mengapa rumusan dasar negara yang tercantum di piagam jakarta mengalami perubahan pada sila pertama
Muhammad
Guys, ada yang tau jawabannya?
dapatkan mengapa rumusan dasar negara yang tercantum di piagam jakarta mengalami perubahan pada sila pertama dari situs web ini.
Siapa yang Mengubah Rumusan Sila Pertama Piagam Jakarta? Halaman all
Perubahan rumusan sila pertama Piagam Jakarta diprakarsai oleh Mohammad Hatta. Halaman all
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com Stori
Siapa yang Mengubah Rumusan Sila Pertama Piagam Jakarta?
Kompas.com - 05/12/2022, 22:00 WIB
Lihat Foto
Anggota Panitia Sembilan yang merumuskan Piagam Jakarta(Tribun News/Oktaviani Wahyu Widayanti)
Penulis Widya Lestari Ningsih | Editor Widya Lestari Ningsih
KOMPAS.com - Piagam Jakarta disahkan pada tanggal 22 Juni 1945.Di dalam Piagam Jakarta, tepatnya pada alinea keempat, termuat rumusan dasar negara Indonesia.
Piagam Jakarta disahkan menjadi Pembukaan UUD 1945 oleh PPKI pada 18 Agustus 1945, setelah mengalami sedikit perubahan pada alinea keempat, tepatnya pada sila pertama rumusan dasar negara.
Apa alasan perubahan sila pertama rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta dan siapa tokoh yang mengubahnya?
Baca juga: Mengapa Butir Pertama Piagam Jakarta Diganti Ketuhanan Yang Maha Esa?Perubahan sila pertama dalam Piagam Jakarta
Perubahan rumusan sila pertama Piagam Jakarta diprakarsai oleh Mohammad Hatta.
Piagam Jakarta disusun oleh Panitia Sembilan selama masa reses (di luar sidang BPUPKI).
Dalam sidang kedua BPUPKI yang dimulai pada 10 Juli 1945, Soekarno selaku ketua Panitia Sembilan membacakan isi Piagam Jakarta.
Pada alinea keempat Piagam Jakarta, terdapat rumusan dasar negara Indonesia yang terdiri atas lima sila.
Berikut bunyi rumusan dasar negara Indonesia dalam Piagam Jakarta.
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan-perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Baca juga: Piagam Jakarta: Sejarah, Isi, Tokoh Perumus, dan KontroversiRumusan dasar negara sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya", ternyata menimbulkan perdebatan.
Salah satu peserta sidang yang menyatakan keberatannya terhadap bunyi sila pertama rumusan dasar negara adalah Latuharhary.
Setelah melalui perdebatan pemikiran dari para peserta sidang BPUPKI, pada akhirnya anggota sidang menerima isi Piagam Jakarta tanpa perubahan dengan suara bulat.
Pada 17 Agustus 1945, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia. Namun, hari itu juga, terjadi permasalahan.
Meski telah disetujui pada sidang BPUPKI kedua, isi Piagam Jakarta kembali memicu konflik.
Bagian yang dipermasalahkan masih sama, yakni bunyi sila pertama dalam Piagam Jakarta, "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".
Baca juga: Pidato Lengkap Soekarno yang Jadi Cikal Bakal PancasilaPersis setelah proklamasi dikumandangkan, tersiar kabar bahwa rakyat Kristen di wilayah Indonesia timur akan menolak bergabung Republik Indonesia apabila syariat Islam masuk dalam UUD.
Ada yang mengatakan bahwa kabar tersebut disampaikan oleh seorang opsir Angkatan Laut Jepang kepada Mohammad Hatta.
Ada pula yang menyatakan bahwa perwakilan yang menemui Moh Hatta adalah tiga mahasiswa Ika Daigaku, yakni Piet Mamahit, Moeljo, dan Imam Slamet, yang berpakaian seragam Angkatan Laut Jepang.
Tiga mahasiswa itu diutus setelah terjadi diskusi antara tokoh Asrama Prapatan 10 dengan Dr Ratulangi, AA Maramis, dan Mr Poedja.
Karena hal itu, perubahan rumusan sila pertama Piagam Jakarta diprakarsai oleh Mohammad Hatta.
Baca juga: Hasil Sidang PPKI Tanggal 19 Agustus 1945Moh Hatta segera mengumpulkan wakil golongan Islam seperti Wachid Hasjim, Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kasman Singodimedjo, dan Teuku Mohammad Hasan untuk membicarakan persoalan tersebut.
Dalam pembicaraan informal, akhirnya disepakati bahwa frasa "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diganti dengan "Ketuhanan Yang Maha Esa".
Alasan perubahan sila pertama rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta adalah demi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Dengan demikian, tokoh yang berperan dalam perubahan rumusan dasar negara yang tercantum dalam naskah Piagam Jakarta adalah Mohammad Hatta, Wachid Hasjim, Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kasman Singodimedjo, dan Teuku Mohammad Hasan.
Baca juga: Mengapa Anggota PPKI Ditambah Menjadi 27 Orang?Dalam sidang PPKI yang diselenggarakan pada 18 Agustus 1945, Moh Hatta menyampaikan perubahan pada sila pertama rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta sebagaimana telah disepakatinya bersama beberapa wakil golongan Islam.
Setelah melalui perubahan tersebut, Piagam Jakarta diubah namanya menjadi Pembukaan UUD 1945 dan diresmikan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.
Berikut ini bunyi dasar negara Indonesia yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 yang disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan-perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Referensi:Tim Penyusun Revisi Naskah Komprehensif Perubahan UUD 1945. (2010). Naskah Komprehensif Perubahan UUD 1945 - Buku II. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.
Latar Belakang Perubahan Rumusan Dasar Negara Sila Pertama Naskah Piagam Jakarta
Apa latar belakang perubahan rumusan dasar negara sila pertama naskah piagam Jakarta? Berikut penjelasannya!
BerandaNews
Latar Belakang Perubahan Rumusan Dasar Negara Sila Pertama Naskah Piagam Jakarta
Berita Update
Konten dari Pengguna
27 Juli 2021 17:48 · waktu baca 1 menit
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perbesar
Ilustrasi latar belakang perubahan rumusan dasar negara sila pertama naskah Piagam Jakarta. Sumber: Kumparan/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pancasila merupakan ideologi atau dasar negara Indonesia yang kita gunakan hingga saat ini. Seperti yang kita tahu, Pancasila sendiri terdiri dari 5 sila yang digagas Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 melalui pidato spontannya di hadapan anggota BPUPKI.
Namun tahukah kamu bahwa sila pertama Pancasila yang kita kenal sekarang sebenarnya tidak sama dengan gagasan awal Pancasila lho!
Latar Belakang Perubahan Rumusan Dasar Negara Sila Pertama Naskah Piagam Jakarta
Rumusan awal sila-sila dalam Pancasila itu sendiri pada dasarnya tercantum dalam isi Piagam Jakarta, namun dalam sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) tanggal 18 Agustus 1945 akhirnya sila pertama Pancasila tersebut diubah.
Melansir dari buku Menggores Tinta di Lembah Hijau, Muhammad Nurudin (2019: 153), latar belakang perubahan rumusan dasar negara sila pertama naskah Piagam Jakarta menurut Mohammad Hatta disebabkan oleh adanya rasa keberatan dari wakil-wakil pemeluk agama lain dengan rumusan sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
Setelah adanya rasa keberatan atas rumusan tersebut, maka setelahnya sila pertama pun diubah menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa” atas hasil musyawarah dengan tujuan menjaga bangsa Indonesia dan menjaga hubungan antara tokoh pendiri bangsa agar tidak terpecah belah.
Berdasarkan pendapat Mohammad Hatta tadi, maka secara umum latar belakang perubahan rumusan dasar negara sila pertama naskah Piagam Jakarta tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:
Rakyat Indonesia memiliki latar belakang agama dan kepercayaan yang berbeda-beda sehingga rumusan “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” tidak dapat mewakili seluruh rakyat Indonesia.
Tokoh pendiri bangsa Indonesia berusaha untuk menampung aspirasi dan pendapat dari perwakilan Indonesia Timur khususnya dari para pemeluk agama lain
Perubahan rumusan sila pertama dilakukan untuk mempertahankan keutuhan dan persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia
Demikianlah ulasan singkat terkait latar belakang perubahan rumusan dasar negara sila pertama naskah Piagam Jakarta. Semoga informasi tadi dapat bermanfaat! (HAI)
Jakarta Pancasila Mohammad Hatta · Laporkan tulisan U
Transitional loading...
Loading...
Mengapa rumusan dasar negara sila pertama dalam pi...
Mengapa rumusan dasar negara sila pertama dalam piagam jakarta mengalami perubahan?
Rahmat S
01 Januari 2022 02:59
Pertanyaan
Mengapa rumusan dasar negara sila pertama dalam piagam jakarta mengalami perubahan?
370 1
Jawaban terverifikasi
Iklan I. Dipta Master Teacher
09 Januari 2022 00:34
Jawaban terverifikasi
Halo Rahmat S, saya bantu jawab ya.Jawaban :
Kerena beberapa tokoh perwakilan dari Indonesia Timur menyatakan keberatan dengan sila pertama dalam rumusan tersebut. Pasalnya, rakyat Indonesia tidak hanya berasal dari kalangan muslim saja. Hal itulah yang menjadi salah satu latar belakang perubahan rumusan sila pertama menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".
Pembahasan :
Pada saat sore hari, setelah pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Muhammad Hatta, didatangi oleh utusan tokoh-tokoh Indonesia Timur, yang menyatakan bahwa mereka keberatan dengan isi bagian rumusan dasar sila pertama negara dalam naskah piagam jakarta
Menanggapi keberatan tersebut , sebelum sidang PPKI dimulai pada tanggal 18 Agustus 1945, Mohammad Hatta mengajak Ki Bagus Hadikusumo, K.H Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo, dan Mr. Teuku Mohammad Hasan dari tokoh-tokoh Islam mengadakan suatu rapat terlebih dahulu.
Dalam rapat pendahuluan itu disetujui untuk menghilangkan bagian kalimat tersebut dan menggantikannya dengan kalimat ”Ketuhanan Yang Maha Esa." Hal ini dilakukan demi persatuan dan agar tidak terjadinya perpecahan antara masyarakat Indonesia yang memiliki keyakinan beragam.
Terimakasih sudah bertanya, semoga bermanfaat ya :)
· 0.0 (0)
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Iklan
Baca pembahasan lengkapnya dengan daftar atau masuk akun Ruangguru. GRATIS!
Sudah punya akun? Klik disini
Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?
Tanya ke Forum
Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu
Tanya ke Forum Roboguru Plus
Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!
Chat Tutor
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!
Trial Class Matematika Limit Fungsi : Konsep limit dan sifat limit - 11 SMA IPA/IPS bersama Kak Reny
Senin, 13 Mar 2023 09.50-11.15 Akan Datang
Trial Class IPA Terpadu Tekanan pada Zat Cair dan Zat Gas - 8 SMP bersama Kak Zelin
Senin, 13 Mar 2023 09.50-11.15 Akan Datang
English Catch Up - Experience Contest in Unique Ways!
Senin, 13 Mar 2023 11.15-12.45 Akan Datang
Trial Class Matematika Mean, Median, Modus - 6 SD bersama Kak Aisah
Senin, 13 Mar 2023 11.20-12.45 Akan Datang
Klinik UTBK/SNBT - Tantangan: 30 Detik Jawab Kuis Penalaran Umum. Siapa yang Berani? bersama Kak Nindya
Senin, 13 Mar 2023 11.50-13.15 Akan Datang
Klaim Gold gratis sekarang!
Dengan Gold kamu bisa tanya soal ke Forum sepuasnya, lho.
Pertanyaan serupa
Di bawah ini yang tergolong konsep dasar sejarah adalah .... a. waktu ketika peristiwa sejarah terjadi dan tempat di mana peristiwa itu terjadi b. manusia sebagai pelaku sejarah c. kelangsungan kehidupan manusia dalam lintasan waktu d. ruang tempat peristiwa berlangsung e. manusia beraktivitas dalam ruang dan waktu
87 0.0
Jawaban terverifikasi
Keberadaan VOC nienjadi salah satu penyebab kemunduran kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, salah satunya Kerajaan Cirebon. Pengaruh VOC di Cirebon ditandai dengan adanya peristiwa... a. pemindahan ibu kota Kerajaan Cirebon oleh voc b. penyerahan sebagian wilayah Cirebon kepada VOC c. kemenangan VOC dalam menghadapi serangan rakyat Cirebon d. penandatanganan perjanjian pembagian wilayah Kerajaan Cirebon e. pendirian benteng pertahanan di Keraton Kasepuhan dan Kanoman
44 0.0
Jawaban terverifikasi
Iklan
Kepercayaan agama hindu budha golongan yang tidak diberikan hak apa pun dan bahkan dipisahkan dalam kehidupan masyarakat digolongkan dalam.....
106 0.0
Jawaban terverifikasi
1. Indonesia baru merdeka secara politik, tetapi di bidang yang lain Indonesia masih terjajah. (Berikanlah pendapat kalian terkait opini tersebut). 2. Tuliskanlah dampak dari terjadinya perang salib!
19 5.0
Jawaban terverifikasi
Gambar tersebut merupakan salah satu bentuk seni ukur yang sering kita lihat sebagai peninggalan kerajaan islam di Indonesia. Apa nama benda yang ada pada gambar?
33 0.0
Jawaban terverifikasi
Iklan
Guys, ada yang tau jawabannya?