oksigen yang dihasilkan dalam proses fotosintesis berasal dari
Muhammad
Guys, ada yang tau jawabannya?
dapatkan oksigen yang dihasilkan dalam proses fotosintesis berasal dari dari situs web ini.
oksigen yg dihasilkan dalam proses fotosintesis berasal dari
Oksigen yg dihasilkan dalam proses fotosintesis berasal dari - 4186589
!function(a,b,c,d,e){a.ddCaptchaOptions=e||null;var m=b.createElement(c),n=b.getElementsByTagName(c)[0];m.async=0,m.src=d,n.parentNode.insertBefore(m,n)}(window,document,"script","https://js.captcha-display.com/xhr_tag.js", {ajaxListenerPath: ["brainly.co.id/api", "brainly.co.id/graphql", "api-textbook-solutions.brainly.com", "question-matching-textbook-solutions.brainly.com"], withCredentials: true, sessionByHeader: true, overrideAbortFetch: true, allowHtmlContentTypeOnCaptcha: true });
oksigen yg dihasilkan dalam proses fotosintesis berasal dari - Brainly.co.id
Bagaimana Tumbuhan Menghasilkan Oksigen?
Tumbuhan menghasilkan air melalui proses fotosintesis. Di mana air dioksidasi, kehilangan elektron, melepaskan ion hidrogen, dan membentuk oksigen.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com Skola
Bagaimana Tumbuhan Menghasilkan Oksigen?
Kompas.com - 06/08/2022, 11:30 WIB
Lihat Foto
Proses pembentukan oksigen melalui reaksi terang fotosintesis dalam membran tilakoid tumbuhan(bio.libretexts.org)
Cari soal sekolah lainnyaPenulis Silmi Nurul Utami | Editor Silmi Nurul Utami
KOMPAS.com – Oksigen adalah salah satu gas yang esensial bagi manusia. Salah satu penghasil oksigen terbesar adalah tumbuhan. Bagaimana tumbuhan menghasilkan oksigen? Berikut adalah penjelasannya!Melalui fotosintesis
Tumbuhan dapat menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Seperti yang kita ketahui, fotosintesis menggunakan sinar matahari, air (H2O), dan karbon dioksida (CO2) untuk membentuk gula dan oksigen.
Tumbuhan bergantung pada air dan cahaya matahari untuk menghasilkan oksigen. Proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen dilakukan dalam mebran tilakoid.
Baca juga: Proses yang Terjadi pada Reaksi Terang FotosintesisDilansir dari Sciencing, membran tilakoid adalah membran dalam kloroplas tempat berlangsungnya reaksi terang fotosintesis.
Oksidasi air (H2O)
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, oksigen (O2) yang dihasilkan tumbuhan berasal dari air (H2O) yang diserap tumbuhan dari lingkungannya.
Hal ini pertama kali dicetuskan oleh seorang ahli biologi asal Belanda bernama Cornelis van Niels dan dukung oleh ilmuan lainnya.
Baca juga: Faktor yang Memengaruhi FotosintesisUntuk membuktikannya, para ilmuan menggunakan isotop oksigen ke dalam air dan memperhatikan hasil fotosintesisnya.
Mereka kemudian menemukan bahwa air yang mengandung isotop oksigen () akan menghasilkan isotop oksigen () melalui fotosintesisnya.
Hasil percobaan ini menjadi bukti bahwa oksigen dihasilkan dari air yang melalui proses fotosintesis.
Dilansir dari National Geographic, dalam mebran tilakoid air (H2O) dioksidasi hingga kehilangan elektron.
Hal tersebut menyebabkan air (H2O) melepaskan ion hidrogennya dan membentuk oksigen (O2).
Oksigen yang dihasilkan kemudian dilepaskan ke udara melalui stomata daun.
Para ilmuan memperkirakan bahwa satu helai daun tumbuhan dapat menghasilkan sekitar lima milliliter oksigen per jam melalui proses fotosintesis.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber National Geographic,Sciencing,Encyclopedia Britannica
Tag fotosintesis
materi biologi kelas 12
reaksi terang fotosintesis
membran tilakoid
tumbuhan menghasilkan oksigen
Lihat Skola Selengkapnya
Proses yang Terjadi pada Reaksi Terang Fotosintesis
Perbedaan Reaksi Terang dan Reaksi Gelap
Memahami Proses dan Reaksi Kimia Fotosintesis
Manfaat Proses Fotosintesis bagi Makhluk Hidup Lain
Bukti-Bukti Peristiwa Fotosintesis
Perbedaan Fotosintesis dan Respirasi
Sejarah Penemuan Fotosintesis
Perbedaan Fotosintesis dan Kemosintesis
Fotosintesis CAM: Adaptasi Tumbuhan Xerofit
Apa Fungsi Glukosa Hasil Fotosintesis bagi Tumbuhan?
Mengapa Fotosintesis adalah Proses yang Penting di Bumi?
Video rekomendasi Video lainnya PILIHAN UNTUKMU SKOLA
Perbedaan Tumbuhan dan Makhluk Hidup Lainnya
SKOLA
Fungsi Oksigen bagi Tubuh Manusia
SKOLA
Tumbuhan Perdu: Pengertian dan Contohnya
SKOLA
Tumbuhan Xerofit: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya
SKOLA
Metanogen, Mikroorganisme yang Menghasilkan Gas Metana
SKOLA
Soal dan Jawaban Bagian Tubuh Tumbuhan
SKOLA
Tumbuhan Higrofit: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contonnya
SKOLA
Ion-ion dalam Tanah yang Dibutuhkan Tumbuhan
SKOLA
Mengapa Lichens disebut Tumbuhan Perintis?
SKOLA
Perbedaan antara Jamur dan Tumbuhan
SKOLA
Hubungan antara Tumbuhan, Manusia, dan Hewan pada Proses Fotosintesis
SKOLA
Keuntungan Kultur Jaringan
SKOLA
Apa yang Dihasilkan dari proses Fotosintesis?
SKOLA
Mengapa Tumbuhan Perlu Menyebarkan Bijinya?
LIHAT SEMUA
Tipe Voters yang Manakah Kamu? Cek Personality-nya Sekarang!
Games Permainan Kata Bahasa Indonesia
TTS - Teka - Teki Santuy Eps 114 Ragam Obat Sakit Tenggorokan
TTS - Teka - Teki Santuy Eps 113 Laut yang Mengelilingi Indonesia
TTS - Teka - Teki Santuy Eps 112 Judul Lagu Daerah Jawa Barat
Video PilihanVideo Lainnya 02:15
Berita Terkait
Proses yang Terjadi pada Reaksi Terang Fotosintesis
Perbedaan Reaksi Terang dan Reaksi Gelap
Memahami Proses dan Reaksi Kimia Fotosintesis
Manfaat Proses Fotosintesis bagi Makhluk Hidup Lain
Bukti-Bukti Peristiwa Fotosintesis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fotosintesis
Fotosintesis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Skema fotosintesis pada tumbuhan. Karbohidrat yang dihasilkan akan disimpan atau digunakan oleh tanaman.
Reaksi yang terjadi selama fotosintesis tumbuhan.
Gambar komposit yang menunjukkan distribusi global fotosintesis, termasuk fitoplankton samudra dan vegetasi terestrial. Warna merah tua dan biru-hijau masing-masing menunjukkan daerah aktivitas fotosintesis tinggi di laut dan di darat.
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun, yaitu klorofil. Selain yang mengandung zat hijau daun, ada juga makhluk hidup yang berfotosintesis yaitu alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.[1]Hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan dalam proses fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.[1] Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.[1] Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis ( berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.[1] Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi.[1] Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.[1]
Sejarah penemuan[sunting | sunting sumber]
Meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis yang belum dipahami, persamaan umum fotosintesis telah diketahui sejak tahun 1800-an.[2] Pada awal tahun 1600-an, seorang dokter dan ahli kimia, Jan van Helmont, seorang Flandria (sekarang bagian dari Belgia), melakukan percobaan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu.[2] Dari penelitiannya, Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan bertambah hanya karena pemberian air.[2] Namun, pada tahun 1727, ahli botani Inggris, Stephen Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain air yang berperan. Ia mengemukakan bahwa sebagian makanan tumbuhan berasal dari atmosfer dan cahaya yang terlibat dalam proses tertentu.[2] Pada saat itu belum diketahui bahwa udara mengandung unsur gas yang berlainan.[1]
Pada tahun 1771, Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta berkebangsaan Inggris, menemukan bahwa ketika ia menutupi sebuah lilin menyala dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis terbakar.[3] Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus dalam toples terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah "merusak" udara dalam toples itu dan menyebabkan matinya tikus.[3] Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah “dirusak” oleh lilin tersebut dapat “dipulihkan” oleh tumbuhan.[3] Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan.[3]
Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, mengulangi eksperimen Priestley.[4] Ia memperlihatkan bahwa cahaya Matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat "memulihkan" udara yang "rusak".[5] Ia juga menemukan bahwa tumbuhan juga 'mengotori udara' pada keadaan gelap sehingga ia lalu menyarankan agar tumbuhan dikeluarkan dari rumah pada malam hari untuk mencegah kemungkinan meracuni penghuninya.[5]
Akhirnya pada tahun 1782, Jean Senebier, seorang pastor Prancis, menunjukkan bahwa udara yang "dipulihkan" dan "merusak" itu adalah karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam fotosintesis.[1] Tidak lama kemudian, Theodore de Saussure berhasil menunjukkan hubungan antara hipotesis Stephen Hale dengan percobaan-percobaan "pemulihan" udara.[1] Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh pemberian air.[1] Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan (seperti glukosa).
Perangkat fotosintesis[sunting | sunting sumber]
Struktur kloroplas: 1. membran luar
2. ruang antar membran
3. membran dalam (1+2+3: bagian amplop)
4. stroma
5. lumen tilakoid (inside of thylakoid)
6. membran tilakoid
7. granum (kumpulan tilakoid)
8. tilakoid () 9. pati 10. ribosom 11. DNA plastida 12. plastoglobula
Pigmen[sunting | sunting sumber]
Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik.[6] Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis.[6] Pada percobaan Jan Ingenhousz, dapat diketahui bahwa intensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan.[5] Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya.[5] Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut.[5] Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun.[5]
Guys, ada yang tau jawabannya?