Wafat. Foto: Ilustrasi Rasulullah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sesaat setelah Nabi Muhammad SAW wafat, para keluarga, sahabat dan kaum muslimin dirundung kesedihan mendalam. Pun halnya dua sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Umar bin Khatab dan Abu Bakar Asshidiq.
Dalam buku Sirah Nabawiyah karangan Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury disebutkan, setelah mendengar kabar wafatnya Rasulullah SAW, Umar hanya berdiri mematung. Umar disebutkan seperti tidak sadar dan berkata;
Baca Juga
Courtois Blunder, Real Madrid Kalah dari Alaves Kampus Harus Bebas dari Perundungan dan Kekerasan Seksual Pique Sebut Barca akan Lakukan Apa Saja Agar Messi Bertahan
"Sesungguhnya beberapa orang munafik beranggapan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam akan meninggal dunia. Sesungguhnya beliau tidak meninggal dunia, tetapi pergi dari ke hadapan Rabbnya seperti yang dilakukan Musa bin Imran yang pergi dari kaumnya selama 40 hari, lalu kembali lagi kepada mereka setelah beliau dianggap meninggal dunia."
"Demi Allah, Rasulullah SAW benar benar akan kembali. Maka tangan dan kaki orang orang yang beranggapan bahwa beliau meninggal dunia, hendaknya dipotong".
Sedangkan Abu Bakar, dari tempat tinggalnya di dataran tinggi Makkah, langsung memacu kudanya setelah mendengar wafatnya Rasulullah SAW. Lalu ia turun dan masuk masjid tanpa berbicara denhan siapapun.
Abu Bakar lalu masuk menemui Siti Aisyah, istri Rasulullah, lalu mendekati jasad Rasulullah SAW yang diselubungi kain berwarna hitam. Dia menyibak kain itu lalu menutupnya kembali, memeluk jasad Rasulullah SAW sambil menangis. Kemudian berkata;
"Demi ayah dan ibuku sebagai tebusanmu. Allah tidak akan menghimpun dua kematian pada diri engkau. Kalau memang kematian ini sudah ditetapkan atas engkau, berarti memang engkau sudah meninggal dunia".
Kemudian Abu Bakar keluar rumah, yang saat itu Umar sedang berbicara dengan orang-orang, lalu Abu Bakar berkata: "Duduklah Wahai Umar!"
Namun, disebutkan dalam Sirah Nabawiyah karangan Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, Umar tidak mau duduk. Lalu orang-orang beralih ke hadapan Abu Bakar dan meninggalkan Umar. Abu Bakar pun berkata, "Barangsiapa di antara kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah meninggal dunia Tetapi barang siapa di antara lain menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan tidak meninggal.
Dalam surat Ali Imran ayat 144 , Allah berfirman:
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ ٱلرُّسُلُ ۚ أَفَإِي۟ن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ ٱنقَلَبْتُمْ عَلَىٰٓ أَعْقَٰبِكُمْ ۚ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَن
يَضُرَّ ٱللَّهَ شَيْـًٔا ۗ وَسَيَجْزِى ٱللَّهُ ٱلشَّٰكِرِينَ
"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur."
Ibnu Abbas menuturkan, "Demi Allah, seakan-akan mereka tidak tahu bahwa Allah telah menurunkan ayat ini hingga saat Abu Bakar membicarakannya. Maka semua orang memperlajari ayat ini. Tak seorang pun di antara mereka yang mendengarnya melainkan membacanya.
Ibnul Musayyab menuturkan, bahwa Umar berkata: Demi Allah, setelah mendengar Abu Bakar membacakan ayat tersebut, aku pun menjadi linglung, hingga aku tak kuasa mengangkat kedua kakiku, hingga aku terduduk ke tanah saat mendengarnya. Kini aku sudah tahu bahwa Nabi SAW memang sudah meninggal dunia.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
nabi muhammad wafat rasulullah wafat nabi muhammad sahabat nabi dua sahabat utama nabi
Berita Terkait
dunia-islam - 26 November 2020, 08:00
Kehangatan Utsman dengan Keluarga Rasulullah
islam-digest - 26 November 2020, 05:21
Kemesraan Umar Bersama Ahlul Bait
islam-digest - 24 November 2020, 16:48
Jika Fatimah Lakukan Pencurian, Rasulullah akan Tegas Hukum
islam-digest - 24 November 2020, 09:49
sumber : islamdigest.republika.co.id
salah satu reaksi sahabat Apabila ada orang yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah meninggal
Salah satu reaksi sahabat Apabila ada orang yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah meninggal maka kaki dan tangannya akan dipotong adalah reaksi dari - 2830…
!function(a,b,c,d,e){a.ddCaptchaOptions=e||null;var m=b.createElement(c),n=b.getElementsByTagName(c)[0];m.async=0,m.src=d,n.parentNode.insertBefore(m,n)}(window,document,"script","https://js.captcha-display.com/xhr_tag.js", {ajaxListenerPath: ["brainly.co.id/api", "brainly.co.id/graphql", "api-textbook-solutions.brainly.com", "question-matching-textbook-solutions.brainly.com"], withCredentials: true, sessionByHeader: true, overrideAbortFetch: true, allowHtmlContentTypeOnCaptcha: true });
salah satu reaksi sahabat Apabila ada orang yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah meninggal - Brainly.co.id
Kisah Teladan Zubair Bin Awwam, Sahabat Rasulullah SAW
Ada banyak hal yang bisa diteladani dari kisah Sahabat Rasulullah SAW yaitu Zubair bin Awwam. Sebagai muslim, tentu membaca kisahnya adalah hal penting.
Blog > Sejarah > Kisah Teladan Zubair Bin Awwam, Sahabat Rasulullah SAW
Sejarah
Kisah Teladan Zubair Bin Awwam, Sahabat Rasulullah SAW
Posted by By Abdul Roqib 12 Min Read
Ada banyak hal yang bisa diteladani dari kisah Sahabat Rasulullah SAW yaitu Zubair bin Awwam. Sebagai muslim, tentu membaca kisahnya adalah hal penting. Berikut adalah kisah lengkapnya.
Nabi Muhammad SAW terkenal dengan sikap yang sangat baik sehingga memiliki banyak sahabat. Semuanya sangat menghormati dan menghargai Rasulullah, bahkan kisah persahabatan mereka banyak diceritakan. Salah satu kisah yang sangat menarik adalah Zubair Bin Awwam.
Nama Zubair mungkin tidak terkenal layaknya sahabat nabi yang lain, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, atau bahkan Ali bin Abi Thalib. Akan tetapi, Zubair juga memiliki sikap yang sangat mulia dan pantas menjadi teladan bagi umat manusia.
Daftar Isi
Masa Kecil Zubair Bin Awwam
Zubair terlahir dengan nama Abu Abdullah Zubayr bin al-Awwam bin Khuwaylid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qusay. Beliau lahir pada tahun 594 Masehi. Selain sebagai sahabat, Zubair juga memiliki hubungan keluarga dengan Nabi Muhammad SAW.
Ayah Zubair merupakan saudara laki-laki dari Aisyah Ra (istri Rasulullah SAW), sehingga merupakan keponakan dari Khadijah.
Adapun ibu Zubair Bin Awwam adalah Shafiyyah Bin Abdul Muthalib, bibi dari Rasulullah SAW. Zubair memiliki dua saudara laki-laki yaitu Abdul Ka’bah dan Sa’ib.
Saat Zubair masih kecil, ayahnya meninggal sehingga ia harus tumbuh di panti asuhan bersama sang ibu.
Oleh karena itu, Zubair tumbuh menjadi sosok pahlawan yang sangat tangguh. Bahkan, ia dikenal dengan panggilan Abu ‘Abdillah, sahabat nabi yang pemberani.
Pertama Masuk Islam
Saat berusia 15 tahun, Zubair memeluk agama Islam di Mekkah melalui perantara Abu Bakar Ash-Shiddiq. Hal itu tentu menimbulkan reaksi yang keras dari kaum Quraisy. Mereka semua mencela agama beliau, bahkan dari keluarganya sekalipun.
Hingga suatu hari, salah seorang paman dari Zubair marah besar setelah mengetahui kabar bahwa ia memeluk agama Islam.
Ia menggulung Zubair dengan tikar kemudian membakarnya. Selain itu, sang paman juga memaksa beliau untuk kembali memeluk agama nenek moyang mereka.
Akan tetapi, Zubair tidak goyah. Ia tetap yakin pada keputusannya untuk masuk Islam.
Zubair Bin Awwam mengucapkan dengan tegas bahwa tidak akan kembali pada kekafiran selama-lamanya. Beliau merupakan generasi pertama dalam keluarganya yang beragama Islam.
Selain itu, dalam pemilihan khalifah setelah Umar Ra, Zubair menjadi salah satu ahli syura.
Jumlah sahabat nabi yang menjadi ahli syura saat itu adalah 6 orang. Hal itu pun menjadi bukti atau pengakuan akan keilmuan dan kematangannya.
Baca Juga : Patut Menjadi Teladan, Inilah Sifat Nabi Muhammad SAW Patut DitiruKisah Hijrah ke Madinah dan Abyssinia
Saat terjadi penganiayaan kepada Rasulullah SAW maupun para sahabat oleh kaum Quraisy semakin intens, Zubair menyarankan untuk pindah ke Abyssinia.
Dengan demikian, mereka dapat hidup dengan aman dan terlindungi di bawah asuhan raja yang adil, yaitu Negus.
Zubair termasuk dalam salah satu dari 15 orang pertama yang memutuskan untuk hijrah ke Abyssinia pada tahun 615.
Sayangnya, kehadiran seorang pria Abyssinia untuk melawan Raja Negus demi merebut tahta kerajaan. Hal tersebut sempat membuat kaum muslim takut, untungnya raja menang.
Setelah mendengar mengenai kondisi Mekkah yang sudah aman, Zubair beserta rombongan memutuskan untuk kembali. Mereka berada di kampung halaman yaitu Mekkah pada tahun 619.
Akan tetapi, ternyata kabar tersebut adalah palsu hingga akhirnya mereka memasuki kota secara sembunyi-sembunyi.
Rombongan Zubair tinggal di bawah asuhan Nabi Muhammad SAW. Ia pun menjadi banyak belajar tentang perintah, larangan, serta prinsip kehidupan dalam Islam.
Pada tahun 622, Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, Zubair pun memilih ikut dan diberikan sebidang tanah untuk membangun rumah.
Kisah Teladan Zubair Bin Awwam
Zubair banyak membantu Nabi Muhammad SAW dalam membela agama Islam. Ia ikut bertempur tanpa rasa takut dan tetap berpegang teguh pada keyakinannya. Nah, adapun beberapa kisah dari Zubair yang dapat dijadikan teladan adalah sebagai berikut.
1. Setia Memeluk Agama Islam
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa Zubair merupakan generasi pertama dalam keluarganya yang memeluk agama Islam.
Bahkan sampai membuat pamannya marah besar hingga berniat untuk membakarnya. Akan tetapi, keyakinan Zubair tidak goyah, ia tetap setia pada pilihannya.
2. Menghunuskan Pedang Pertama di Jalan Allah Swt.
Aurah dan Ibnu al-Musayyib mengatakan bahwa Zubair merupakan orang pertama yang berani menghunuskan pedang miliknya di jalan Allah Swt.
Beliau melakukan hal tersebut kepada orang-orang yang telah mengganggu Nabi Muhammad SAW.
Saat Zubair tidur siang, tiba-tiba ia mendengar seseorang berteriak bahwa Nabi Muhammad SAW telah dibunuh. Ia pun langsung keluar dari rumahnya dengan tangan yang telah mengacungkan pedang.
Mengetahui hal tersebut, Rasulullah SAW segera menemui Zubair Bin Awwam.
Guys, ada yang tau jawabannya?