jika Anda ingin menghapus artikel dari situs, hubungi kami dari atas.

    pada zaman nabi muhammad saw, ada seorang pemuda fakir miskin. ia hidup bersama ibunya yang lumpuh dan buta, ia dikenal anak yang taat beribadah dan patuh pada ibunya, karena begitu berbaktinya kepada allah dan orang tuanya dia menjadi penghuni langit yang doanya sangat mustajab, ia adalah

    Muhammad

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    dapatkan pada zaman nabi muhammad saw, ada seorang pemuda fakir miskin. ia hidup bersama ibunya yang lumpuh dan buta, ia dikenal anak yang taat beribadah dan patuh pada ibunya, karena begitu berbaktinya kepada allah dan orang tuanya dia menjadi penghuni langit yang doanya sangat mustajab, ia adalah dari situs web ini.

    Uwais Al Qarni, Pemuda Berbakti Kepada Orang Tuanya

    Di Yaman, tinggalah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang soleh dan sangat berbakti kepadanya Ibunya. Ibunya…

    Uwais Al Qarni, Pemuda Berbakti Kepada Orang Tuanya

    Di Yaman, tinggalah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang soleh dan sangat berbakti kepadanya Ibunya. Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan Ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan.

    “Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan haji,” pinta Ibunya. Uwais tercenung, perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh melewati padang pasir tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Namun Uwais sangat miskin dan tak memiliki kendaraan.

    Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seeokar anak lembu, Kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkinkan pergi Haji naik lembu. Olala, ternyata Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi beliau bolak balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. “Uwais gila.. Uwais gila…” kata orang-orang. Yah, kelakuan Uwais memang sungguh aneh.

    Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik turun bukit. Makin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi.

    Setelah 8 bulan berlalu, sampailah musim Haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 kg, begitu juga dengan otot Uwais yang makin membesar. Ia menjadi kuat mengangkat barang. Tahulah sekarang orang-orang apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari. Ternyata ia latihan untuk menggendong Ibunya.

    Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekkah! Subhanallah, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya.

    Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Ka’bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Ka’bah, ibu dan anak itu berdoa. “Ya Allah, ampuni semua dosa ibu,” kata Uwais. “Bagaimana dengan dosamu?” tanya ibunya heran. Uwais menjawab, “Dengan terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari Ibu yang akan membawa aku ke surga.”

    Subhanallah, itulah keinganan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah SWT pun memberikan karunianya, Uwais seketika itu juga disembuhkan dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih ditengkuknya. Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan disisakan di tengkuk? itulah tanda untuk Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah SAW untuk mengenali Uwais.

    Beliau berdua sengaja mencari Uwais di sekitar Ka’bah karena Rasullah SAW berpesan “Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kamu berdua pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman. Dia akan muncul di zaman kamu, carilah dia. Kalau berjumpa dengan dia minta tolong dia berdua untuk kamu berdua.”

    “Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah, membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan).” (HR. Bukhari dan Muslim)

    CERITA KEHIDUPAN UWAIS AL QORNI

    Pemuda bernama Uwais Al-Qarni. Ia tinggal dinegeri Yaman. Uwais adalah seorang yang terkenal fakir, hidupnya sangat miskin. Uwais Al-Qarni adalah seorang anak yatim. Bapaknya sudah lama meninggal dunia. Ia hidup bersama ibunya yang telah tua lagi lumpuh. Bahkan, mata ibunya telah buta. Kecuali ibunya, Uwais tidak lagi mempunyai sanak family sama sekali.

    Dalam kehidupannya sehari-hari, Uwais Al-Qarni bekerja mencari nafkah dengan menggembalakan domba-domba orang pada waktu siang hari. Upah yang diterimanya cukup buat nafkahnya dengan ibunya. Bila ada kelebihan, terkadang ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti dia dan ibunya. Demikianlah pekerjaan Uwais Al-Qarni setiap hari.

    Uwais Al-Qarni terkenal sebagai seorang anak yang taat kepada ibunya dan juga taat beribadah. Uwais Al-Qarni seringkali melakukan puasa. Bila malam tiba, dia selalu berdoa, memohon petunjuk kepada Allah. Alangkah sedihnya hati Uwais Al-Qarni setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka telah bertemu dengan Nabi Muhammad, sedang ia sendiri belum pernah berjumpa dengan Rasulullah. Berita tentang Perang Uhud yang menyebabkan Nabi Muhammad mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya, telah juga didengar oleh Uwais Al-Qarni. Segera Uwais mengetok giginya dengan batu hingga patah. Hal ini dilakukannya sebagai ungkapan rasa cintanya kepada Nabi Muhammmad saw, sekalipun ia belum pernah bertemu dengan beliau. Hari demi hari berlalu, dan kerinduan Uwais untuk menemui Nabi saw semakin dalam. Hatinya selalu bertanya-tanya, kapankah ia dapat bertemu Nabi Muhammad saw dan memandang wajah beliau dari dekat? Ia rindu mendengar suara Nabi saw, kerinduan karena iman.

    Tapi bukankah ia mempunyai seorang ibu yang telah tua renta dan buta, lagi pula lumpuh? Bagaimana mungkin ia tega meninggalkannya dalam keadaan yang demikian? Hatinya selalu gelisah. Siang dan malam pikirannya diliputi perasaan rindu memandang wajah nabi Muhammad saw.

    sumber : islampedia.id

    UWAIS AL

    Beranda  Post  UWAIS AL-QARNI, SANG PENGHUNI LANGIT

    UWAIS AL-QARNI, SANG PENGHUNI LANGIT

    05 Oktober 2017 0 Komentar

    73439

    Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

    Pada zaman Baginda Nabi Muhammad saw, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, bidang dadanya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, wajahnya selalu melihat pada tempat sujudnya dan tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya.

    Pemuda ini tidak pernah lalai dari membaca al-Quran dan senantiasa menangis. Pakaiannya hanya dua helai saja, sudah terlalu lusuh untuk dipakai sehinggakan tidak ada orang yang menghiraukannya.

    Beliau tidak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Pemuda ini, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul.

    Dia adalah Uwais al-Qarni. Beliau tidak dikenali dan miskin malah banyak orang yang suka mentertawakannya, mengejek-ejeknya, dan menuduhnya sebagai pencuri serta bermacam lagi penghinaan dilemparkan kepadanya.

    Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tidak mempunyai saudara mara kecuali hanya ibunya yang telah tua dan lumpuh. Untuk menyara kehidupan sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing.

    Upah yang diterimanya hanya cukup untuk kehidupan harian bersama ibunya.Jika ada uang lebihan, beliau akan membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya. Walaupun dalam keadaan serba payah, beliau tidak pernah lalai dalam mengerjakan ibadahnya, sedikit pun tidak berkurang.

    Sepanjang hidupnya, beliau melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya. Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad saw yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya.

    Peraturan-peraturan yang terdapat di dalam agama Islam sangat menarik hati Uwais dan apabila seruan Islam datang di negeri Yaman, beliau segera memeluknya. Banyak rekan-rekannya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengar secara langsung dakwah Nabi Muhammad saw.

    Hati Uwais juga meronta-ronta untuk ke Madinah bertemu kekasih Allah, penghulu para Nabi tetapi beliau tidak mampu karena tidak mempunyai bekal yang cukup untuk sampai kesana. Apa lagi beliau perlu menjaga ibunya. Jika beliau pergi, siapa pula yang akan melihat ibunya.

    Dikisahkan ketika terjadi perang Uhud, Rasulullah saw mengalami cidera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya.

    Berita ini akhirnya sampai kepada Uwais. Lalu ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada baginda saw, sekalipun beliau belum pernah melihat Rasulullah saw.

    Hari berganti hari dan musim pun berlalu, kerinduannya terhadap Rasulullah tak dapat dibendung lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, bisakah dirinya baru dapat menziarahi Nabi saw dan memandang wajah beliau dari dekat?

    Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi saw di Madinah.

    Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memahami perasaan Uwais, dan berkata,

    Pergilah wahai anakku! Temuilah Nabi dirumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang.

    Dengan perasaan gembira yang amat sangat, Uwais berkemas untuk berangkat dan sebelum pergi, beliau menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya sepanjang kepergian beliau. Sesudah mencium tangan ibunya yang tercinta, berangkatlah Uwais menuju ke Madinah yang jaraknya sekitar empat ratus kilometer dari Yaman.

    Dengan waktu yang cukup lama akhirnya tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segeralah ia menuju ke rumah Nabi saw, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah Sayyidatina Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi saw yang ingin ditemuinya.

    Namun ternyata baginda saw tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tidak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi saw dari medan perang. Tapi, beliau teringat akan pesan ibunya sudah tua dan senantiasa dalam keadaan tidak sehat itu, agar ia cepat pulang ke Yaman, Engkau harus lekas pulang. Disebabkan ketaatan kepada ibunya, pesanan ibunya itu telah mengalahkan suara hati untuk menunggu Nabi saw.

    Ia akhirnya memohon kepada Sayyidatina Aisyah r.a. untuk pulang kembali ke Yaman. Uwais lalu menitipkan salamnya kepada Nabi saw dan melangkah pulang dengan perasaan hampa karena tidak dapat bertemu dengan Kekasih Allah.

    Sepulangnya dari perang, Nabi saw langsung bertanya tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Beliau adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit).

    Mendengar perkataan baginda Rasulullah saw, Sayyidatina Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun seketika. Lalu kata Sayyidatina Aisyah r.a., memang benar sebelum ini ada seseorang telah datang mencari Rasulullah saw tetapi orang itu segera pulang ke Yaman, kerana teringat akan ibunya yang sudah tua dan sakit sehinggakan beliau bimbang meninggalkan ibunya terlalu lama.

    sumber : baristandpadang.kemenperin.go.id

    Kisah Uwais Al Qarni, Pemuda yang Menggendong Ibunya dari Yaman ke Mekkah untuk Berhaji

    22 Desember adalah perayaan hari ibu, Islam sendiri mempunyai kisah seorang pemuda yang sangat mencintai ibunya.

    Kisah Uwais Al Qarni, Pemuda yang Menggendong Ibunya dari Yaman ke Mekkah untuk Berhaji

    Achmad Hafidz

    22 Des 2022, 16:57 WIB

    Copy Link 13

    Perbesar

    Ilustrasi Islam, Muslim. (Sumber: Pixabay)

    Liputan6.com, Jakarta - Dalam memperingati hari ibu di tanggal 22 Desember 2022, Ibu merupakan seorang pahlawan, dan manusia yang paling berjasa bagi anaknya.

    Berangkat dari hal tersebut, Islam sendiri mempunyai kisah seorang anak yang sangat memuliakan ibunya. Siapakah dia? Mengutip dari laman NUOnline, ia adalah Uwais Al Qarni, seorang pemuda "tabi'in" (orang Islam yang hidup ketika di masa Nabi Muhammad namun tidak pernah bertemu dengan Rasulullah SAW) yang sangat berbakti kepada ibunya.

    Enam+

    01:13

    VIDEO: Astagfirullah! Remaja Kasih Jari Tengah ke Ayahnya Sendiri

    Uwais Al Qarni tinggal di Yaman bersama ibunya. Ia dikenal tak pernah lelah dalam merawat ibunya yang lumpuh. Diceritakan sang Ibu adalah seorang yang cacat dengan penyakit kusta yang membuat kulitnya menjadi belang-belang.

    Uwais selalu merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya. Namun hanya satu yang sulit untuk ia kerjakan. Sang ibu meminta dapat mengerjakan haji.

    “Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersamamu. Ikhtiarkan agar ibu dapat mengerjakan haji,” pinta sang ibu.

    Mendengar itu, Uwais termenung. Dikarenakan perjalanan yang jauh dari Yaman ke Makkah, sementara mereka adalah keluarga yang miskin dan tidak mempunyai kendaraan seperti unta pada zamannya.

    Dengan hati yang kuatnya, ia membeli seekor anak lembu dan setiap pagi ia menggendong bolak balik anak lembu itu untuk memperkuat tubuhnya. Ia sempat dikira gila orang di lingkungannya dan banyak juga yang menganggapnya aneh.

    Setelah 8 bulan berlalu dan musim haji datang, ia memenuhi permintaan sang ibu dengan menggendongnya berjalan kaki dari Yaman ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji.

    Walaupun sangat sulit bagi Uwais Al Qarni, baginya keutamaan dirinya adalah merawat dan mengabulkan semua permintaan ibunya. Ketegarannya tersebut menjadi kisah mulia bagi anak dan ibu semasa zaman Rasullulah SAW.

    by Taboola Sponsored Links

    İhtişamı ve dinamizmi birleştiren Yeni DS 7 çok yakında Türkiye’de!

    DS Automobiles

    Yemek Kartlarının sağladığı KDV indirimi ile en çok patronlar mutlu.

    Ticket Restaurant Yemek Kartı

    * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    2 dari 4 halaman

    Tidak Meminta Dosanya Diampuni, Cukup Ibunya Saja

    Perbesar

    Ilustrasi berdoa. (via: istimewa)

    Ketika Uwais sedang menunaikan ibadah haji bersama ibunya, Uwais berjalan menggendong ibunya wukuf di Ka'bah. Sang ibu meneteskan air mata telah melihat Baitullah.

    Sang ibu cukup kaget dengan permintaan dan doa Uwais setelah mendengar apa yang diucapkan Uwais.

    “Ya Allah, ampuni semua dosa ibu,” kata Uwais.

    “Bagaimana dengan dosamu?” tanya sang Ibu keheranan.

    Uwais menjawab, “Dengan terampuninya dosa ibu, maka ibu akan masuk surga. Cukuplah ridha dari ibu yang akan membawaku ke surga.”

    Seketika Allah SWT memberikan karunia untuknya, keinginan tulusnya dan cinta ibunya membuat ia sembuh dari penyakit kulitnya, dan tertinggal bulatan putih sebesar dua dirham di tengkuknya.

    Enam+

    00:46

    VIDEO: Hina Pawai MTQ saat Live TikTok, Rozi Popo Minta Maaf

    3 dari 4 halaman

    Selanjutnya: Bekas Penyakit yang Ditinggalkan di Tengkuk Uwais

    BACA JUGA

    Pengakuan Gus Baha Tak Ingin 1 Surga dengan Mbah Moen, Alasannya Bikin Kocak

    7 Ragam Tradisi Khas Masyarakat Indonesia Menyambut Bulan Ramadhan, Cekidot!

    Rasulullah Jamin 3 Golongan Ini Bebas Rasa Takut dan Tak Jalani Hisab di Hari Kiamat, Siapa Mereka

    Hari Ibu Islam Hari Ibu 2022 ucapan hari ibu Uwais Al Qarni Rasulullah SAW ibu

    İhtişamı ve dinamizmi birleştiren Yeni DS 7 çok yakında Türkiye’de!

    DS Automobiles | Sponsored

    Duruşu, kendini anlatıyor. Yeni #Peugeot408 çok yakında.

    Peugeot | Sponsored

    Green Card çekilişine şimdi başvurun!

    Global USA | Sponsored

    Yeni DS 9 sizinle tanışmak için şimdi DS STORE’larda. Her Ayrıntıda Mükemmellik

    DS Automobiles | Sponsored

    Stoktaki akıllı yataklar neredeyse bedavaya satılıyor

    Akıllı yataklar | sponsorlu reklamlar

    | Sponsored

    C3'ün Tasarımını Keşfet!

    Citroen C3 Heyecan Uyandıran Dış Görünümü ile Son Derece Modern!

    Citroën | Sponsored

    Yemek Kartlarının sağladığı KDV indirimi ile en çok patronlar mutlu.

    Ticket Restaurant Yemek Kartı

    | Sponsored

    Sri Mulyani Rangkap 30 Jabatan, Ternyata Segini Gajinya

    Liputan6

    Heru Budi Copot Direktur Utama hingga Komisaris Utama PT JakLingko

    Liputan6

    Citroen Yetkili Servis

    sumber : www.liputan6.com

    Apakah Anda ingin melihat jawaban atau lebih?
    Muhammad 18 day ago
    4

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    Klik untuk menjawab