jika Anda ingin menghapus artikel dari situs, hubungi kami dari atas.

    pancasila sebagai pandangan hidup turut mengajak setiap warga negara untuk tidak memaksakan kehendaknya kepada orang lain dan mengutamakan kepentingan negara merupakan penerapan sila pancasila ke

    Muhammad

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    dapatkan pancasila sebagai pandangan hidup turut mengajak setiap warga negara untuk tidak memaksakan kehendaknya kepada orang lain dan mengutamakan kepentingan negara merupakan penerapan sila pancasila ke dari situs web ini.

    BPIP :: Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa, Begini Memahaminya

    Berita

    Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa, Begini Memahaminya

    BY Pusdatin . 7 Juli 2021 - 09:45

    Jakarta:- Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan Pancasila.

    Adapun fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup adalah:

    Pertama, pancasila dijadikan petunjuk untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat. Baik itu permasalahan yang terjadi di Indonesia atau bahkan di masyarakat dunia.

    Kedua, pancasila bisa menjadi cara untuk menyelesaikan persoalan budaya, sosial, ekonomi, dan politik agar negara kita semakin maju..

    Ketiga, warga negara Indonesia jadi memiliki acuan untuk membangun dirinya berdasarkan apa yang menjadi cita-cita bangsa.

    Keempat, pancasila sebagai pandangan hidup bisa mempersatukan masyarakat yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

    Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup oleh seluruh warga negara Indonesia.

    Pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa akan dibagi dalam masing-masing butir pancasila sebagai berikut:

    1. Ketuhanan yang Maha Esa

    Sila pertama ini mengartikan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia mempercayai dan bertakwa pada Tuhan, yang disesuaikan dengan agama dan kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing orang.

    Karena itu makna dari sila ini juga berarti kita perlu saling menghormati antar umat beragama sehingga tercipta kehidupan yang rukun.

    2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

    Sila kedua ini kita sebagai warga negara diminta untuk memahami bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama, sehingga kita harus saling menyayangi satu sama lain.

    Kita juga harus saling menjaga dan membantu sesama, membela kebenaran dan keadilan, dan bekerjasama untuk kedamaian negara kita.

    3. Persatuan Indonesia

    Sila ketiga berarti kita harus menempatkan kesatuan, persatuan, dan kepentingan negara dari kepentingan masing-masing.

    Kita harus mempunyai kepribadian yang rela berkorban demi negara Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta bangga pada negara.

    4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Khidmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

    Sila keempat ini mengajak kita untuk tidak memaksakan kehendaknya pada orang lain dan mengutamakan kepentingan negara dan orang lain.

    Terkadang kita akan menemukan perbedaan pendapat dan cara pandang. Namun, kita harus menyelesaikannya dengan cara bermusyawarah atau berdiskusi.

    5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

    Makna dari sila ini berarti mengembangkan perbuatan luhur dengan cara kekeluargaan dan gotong royong, selalu bersikap adil.

    Selain itu kita harus seimbang antara hak dan kewajiban dengan juga menghormati hak-hak orang lain. (BM)

    Berita Terkait

    Merasa Kehilangan, BPIP Menilai Syaikh Ali Jaber Ulama Moderat

    14 Januari 2021 - 17:29

    Pertahankan Opini WTP, BPIP Susun Strategi Pengendalian Internal

    5 September 2020 - 06:35

    Sestama Minta 4 Orang JFT dan 60 PNS Di Lingkungan BPIP Bekerja Lebih Giat

    8 Maret 2023 - 22:26

    sumber : bpip.go.id

    Contoh Penerapan Sila Keempat Pancasila

    Salah satu contoh penerapan sila keempat Pancasila adalah melakukan musyawarah dalam pengambilan keputusan.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Kompas.com Skola

    Contoh Penerapan Sila Keempat Pancasila

    Kompas.com - Diperbarui 02/12/2021, 12:50 WIB

    1

    Lihat Foto

    Ilustrasi musyawarah(freepik.com/stories)

    Cari soal sekolah lainnya

    Penulis Vanya Karunia Mulia Putri | Editor Nibras Nada Nailufar

    KOMPAS.com - Pancasila sebagai pedoman hidup masyarakat Indonesia, berarti nilai yang terkandung di dalamnya harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

    Contoh nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai kerakyatan. Nilai ini terdapat dalam sila keempat Pancasila, yang berbunyi 'Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan'.

    Supaya lebih memahami nilai, makna, dan contoh penerapan sila keempat. Mari kita simak pembahasannya.

    Nilai dan makna yang terkandung dalam sila keempat Pancasila

    Sila keempat Pancasila mengandung nilai kerakyatan. Artinya kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Nilai tersebut erat kaitannya dengan sistem pemerintahan demokrasi di Indonesia, yakni pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat serta untuk rakyat.

    Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), hikmat kebijaksanaan dapat diartikan sebagai menggunakan akal sehat dalam melakukan segala sesuatu.

    Sedangkan permusyawaratan berarti melakukan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk mencapai kata mufakat. Sementara, perwakilan artinya sistem yang dianut dalam perwakilan rakyat.

    Selain nilai kerakyatan, sila keempat Pancasila juga bermakna bahwa musyawarah harus diutamakan dalam pengambilan keputusan, serta berusaha untuk selalu menghormati perbedaan pendapat.

    Baca juga: Contoh Penerapan Sila Kedua Pancasila

    Butir-butir yang terkandung dalam sila keempat Pancasila

    Dikutip dari TAP MPR Nomor I/MPR/2003, berikut adalah butir-butir nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila:

    Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.

    Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

    Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama.

    Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.

    Menghormati serta menjunjung tinggi tiap keputusan yang dicapai, sebagai hasil musyawarah.

    Dengan iktikad baik serta memiliki rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

    Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan di dalam musyawarah.

    Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

    Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai kebenaran dan keadilan, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bangsa.

    Memberi kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya untuk melaksanakan permusyawaratan.

    Contoh penerapan sila keempat Pancasila

    Contoh penerapan sila keempat Pancasila di lingkungan sekolah

    Berikut contohnya:

    Melakukan hal yang telah diputuskan lewat musyawarah dengan baik.

    Menghormati hak orang lain dalam memberikan pendapat.

    Tidak memaksa orang lain untuk mengikuti pendapat, sikap atau tindakan.

    Mengambil keputusan lewat musyawarah.

    Mau mendengarkan pendapat teman atau guru.

    Baca juga: Contoh Penerapan Sila Ketiga Pancasila

    Contoh penerapan sila keempat Pancasila di lingkungan rumah

    Berikut contohnya:

    Menghargai keputusan yang telah diambil lewat musyawarah.

    Mau mendengarkan saran dari orang tua maupun anak.

    Melakukan pekerjaan rumah dengan bergotong royong.

    Mendengarkan serta menuruti nasihat yang diberikan orang tua.

    Tidak marah jika permintaannya tidak dituruti.

    Contoh penerapan sila keempat Pancasila di lingkungan masyarakat

    Berikut contohnya:

    Turut serta dalam aktivitas atau kegiatan yang berhubungan dengan musyawarah.

    Mengikuti pemilihan RT atau RW.

    Melaksanakan keputusan yang diambil dalam musyawarah.

    Turut serta dalam memberikan dan mendengar pendapat.

    Memiliki sikap sopan santun dalam kehidupan bermasyarakat.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    1 Sumber Kemdikbud Tag Pancasila materi pkn kelas 6

    sila keempat Pancasila

    Lihat Skola Selengkapnya

    Hal-hal yang Dapat Mencegah Paham yang Bertentangan dengan Pancasila

    Demokrasi Indonesia masa Demorasi Pancasila (1966-1998)

    Hubungan HAM dengan Pancasila

    Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

    Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Politik

    Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK

    Video rekomendasi Video lainnya PILIHAN UNTUKMU NEWS

    Nilai yang Terkandung dalam Sila Keempat Pancasila

    TREN

    Viral, Unggahan Indomie Beraksara Mandarin Disebut Chindomie, Ini Penjelasan Indofood

    SKOLA

    sumber : www.kompas.com

    Butir

    BUTIR-BUTIR PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILALima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai…

    Butir-Butir Pedoman Penghyatan dan Pengamalan Pancasila

    Admin buleleng | 03 Oktober 2019 | 375152 kali

    BUTIR-BUTIR PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA

    Lima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.

    Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa.

    I. SILA PERTAMA : KETUHANAN YANG MAHA ESA

    Td 4 butir:

    1 Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar       kemanusiaan yang adil dan beradab.

    2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama & penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.

    3. Saling hormat-menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

    4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

    II. SILA KEDUA : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

    Td 8 butir:

    1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.

    2. Saling mencintai sesama manusia.

    3.Mengembangkan sikap tenggang rasa.

    4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.

    5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

    6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

    7. Berani membela kebenaran dan keadilan.

    8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

    III. SILA KETIGA : PERSATUAN INDONESIA

    Td 5 butir:

    1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

    2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.

    3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.

    4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia.

    5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

    IV. SILA KEEMPAT : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN

    Td 7 butir:

    1.Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat.

    2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

    3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

    4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.

    5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.

    6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

    7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

    V. SILA KELIMA : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

    Td 12 butir:

    1.Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.

    2. Bersikap adil.

    3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

    4. Menghormati hak-hak orang lain.

    5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.

    6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.

    7. Tidak bersifat boros.

    8. Tidak bergaya hidup mewah.

    9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.

    10. Suka bekerja keras.

    11. Menghargai hasil karya orang lain.

    12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

    share

    sumber : buleleng.bulelengkab.go.id

    Apakah Anda ingin melihat jawaban atau lebih?
    Muhammad 23 day ago
    4

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    Klik untuk menjawab