jika Anda ingin menghapus artikel dari situs, hubungi kami dari atas.

    perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran jasa, barang, maupun modal yang dilakukan oleh penduduk berbagai negara atas kesepakatan bersama. factor yang dapat mendorong timbulnya perdagangan internasional, yaitu …..

    Muhammad

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    dapatkan perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran jasa, barang, maupun modal yang dilakukan oleh penduduk berbagai negara atas kesepakatan bersama. factor yang dapat mendorong timbulnya perdagangan internasional, yaitu ….. dari situs web ini.

    Perdagangan internasional

    Perdagangan internasional

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia

    Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar barang antar dua negara atau lebih untuk mendapatkan laba.[1] Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara, atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, ), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.[2]

    Teori perdagangan internasional[sunting | sunting sumber]

    Menurut Amir M.S, bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.[3]

    Model Adam Smith[sunting | sunting sumber]

    Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa seluruh negara akan memperoleh keuntungan mutlak apabila semuanya memberlakukan perdagangan bebas dan berfokus pada produk atau keahlian mereka, karena impor suatu negara adalah ekspor untuk negara lain.[4] Menurutnya, apabila suatu negara mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain, hal ini merupakan keuntungan mutlak negara tersebut. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.[5]

    Model Ricardian[sunting | sunting sumber]

    David Ricardo menjelaskan mengapa negara yang bahkan mampu memproduksi seluruh produk dengan efisien tetap harus terlibat dalam perdagangan internasional. Dalam modelnya, ia menjelaskan bahwa ketika terdapat beberapa negara mampu memproduksi beberapa komoditi yang sama terlibat dalam perdagangan bebas, mereka akan meningkatkan konsumsinya dengan mengekspor apa yang secara komparatif lebih menguntungkan dan mengimpor sesuatu yang lebih murah dari biaya produksi di negeri sendiri.[6] Hal ini dianggap lebih menguntungkan dibandingkan keputusan suatu negara untuk memproduksi sendiri barang dan mengisolasi negaranya. Apabila terdapat dua negara yang memproduksi satu komoditi yang sama, negara yang mampu mengekspor dengan harga lebih murah akan memiliki keuntungan relatif dibandingkan negara lainnya.[7]

    Model Ricardian selanjutnya dimodelkan secara matematis oleh William Whewell pada tahun 1833.[8] Dalam penelitiannya, ia meragukan teori distribusi Ricardo mampu didukung oleh bukti empiris. Model Ricardian dan Model Smith selanjutnya banyak dibandingkan dalam pembelajaran ekonomi untuk memahami perdagangan internasional.[7]

    Model Heckscher-Ohlin[sunting | sunting sumber]

    Model Heckscgher-Ohlin menggunakan model Ricardian untuk membuat suatu model komparatif. Model ini dibuat untuk menjelaskan bagaimana suatu negara melakukan menerapkan perdagangan internasional. Dalam model ini, Hecksgner-Ohlin menyatakan bahwa negara harus mengekspor produk yang melimpah dan diproduksi massal dan mengimpor produk yang langka.[9] Model ini cukup berani dalam menjelaskan fungsi perdagangan internasiona dilihat dari sisi produksi. Blaug (1992) menyatakan bahwa model ini gagal diterapkan apabila negara yang bersangkutan bergantung pada produksi massal tersebut. Masalah empiris dengan model HO, yang ditunjukkan oleh Wassily Leontiefmenunjukkan bahwa terdapat negara yang tidak dapat dimodelkan dengan teori ini, seperti Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang padat karya dibanding barang padat modal. Hal ini disebut sebagai Paradoks Leotief.[10]

    Faktor spesifik[sunting | sunting sumber]

    Artikel utama untuk kategori ini adalah Faktor spesifik.

    Faktor spesifik merupakan model yang dibuat oleh Jacob Viner dan merupakan sebuah variasi dari model Ricardian. Rumus matematisnya disusun oleh Ronald Jones(1971) dan Michael Mussa (1974). Model ini menggunakan satu faktor yang diasumsikan spesifik, dalam hal ini faktor yang diasumsikan tidak dapat berpindah antara industri satu dan yang lain untuk merespons perubahan pasar.[11]

    Pada model ini diasumsikan bahwa dalam suatu sistem perekonomian terdapat dua faktor produksi, yakni faktor spesifik dan fakor berpindah. Faktor spesifik dapat berupa tanah dan kapital, sementara faktor berpindah dapat berupa tenaga kerja.[12] Model ini dipakai untuk mendemonstrasikan efek yang ditunjukkan oleh perdagangan apabila terdapat satu faktor spesifik. Teori mensugestikan jika ada peningkatan ekspor sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan diuntungkan dengan diterapkannya perdagangan bebas. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.[13]

    sumber : id.wikipedia.org

    Perdagangan Internasional

    Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

    Beberapa hal yang mendorong perdagangan internasional adalah :

    A. Perbedaan Sumber Daya Alam

    Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam, antara lain kayu, minyak bumi, batubara, timah dan karet, tetapi belum memiliki kemampuan yang memadai untuk mengolahnya. Hal ini mendorong Indonesia untuk mengekspor bahan mentah/bahan baku ke negara lain untuk di olah.

    B. Penghematan biaya produksi

    Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk membuat sendiri produk seperti mobil dan handphone, pembuatannya akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal dibandingkan jika negara tersebut membelinya dari negara lain. Oleh karena itu membeli produk seperti mobil dan handphone dari negara pembuatnya dapat menghemat biaya produksi.

    Industri Handphone

    C. Pemenuhan kebutuhan nasional

    Ada kalanya suatu negara tidak mampu memenuhi semua barang dan jasa yang menjadi kebutuhan penduduk, sehingga untuk memenuhinya suatu negara perlu mengimpor barang dan jasa tersebut dari luar negeri. Dengan demikian kebutuhan produk dapat dipenuhi.

    Berbagai Kebutuhan hidup manusia

    D. Perbedaan penguasaan teknologi

    Penguasaan teknologi yang tidak merata antar tiap negara, menyebabkan terjadinya perdagangan internasional. Negara dengan teknologi maju mampu menjual barang dengan harga murah kepada negara yang memiliki teknologi sederhana. Contohnya Indonesia mengimpor mobil dari Jepang karena Jepang memiliki teknologi pembuatan mobil yang maju.

    Berbagai Kebutuhan hidup manusia

    sumber : sumber.belajar.kemdikbud.go.id

    1.perdagangan Internasional merupakan kegiatan pertukaran jasa, barang, maupun modal yang dilakukan

    1.perdagangan Internasional merupakan kegiatan pertukaran jasa, barang, maupun modal yang dilakukan oleh penduduk berbagai negara atau kesepakatan bersama. - 27…

    !function(a,b,c,d,e){a.ddCaptchaOptions=e||null;var m=b.createElement(c),n=b.getElementsByTagName(c)[0];m.async=0,m.src=d,n.parentNode.insertBefore(m,n)}(window,document,"script","https://js.captcha-display.com/xhr_tag.js", {ajaxListenerPath: ["brainly.co.id/api", "brainly.co.id/graphql", "api-textbook-solutions.brainly.com", "question-matching-textbook-solutions.brainly.com"], withCredentials: true, sessionByHeader: true, overrideAbortFetch: true, allowHtmlContentTypeOnCaptcha: true });

    1.perdagangan Internasional merupakan kegiatan pertukaran jasa, barang, maupun modal yang dilakukan - Brainly.co.id

    sumber : brainly.co.id

    Apakah Anda ingin melihat jawaban atau lebih?
    Muhammad 15 day ago
    4

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    Klik untuk menjawab