sejarah berdirinya dinasti umayyah tidak terlepas dari berakhirnya masa khulafaurrasyidin. gejolak umat islam pada saat itu menjadi awal munculnya dinasti umayyah. pendiri dinasti umayyah adalah
Muhammad
Guys, ada yang tau jawabannya?
dapatkan sejarah berdirinya dinasti umayyah tidak terlepas dari berakhirnya masa khulafaurrasyidin. gejolak umat islam pada saat itu menjadi awal munculnya dinasti umayyah. pendiri dinasti umayyah adalah dari situs web ini.
Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah tidak terlepas dari berakhirnya masa Khulafaurrasyidin. Gejolak
Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah tidak terlepas dari berakhirnya masa Khulafaurrasyidin. Gejolak umat Islam pada saat itu menjadi awal munculnya dinasti - 401…
!function(a,b,c,d,e){a.ddCaptchaOptions=e||null;var m=b.createElement(c),n=b.getElementsByTagName(c)[0];m.async=0,m.src=d,n.parentNode.insertBefore(m,n)}(window,document,"script","https://js.captcha-display.com/xhr_tag.js", {ajaxListenerPath: ["brainly.co.id/api", "brainly.co.id/graphql", "api-textbook-solutions.brainly.com", "question-matching-textbook-solutions.brainly.com"], withCredentials: true, sessionByHeader: true, overrideAbortFetch: true, allowHtmlContentTypeOnCaptcha: true });
Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah tidak terlepas dari berakhirnya masa Khulafaurrasyidin. Gejolak - Brainly.co.id
Latar Belakang Berdirinya Dinasti Bani Umayyah Halaman all
Latar belakang sejarah lahirnya khalifah Bani Umayyah. Halaman all
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com Stori
Latar Belakang Berdirinya Dinasti Bani Umayyah
Kompas.com - 01/06/2021, 12:21 WIB
5
Lihat Foto
Masjid Agung Damaskus atau Masjid Umayyah yang berdiri di Kota Tua Damaskus, Suriah.(Encyclopædia Britannica)
Penulis Widya Lestari Ningsih | Editor Nibras Nada Nailufar
KOMPAS.com - Bani Umayyah adalah kekhalifahan kedua yang didirikan setelah wafatnya Nabi Muhammad.Kekhalifahan ini resmi berdiri setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib, khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin.
Pendiri dan khalifah pertama Bani Umayyah adalah Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah I yang menjadi Gubernur Syam pada masa pemerintahan Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan.
Pemerintahan Bani Umayyah berlangsung lebih dari tiga abad, yang dibagi ke dalam dua periode.
Yakni periode pertama antara 661-750 dengan pusat pemerintahan di Damaskus, kemudian periode kedua antara 756-1031 di Cordoba, Spanyol.
Tidak hanya masa pemerintahannya yang lama, Daulah Umayyah memiliki sejarah yang sangat panjang.
Baca juga: Kekhalifahan Bani Umayyah: Masa Keemasan dan Akhir KekuasaanKrisis pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin
Sejarah lahirnya Kekhalifahan Bani Umayyah diawali dengan krisis yang terjadi pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin.
Ketika Khulafaur Rasyidin dipimpin oleh Utsman bin Affan, umat Islam sempat mengalami era paling makmur dan sejahtera.
Namun pada periode kedua kepemimpinannya, terjadi perpecahan dan pemberontakan karena jabatan-jabatan strategis di pemerintahan diberikan Utsman kepada keluarganya dari Bani Umayyah.
Pada 655 M, sekitar 1.500 orang bahkan datang ke Madinah untuk memprotes kebijakan Utsman.
Utsman kemudian dibunuh oleh para demonstran yang menyerbu rumahnya.
Khalifah Ali bin Abi Talib (655-660 M) yang berkuasa setelahnya berusaha mengatasi pemberontakan dengan menarik para amir yang sebelumnya diangkat oleh Utsman.
Di saat yang sama, tuntutan untuk membalas dendam atas pembunuhan Utsman pun meningkat hingga meletuslah Perang Jamal atau Perang Unta pada 656.
Perang ini merupakan pertempuran pertama antara umat Islam.
Setelah itu, muncul seruan lain untuk membalas dendam atas kematian Utsman, yaitu dari Muawiyah I.
Ali memerangi pasukan Muawiyah dalam Perang Shiffin.
Perang Shiffin ini diakhiri dengan tahkim atau penyelesaian perkara, yang ternyata tidak menyelesaikan masalah bahkan menimbulkan perpecahan menjadi tiga golongan politik, yaitu Muawiyah, Syiah dan Khawarij.
Setelah Ali terbunuh oleh salah satu golongan, Khulafaur Rasyidin resmi berakhir.
Baca juga: Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani UmayyahBerdirinya Dinasti Bani Umayyah
Berdirinya Dinasti Bani Umayyah dilatarbelakangi oleh sebuah peristiwa penting dalam sejarah umat yaitu Ammul Jamaah.
Setelah Ali wafat, kepemimpinan sebenarnya sempat dilanjutkan oleh putranya, Hasan.
Namun, setelah beberapa bulan, Hasan mundur dari posisinya demi mendamaikan kaum muslim yang kala itu sedang dilanda beragam fitnah, dimulai sejak terbunuhnya Utsman bin Affan, Perang Jamal, Pertempuran Shiffin, terbunuhnya Ali bin Abi Thalib, dan pengkhianatan dari orang-orang Khawarij dan Syi'ah.
Hasan memilih berdamai dengan menyerahkan kepemimpinan pada Muawiyah I.
Perdamaian antara keduanya inilah yang disebut dengan Ammul Jamaah (tahun persatuan).
Peristiwa ini di tandai dengan prosesi penyerahan kekuasaan dari Hasan kepada Muawiyah I di Kufah.
Dengan demikian, dimulailah kekuasaan Bani Umayyah.
Bani Umayah kemudian mengubah pemerintahan yang awalnya demokratis menjadi monarki (sistem pemerintahan berbentuk kerajaan).
Referensi:Lathif, Abdussyafi Muhammad Abdul. (2016). Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
5 Tag sejarah dunia
Kekhalifahan Bani Umayyah
Bani Umayyah
sejarah lahirnya khalifah Bani Umayyah
Latar belakang berdirinya Dinasti Bani Umayyah
Lihat Stori Selengkapnya
Kekhalifahan Abbasiyah: Sejarah, Masa Keemasan, dan Akhir Kekuasaan
Sejarah Singkat Khulafaur Rasyidin
Historiografi pada Masa Islam di Nusantara
Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Dinasti Abbasiyah
Pemindahan Ibu Kota Pemerintahan Abbasiyah dari Damaskus ke Baghdad
Video rekomendasi Video lainnya PILIHAN UNTUKMU SAINS
Menyikapi Surat Edaran Kewaspadaan terhadap Avian Influenza (AI) di Beberapa Wilayah Indonesia
SKOLA
Contoh Kerja Sama Indonesia dan Arab Saudi di Bidang Pendidikan
STORI
Alasan Sumpah Pemuda Sangat Penting dalam Sejarah Indonesia
BOLA
Alasan PSSI Tak Bahas Kelanjutan Liga 2 2022-2023
STORI
Sejarah Hari Pers Nasional
STORI
Perang Proksi saat Perang Dingin
TREN
5 Kebiasaan di Malam Hari yang Bisa Menurunkan Berat Badan. Apa Saja?
GLOBAL
Balas Dendam, Pria Ini Nekat Menikahi Istri Selingkuhan Istrinya
TREN
Apa Itu Malam Nisfu Syaban, Pengertian, dan Keistimewaannya
Sejarah Kekhalifahan Umayyah, Kejayaan, Hingga Keruntuhannya
Sejarah Dinasti Umayyah dalam Kekhalifahan Islam
Sejarah Islam
Sejarah Kekhalifahan Umayyah, Kejayaan, Hingga Keruntuhannya
Ilustrasi. tirto.id/Gery
Kontributor: Yuda Prinada, tirto.id - 10 Des 2020 15:44 WIB
Dibaca Normal 3 menit
tirto.id - Dinasti Umayyah merupakan kekhalifahan pertama setelah era Khulafaur Rasyidin dalam sejarah Islam. Nama dinasti ini diambil dari Umayyah bin 'Abd asy-Syams atau Muawiyah bin Abu Sufyan alias Muawiyah I, salah seorang sahabat Nabi Muhammad, lalu menjadi khalifah yang memimpin pada 661-680 Masehi.
Secara garis besar, era Kekhalifahan Umayyah terbagi atas dari dua periode utama, yakni tahun 661-750 M berpusat di Damaskus (kini ibu kota Suriah), kemudian periode 756-1031 M di Cordoba seiring berkuasanya kekuatan muslim di Spanyol, Andalusia.
Berdirinya Dinasti Umayyah bermula dari peristiwa Tahkim atau Perang Shiffin. Dipaparkan oleh Abdussyafi Muhammad Abdul Lathif dalam Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah (2016), ini adalah perang saudara antara kubu Muawiyah 1 kontra Ali bin Abi Thalib, khalifah ke-4 setelah wafatnya Nabi Muhammad.
Perang Shiffin terjadi usai kematian khalifah ketiga, Utsman bin Affan, pada 17 Juni 656, yang membuka peluang bagi Ali bin Abi Thalib, menantu Nabi Muhammad, untuk memimpin.
Setelah Ali bin Abi Thalib wafat pada 29 Januari 661, kepemimpinan sempat dilanjutkan oleh Hasan, putra Ali dan cucu Nabi Muhammad, selama beberapa bulan. Hasan kemudian melepaskan jabatannya.
Usai Hasan bin Ali mundur, Muawiyah I tampil sebagai pemimpin meskipun diwarnai dengan berbagai polemik di antara umat Islam sendiri. Dari sinilah sejarah Kekhalifahan Umayyah dimulai.
Kejayaan Kekhalifahan Umayyah
Secara garis besar, pemerintahan Dinasti Umayyah yang berlangsung selama hampir 90 tahun terbagi dalam dua periode, yakni masa Kekhalifahan yang berpusat di Damaskus (Suriah) dan era kejayaan di Spanyol, Andalusia, dengan pusatnya di Cordoba.
Maka, wilayah kekuasaan Kekhalifahan Umayyah sangat luas. Dikutip dari History of Islamic Civilization (2017) karya Muhammad Fathurrohman, wilayah tersebut meliputi sebagian besar Timur-Tengah, Asia Selatan, Asia Tengah, pesisir Afrika Selatan hingga Andalusia, yakni kawasan yang kini ditempati Portugal dan Spanyol.
Luasnya wilayah kekuasaan Kekhalifahan Umayyah tidak lepas dari serangkaian penaklukan yang secara bersambung dilakukan dan dikomandani oleh para pemimpinnya, dengan seabrek dinamika yang terjadi di kalangan Bani Umayyah sendiri.
Rangkaian penaklukan ini merupakan embrio dari Perang Salib dalam misi melawan Eropa. Misi tersebut dilakukan baik dari jalur timur menuju Konstantinopel maupun lewat jalur barat yang akhirnya sampai di Spanyol.
Dinasti Umayyah memiliki peran penting dalam perkembangan Islam. Kekhalifahan ini pernah dipimpin oleh tokoh-tokoh berpengaruh, di antaranya adalah Al-Walid bin Abdul-Malik dan Umar bin Abdul Aziz.
Di masa pemerintahan Al Walid bin Abdul-Malik (705-715), kekuasaan Kekhalifahan Umayyah meluas hingga ke Spanyol. Penaklukan Andalusia terjadi pada 711 Masehi.
Pembangunan diutamakan pada masa ini. Dibangunnya rumah sakit dan Masjid Al Amawi di Damaskus, Masjid Al Aqsa di Yerussalem, perluasan Masjid Nabawi di Madinah, merupakan sejarah penting dari peran Dinasti Umayyah.
Ketika Umar bin Abdul Aziz (717-720) menjadi khalifah, bidang keilmuan Islam merupakan prioritas utama. Pengarsipan hadis, pengembangan bahasa Arab, ilmu qiraah (membaca Alquran), fikih, hingga berbagai karya tulis maupun produk ilmiah berkembang pesat pada masa ini.
Baca juga:
Tragedi Karbala, Kematian Husein bin Ali, dan Terbelahnya Islam
Ironi dalam Kematian Tak Terduga Sultan Utsmaniyah
Turki Ottoman Melemah dan Bantuan Inggris, Lahirlah Arab Saudi
Keruntuhan Dinasti Umayyah
Kejayaan Dinasti Umayyah mulai menurun ketika kelompok yang tidak puas terhadap pemerintahan mulai muncul. Bani Abbasiyyah memimpin upaya perlawanan ini dan pada akhirnya melemahkan kekuasaan Bani Umayyah.
Pertengahan abad ke-6 menjadi masa-masa krusial Kekhalifahan Umayyah. Pada periode ini, Umayyah mulai mengalami kekalahan dari pasukan Abbasiyyah. Hingga akhirnya, pada 750 M Damaskus berhasil direbut oleh Abbasiyyah yang praktis membuat pemerintahan Umayyah jatuh.
Khalifah terakhir Dinasti Umayyah di Damaskus, tulis Imam Subchi dalam Pendidikan Agama Islam: Sejarah Kebudayaan Islam (2015), adalah Marwan II bin Muhammad (744-750). Sejak itu, berakhirlah era Umayyah di Damaskus dan dimulailah era baru di Andalusia dengan pusatnya di Cordoba, Spanyol.
Pemerintahan Kekhalifahan Umayyah di Cordoba berlangsung cukup lama. Namun, keruntuhan mulai terlihat pada perjalanan awal abad ke-9. Mulai muncul intrik dan pergolakan di kalangan sendiri. Wilayah kekuasaan Umayyah pun sedikit demi sedikit tercerai-berai.
Pada 1031, Hisyam III selaku Khalifah Umayyah di Cordoba saat itu, mengundurkan diri dari jabatannya. Situasi semakin kacau lantaran mengalami krisis kepemimpinan. Tidak adanya pemimpin yang mumpuni membuat dewan menteri terpaksa menghapus jabatan khalifah.
Pemerintahan Umayyah di Andalusia pun terpecah-belah menjadi negara-negara kecil hingga akhirnya kekuasaan Islam di Cordoba benar-benar musnah.
Baca juga:
Sejarah Kejatuhan Pusat Perang Salib Konstantinopel
Guys, ada yang tau jawabannya?