nama jalan tapi juga nama minyak, dihuni oleh boneka
Muhammad
Guys, ada yang tau jawabannya?
dapatkan nama jalan tapi juga nama minyak, dihuni oleh boneka dari situs web ini.
Melihat Keunikan Desa Nagaro di Jepang, Desa yang Dihuni Ratusan Boneka
ebuah desa di Jepang ini sangatlah unik, karena banyak dihuni oleh boneka.Desa tersebut bernama Nagoro yang terletak di wilayah Prefektur Tokushima
Melihat Keunikan Desa Nagaro di Jepang, Desa yang Dihuni Ratusan Boneka
Selasa, 12 Mei 2020 21:14 WIB
Editor: Arif Setyabudi Santoso
lihat foto
Instagram/ @japanplustouristik
Desa Nagoro di Jepang
Baca Selanjutnya:
Daftar Negara Paling Ramah di Dunia 2022: Timor Leste Masuk Urutan Pertama, Indonesia Nomor Berapa?
X
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah desa di Jepang ini sangatlah unik, karena banyak dihuni oleh boneka.Desa tersebut bernama Nagoro yang terletak di wilayah Prefektur Tokushima, Pulau Shikoku.
Dilansir TribunTravel dari laman Outlook Traveller, Nagoro tak akan dikenal luas jika bukan karena jasa Ayano Tsukimi, seorang pembuat boneka yang terampil.
Ia telah membuat boneka seukuran manusia untuk mengisi Desa Nagoro yang jumlah penduduknya menyusut dari tahun ke tahun. HALAMAN SELANJUTNYA -------->>>>>>>>
• Fakta Unik Desa Wae Rebo, Negeri di Atas Awannya Flores • Desa Pinggan Kintamani, Spot Terbaik Nikmati Sunrise dan Keindahan Alam dari KetinggianSumber: TribunTravel.com
Tags Jepang
Prefektur Tokushima
Osaka IKLAN UNTUK ANDA
Ini dapat memulihkan lutut dan persendian Anda! Cara alam!
PR
Siapa yang Menderita Diabetes Baca Segera sebelum Dihapus
PR
Diabetes Mulai Terasa di Kaki? Segera Lakukan Metode Ini Bertahap
PR
Kronologi Pegawai Starbucks Lecehkan Pengunjung Lewat CCTV, Pelaku Diduga Kuat Langgar UU ITE
Survei Poltracking: Dalam Berbagai Simulasi Capres, Elektabilitas Ganjar Pranowo Selalu Teratas
Makan Ini Ampuh Pulihkan Pankreas Penderita Diabetes 100% (Baca)
PR Recommended by Baca Juga
November 2022 Jumlah WNI Berkunjung ke Jepang 17.000 Orang
Jepang Waspadai Lonjakan Harga dan Penularan Covid-19 di China
Baru 40 Persen Institusi Medis di Jepang Gunakan MyNumber Card Sebagai Kartu Asuransi
Dokumen Diplomatik Jepang-China 30 Tahun Lalu Ungkap Hubungan Negatif Kedua Negara
Badan Meteorologi Jepang Prediksi Hari Ini hingga 26 Desember Berpotensi Hujan Salju Lebat
-ADVERTISEMENT-
i Learn more Ikuti kami di
AAMedium Large Larger
5 Kota Terunik di Dunia, Tidak Ada Jalan hingga Dihuni Ratusan Boneka Halaman all
Kota-kota unik ini bahkan bisa dijadikan destinasi wisata tak biasa, sebagai alternatif tempat-tempat yang umum dikunjungi. Halaman all
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com Tren
5 Kota Terunik di Dunia, Tidak Ada Jalan hingga Dihuni Ratusan Boneka
Kompas.com - 07/06/2022, 13:30 WIB
1
Lihat Foto
Berkunjung ke Giethoorn, aktivitas yang wajib dilakukan adalah menyewa perahu dan menyusuri kanal-kanalnya. (Getty Images)
Penulis Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor Rizal Setyo Nugroho
KOMPAS.com - Di dunia ini, ada sejumlah kota unik yang belum banyak diketahui secara luas.Kota-kota ini bahkan bisa dijadikan destinasi wisata tak biasa, sebagai alternatif tempat-tempat yang umum dikunjungi.
Meski aneh, beberapa kota unik ini menawarkan keindahan tersendiri.
Berikut 5 kota unik di dunia, dikutip dari India Times:
1. Giethoorn, Belanda
Lihat Foto
Giethoorn terletak 125 Km dari Kota Amsterdam, Anda bisa menyambanginya naik kereta atau mobil selama 90 menit(Getty Images)
Giethoorn adalah kota yang terletak di Provinsi Overijssel, Belanda. Lokasinya berada di sebelah timur Amsterdam.
Uniknya dari kota ini adalah tidak memiliki jalan.
Sehingga sebagai gantinya semua orang bepergian melalui kanal, termasuk para tukang pos.
Oleh karena itu, tempat ini mendapat julukan Little Venice.
Begitu terpencil dan sunyi Kota Giethoorn, penduduk menyatakan bahwa suara paling keras yang bisa didengar adalah suara bebek.
Baca juga: 10 Kota Terkaya di Dunia, Mana Saja?2. Nagoro, Jepang
Lihat Foto
Desa Nagoro di Jepang yang kekurangan populasi dan diganti dengan ratusan boneka(Twitter/@iEagleInc)
Sebuah desa di Jepang ini sangatlah unik, karena banyak dihuni oleh boneka.
Desa tersebut bernama Nagoro yang terletak di wilayah Prefektur Tokushima, Pulau Shikoku.
Dilansir dari laman Outlook Traveller, Nagoro tak akan dikenal luas jika bukan karena jasa Ayano Tsukimi, seorang pembuat boneka yang terampil.
Ia telah membuat boneka seukuran manusia untuk mengisi Desa Nagoro yang jumlah penduduknya menyusut dari tahun ke tahun.
Meskipun pernah dikatakan bahwa para seniman di desa-desa Jepang lainnya juga telah menciptakan boneka untuk membuat mereka lebih hidup, tapi Desa Nagoro-lah yang paling memikat hati para wisatawan.
Kekurangan penduduk
Nagoro hampir tidak memiliki 'keturunan'. Desa ini sudah berada di ujung kepunahan.
Ayano melihat bahwa desa yang dulunya menjadi rumah bagi lebih dari 300 orang telah menyusut populasinya menjadi hanya 35 orang saja.
3. Kihnu Island, Estonia
Lihat Foto
Kihnu Island, Estonia()
Ini adalah salah satu masyarakat matriarkal terakhir di dunia, yang terletak di sebuah pulau kecil di Laut Baltik.
Keunikan kota ini adalah wanita bertanggung jawab atas 600 penduduknya selama berabad-abad.
Pasalnya, para pria di pulau itu melaut selama berbulan-bulan, karena mereka sebagian besar adalah nelayan.
Para pria tersebut meninggalkan wanita untuk melindungi tradisi, mengatur pulau, dan mewariskan budaya kepada anak-anak.
Baca juga: 10 Kota dengan Jumlah Konglomerat Terbanyak di Dunia4. Santa Cruz del Islote, Kolombia
Lihat Foto
Santa Cruz del Islote, Kolombia()
Banyak orang menyebut Santa Cruz del Islote sebagai pulau paling ramai di dunia.
Pulau ini menampung sekitar 1.200 penduduk, serta tidak memiliki air mengalir, rumah sakit, sistem saluran pembuangan, polisi, dan listrik.
Alasan mengapa pulau ini begitu unik adalah karena penduduknya padat, dengan sekitar 500 orang di kurang dari satu hektar.
5. Shani Shingnapur, India
Lihat Foto
Desa Shani Shingnapur, Maharashtra, India selama beberapa generasi memelihara tradisi unik yaitu tidak memiliki pintu dan kunci di rumah mereka karena yakin dewa junjungan mereka akan selalu melindungi.(Swati Jain/BBC Indonesia)
Di kota ini, rumah-rumah tidak memiliki pintu depan, tidak ada kunci dan gembok, tetapi semua orang merasa aman.
Anda akan jarang menemukan fenomena seperti itu di mana pun di dunia.
Alasan di balik ini adalah bahwa penduduk setempat percaya bahwa Dewa Shani, Dewa Saturnus, adalah penjaga yang akan menghukum siapa pun yang berani mencuri.
Menariknya, bahkan kantor polisi tidak memiliki pintu depan, sedangkan Anda akan menemukan bank yang membuka cabang 'lockless' pertama di tempat ini.
Desa di Jepang Ini Dihuni Ratusan Boneka, Apa yang Terjadi?
Hanya 27 orang yang tinggal di Nagoro Jepang, penduduk selebihnya yaitu 270 boneka besar.
Desa di Jepang Ini Dihuni Ratusan Boneka, Apa yang Terjadi?
Liputan6.com
24 Jul 2019, 16:32 WIB
Copy Link 12
Perbesar
Tsukimi Ayano berjalan melewati boneka-bonekanya yang dipajang di sebuah sekolah dasar di desa kecil Nagoro, Jepang, 16 Maret 2019. Nagoro merupakan desa kecil yang ditinggali 27 penduduk dan 270 boneka. (KAZUHIRO NOGI/AFP)
Liputan6.com, Jepang - Sekitar 550 kilometer Selatan Tokyo, Jepang, terdapat desa yang dikenal dengan boneka orangan sawah yang dibuat seukuran manusia. Jika pergi ke sana akan disuguhi pemandangan yang menunjukkan penghuni lanjut usia yang merawat keluarga mereka. Kelihatannya seperti normal, tapi 'keluarga' yang dimaksud bukanlah orang asli.Kreasi boneka itu mereka gunakan untuk mencegah burung-burung yang menganggu di lahan desa. Hingga hari ini, ratusan boneka dijajarkan di sekitar desa-- pengunjung dari luar pun tahu hal itu.
Enam+
01:09
VIDEO: Waduh! Tiongkok Diserang Covid-19 Lagi, Puluhan Jenazah Numpuk di RS
Penduduk lokal, Tsukimi Ayano telah meletakkan boneka orang-orangan sawah di jalan sejak 2003. "Saya tidak percaya orang-orang dari luar negeri pun datang mengunjugi desa ini," ujarnya.
Ia mengungkapkan, pengunjung yang sudah datang ke sini bisa kembali lagi pada tahun-tahun berikutnya.
Sebagai desa lembah yang terpencil di pulau Shikoku Jepang, Nagoro tempat yang susah dijangkau. Bus jarang lewat ke sana dan stasiun kereta api terdekat berjarak satu jam.
Kenapa desa Nagoro ini dipenuhi boneka? Berikut faktanya:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
by Taboola Sponsored Links
Green Card çekilişine şimdi başvurun!
Global USA
Yemek Kartına Sahip Olmak Artık Çok Kolay!
MultiNet
**Gempa Cianjur telah meluluhlantakkan Bumi Pasundan, mari bersama-sama meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Cianjur dengan berdonasi melalui: rekening BCA No: 500 557 2000 A.N Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih. Bantuan akan disampaikan dalam bentuk sembako, layanan kesehatan, tenda, dll. Kepedulian kita harapan mereka.2 dari 4 halaman
Dibuat seperti suasana desa yang dulu
Perbesar
Tsukimi Ayano memeriksa boneka-boneka yang dipajang di luar bengkelnya di desa kecil Nagoro, Jepang, 16 Maret 2019. Tsukimi Ayano menempatkan boneka-boneka di jalanan, halte, sekolah, dan tempat-tempat lainnya untuk menyuntikkan kehidupan ke desanya yang kekurangan penduduk. (KAZUHIRO NOGI/AFP)
Desa Nagoro merupakan desa terpencil yang jarang dipandang di Jepang. Banyak penduduk yang pergi ke kota dan meninggalkan desa ke Osaka.
Tsukimi Ayano kemudian membuat boneka dengan ide sebagai cara mengenang penduduk dahulu sambil menanamkan semangat ke desa yang hilang. Berbagai kegiatan boneka yang menggambarkan keseharian penduduk itu.
Setelah membuat beberapa boneka pertama untuk keperluan lahan pertanian praktis, ia menciptakan satu dalam rupa tetangga yang dia gunakan untuk berbicara setiap hari, sehingga dia bisa "berbicara" dengannya seperti dulu.
"Sebelum ada boneka-boneka itu, desa ini menjadi desa terlupakan," ujarnya.
Ketika semakin banyak penduduk desa yang meninggal atau pindah, ia mulai menciptakan lebih banyak orang-orangan sawah tetangga untuk mengingat kehadiran mereka. Proses yang dilakukan selama 3 hari per boneka.
Kediamannya pun menjadi terasa hidup dan ramai. Ia mengatakan sangat nyaman tinggal di rumahnya karena selain aman dari hewan liar, boneka-boneka tersebut membuatnya dapat mengenang masa lalu yang indah; dikelilingi oleh orang-orang yang dicintai.
Enam+
09:32
VIDEO: Apresiasi Para Delegasi Internasional untuk Kesuksesan Penggunaan Kendaraan Listrik pada KTT G20 Bali
3 dari 4 halaman
Ditinggal Akibat Perang Dunia II
Perbesar
Ilustrasi suasana pemboman Copenhagen saat Perang Dunia II. (Sumber National Museum of Denmark)
Dahulu, Desa Nagoro adalah desa yang dihuni dengan penduduk yang banyak. Sekitar 300 penduduk termasuk keluarga dan anaknya tinggal bertahun-tahun disana.
Sejak Perang Dunia II selesai, sekitar 1960-an anak muda penduduk Nagoro pindah ke kota lebih besar seperti Tokyo. Alasannya karena di kota-kota besarlah mereka akan mendapatkan ekonomi yang lebih terjamin. Mereka pun pergi dan tak pernah kembali.
Sebagian besar telah meninggal dunia, sementara yang lebih muda pindah ke kota-kota besar di Jepang secara massal untuk peluang ekonomi yang lebih baik.
Karena ditinggal penduduk muda, desa menjadi sepi dan hanya orang-orang tua saja. Pada waktu itu hanya Ayano saja yang kembali ke desa setelah pergi ke kota. Namun sayang, kembalinya Ayano menimbulkan kesepian.
Sekarang hanya ada 27 penduduk yang tinggal dan penduduk termuda pun berusia 50 tahun.
Nagsro
Guys, ada yang tau jawabannya?
Nagano