jika Anda ingin menghapus artikel dari situs, hubungi kami dari atas.

    setelah berakhirnya pemerintahan khulafaur rasyidin dilanjutkan oleh daulah umayyah namun ada pemerintahan antara khulafaur rasyidin dengan daulah umayyah yaitu pemerintahan

    Muhammad

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    dapatkan setelah berakhirnya pemerintahan khulafaur rasyidin dilanjutkan oleh daulah umayyah namun ada pemerintahan antara khulafaur rasyidin dengan daulah umayyah yaitu pemerintahan dari situs web ini.

    Kekhalifahan Umayyah

    Kekhalifahan Umayyah

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    Kekhalifahan Umayyah

    ٱلْخِلَافَة ٱلْأُمَوِيَّة

    661–750

    Spanduk putih Bani Umayyah[1]

    Kekhalifahan Umayyah yang mencapai puncaknya pada tahun 750 M

    Ibu kota Damaskus

    Ibu kota di pengasingan Kordoba

    Bahasa yang umum digunakan Arab

    Agama Islam

    Pemerintahan Khilafah

    Khalifah) • 661–680

    Muawiyah I (Pertama)

    • 744–750

    Marwan II (Terakhir)

    Sejarah • Didirikan 661 • Dibubarkan 750

    Didahului oleh Digantikan oleh

    Kekhalifahan Rasyidin

    Kekaisaran Bizantium

    Kerajaan Visigoth

    Kekhalifahan Abbasiyah

    Keamiran Kordoba

    Sekarang bagian dari  Saudi Arabia

    Yemen Oman UAE Qatar Bahrain Kuwait Iraq Iran Pakistan Afghanistan Turkmenistan Tajikistan Azerbaijan Armenia Uzbekistan Turkey China Syria Cyprus Lebanon Israel Jordania Palestine Egypt Libya Kirgistan India Georgia Kazakhstan Tunisia Algeria Morocco France Portugal Spain France Andorra

    Kekhalifahan Umayyah (UK /ʊˈmaɪjæd, uːˈ-/,[2] US /uːˈmaɪ(j)əd, -aɪæd/;[3] bahasa Arab: ٱلْخِلَافَة ٱلْأُمَوِيَّة, translit. )[4] atau Dinasti Umayyah adalah kekhalifahan Islam kedua setelah pembubaran Kekhalifahan Rasyidin di Jazirah Arab. Kekhalifahan kedua Umayyah beribu kota di Damaskus; serta dari 756 sampai 929 sebagai Emirat Kordoba (Imarah qurthubah) dan dilanjutkan menjadi Kekhalifahan Kordoba (ca. 929–1031) Cordoba, Spanyol. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin Abdu Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadang kala disebut juga dengan Muawiyah I.

    Genealogi[sunting | sunting sumber]

    Umayyah

    pendiri Bani Umayyah

    Harb Abu al-'Ash Abu Sufyan kepala suku Mekkah Affan al-Hakam Yazid (Gub. Siria th. 639 1. MUAWIYAH I (k. 661-680) Ummu Habibah UTSMAN 4. MARWAN I (k. 684-685) 2. YAZID I (k. 680-683) 3. MUAWIYAH II (k. 683-684) Muhammad 5. ABDUL-MALIK (k. 685-705) Abdul-Aziz Gub. Mesir 14. MARWAN II (k. 744-750) 6. AL-WALID I (k. 705-715) 7. SULAIMAN (k. 715-717) 9. YAZID II (k.720-724) 10. HISYAM (k. 724-743) 8. UMAR II (k. 717-720) 12. YAZID III (k. 744) 13. IBRAHIM (k. 744) 11. AL-WALID II (k. 743-744) Muawiyah Abd ar-Rahman I Emir di Kordoba [5] Catatan:

    k. merupakan tahun kekuasaan

    Masa Keemasan[sunting | sunting sumber]

    Kubah Batu di Kompleks Masjidil Aqsa yang dibangun oleh Bani Umayyah

    Masa ke-Khilafahan Bani Umayyah hanya berumur 90 tahun yaitu dimulai pada masa kekuasaan Muawiyah bin Abu Sufyan, yaitu setelah terbunuhnya Ali bin Abi Thalib, dan kemudian orang-orang Madinah membaiat Hasan bin Ali namun Hasan bin Ali menyerahkan jabatan kekhalifahan ini kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan dalam rangka mendamaikan kaum muslimin yang pada masa itu sedang dilanda bermacam fitnah yang dimulai sejak terbunuhnya Utsman bin Affan, pertempuran Shiffin, perang Jamal, terbunuhnya Ali bin Abi Thalib, serta penghianatan dari orang-orang Khawarij[6] dan Syi'ah.[7][8][9][10]

    Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan perluasan wilayah yang terhenti pada masa khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dilanjutkan kembali, dimulai dengan menaklukan Tunisia, kemudian ekspansi ke sebelah timur, dengan menguasai daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afganistan sampai ke Kabul,. Sedangkan angkatan lautnya telah mulai melakukan serangan-serangan ke ibu kota Bizantium, Konstantinopel. Sedangkan ekspansi ke timur ini kemudian terus dilanjutkan kembali pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan. Abdul Malik bin Marwan mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus dan berhasil menundukkan Balkanabad, Bukhara, Khwarezmia, Ferghana dan Samarkand. Tentaranya bahkan sampai ke India dan menguasai Balukhistan, Sind dan daerah Punjab sampai ke Multan.[]

    Ekspansi ke barat secara besar-besaran dilanjutkan pada zaman Al-Walid bin Abdul-Malik. Masa pemerintahan al-Walid adalah masa ketenteraman, kemakmuran dan ketertiban. Umat Islam merasa hidup bahagia.[] Pada masa pemerintahannya yang berjalan kurang lebih sepuluh tahun itu tercatat suatu ekspedisi militer dari Afrika Utara menuju wilayah barat daya, benua Eropa, yaitu pada tahun 711 M. Setelah Aljazair dan Maroko dapat ditundukkan, Thariq bin Ziyad, pemimpin pasukan Islam, dengan pasukannya menyeberangi selat yang memisahkan antara Maroko (magrib) dengan benua Eropa, dan mendarat di suatu tempat yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq).[] Tentara Spanyol dapat dikalahkan. Dengan demikian, Spanyol menjadi sasaran ekspansi selanjutnya. Ibu kota Spanyol, Cordoba, dengan cepatnya dapat dikuasai. Menyusul setelah itu kota-kota lain seperti Seville, Elvira dan Toledo yang dijadikan ibu kota Spanyol yang baru setelah jatuhnya Cordoba. Pasukan Islam memperoleh kemenangan dengan mudah karena mendapat dukungan dari rakyat setempat yang sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa.[]

    sumber : id.wikipedia.org

    Setelah berakhirnya pemerintahan Khulafaur Rasyidin,dilanjutkan oleh Daulah Umayyah namun ada

    Setelah berakhirnya pemerintahan Khulafaur Rasyidin,dilanjutkan oleh Daulah Umayyah namun ada pemerintahan antara Khulafaur Rasyidin dengan Daulah Umayyah - 404…

    !function(a,b,c,d,e){a.ddCaptchaOptions=e||null;var m=b.createElement(c),n=b.getElementsByTagName(c)[0];m.async=0,m.src=d,n.parentNode.insertBefore(m,n)}(window,document,"script","https://js.captcha-display.com/xhr_tag.js", {ajaxListenerPath: ["brainly.co.id/api", "brainly.co.id/graphql", "api-textbook-solutions.brainly.com", "question-matching-textbook-solutions.brainly.com"], withCredentials: true, sessionByHeader: true, overrideAbortFetch: true, allowHtmlContentTypeOnCaptcha: true });

    Setelah berakhirnya pemerintahan Khulafaur Rasyidin,dilanjutkan oleh Daulah Umayyah namun ada - Brainly.co.id

    sumber : brainly.co.id

    Kekhalifahan Bani Umayyah: Masa Keemasan dan Akhir Kekuasaan Halaman all

    Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah, masa keemasan, dan penyebab runtuhnya. Halaman all

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Kompas.com Stori

    Kekhalifahan Bani Umayyah: Masa Keemasan dan Akhir Kekuasaan

    Kompas.com - 20/04/2021, 14:08 WIB

    Lihat Foto

    Masjid Agung Damaskus atau Masjid Umayyah yang berdiri di Kota Tua Damaskus, Suriah.(Encyclopædia Britannica)

    Penulis Widya Lestari Ningsih | Editor Nibras Nada Nailufar

    KOMPAS.com - Kekhalifahan Bani Umayyah adalah kekhalifahan kedua yang didirikan setelah kematian Nabi Muhammad.

    Daulah Bani Umayah berdiri setelah wafatnya khalifah Ali bin Abi Thalib, pemimpin terakhir Kekhalifahan Rasyidin.

    Pendiri Bani Umayyah adalah Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah I, Gubernur Syam pada masa pemerintahan Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan.

    Saat didirikan pada 661 masehi, khalifah pertama Bani Umayyah adalah Muawiyah I.

    Setelah kematian Muawiyah I pada 680, konflik perebutan kekuasaan mengakibatkan perang saudara.

    Kekuasaan akhirnya jatuh ke tangan Marwan I, dari marga yang lain.

    Wilayah Suriah tetap menjadi basis kekuatan utama Bani Umayyah setelah itu, dan Damaskus adalah ibu kotanya.

    Pemerintahan Bani Umayyah berlangsung selama 365 tahun, yang terbagi atas dua periode, yaitu pemerintahan di Damaskus selama 90 tahun dan pemerintahan di Cordoba (Spanyol) selama 275 tahun.

    Baca juga: Kekhalifahan Abbasiyah: Sejarah, Masa Keemasan, dan Akhir Kekuasaan

    Sejarah

    Pada masa pemerintahan Ali Bin Abi Thalib dari Kekhalifahan Rasyidin, terjadilah perang saudara antara Ali dengan Muawiyah I di Shiffin.

    Perang Shiffin ini diakhiri dengan tahkim atau penyelesaian perkara, yang ternyata tidak menyelesaikan masalah bahkan menimbulkan perpecahan menjadi tiga golongan politik, yaitu Muawiyah, Syiah dan Khawarij.

    Setelah Ali terbunuh, kepemimpinan sempat dilanjutkan oleh putranya, Hasan.

    Namun, setelah beberapa bulan, Hasan mundur dari posisinya demi mendamaikan kaum muslim yang kala itu sedang dilanda beragam fitnah.

    Dengan demikian, dimulailah kekuasaan Bani Umayyah.

    Oleh karenanya, sering disebut bahwa Daulat Bani Umayyah itu didirikan dengan kekerasan dan tipu daya.

    Bani Umayah juga mengubah pemerintahan yang awalnya demokratis menjadi monarki (sistem pemerintahan berbentuk kerajaan).

    Baca juga: Masjid-masjid Peninggalan Kerajaan Islam dan Ciri-cirinya

    Masa keemasan Kekhalifahan Bani Umayyah

    Setelah resmi menjadi khalifah Bani Umayyah, Muawiyah memindahkan ibu kota pemerintahan dari Madinah ke Damaskus.

    Muawiyah kemudian memfokuskan diri pada perluasan wilayah, hingga akhirnya berhasil menaklukkan seluruh kerajaan Persia, sebagian Kerajaan Bizantium di Afrika, Khurasan, dan Afganistan.

    Bani Umayyah mencapai masa keemasan pada masa pemerintahan Khalifah Al-Walid I atau Al-Walid bin Abdul Malik yang memimpin pada tahun 705-715 masehi.

    Pada masanya, pembangunan tidak hanya difokuskan pada perluasan wilayah, tetapi juga membangun jalan raya, pabrik, gedung, masjid, dan panti asuhan.

    Ilmu agama dan pengetahuan juga berkembang pesat, dan umat Islam hidup dengan aman, makmur, serta tentram.

    Pada masa pemerintahan khalifah setelahnya, ekspansi wilayah Bani Umayyah terus berlanjut.

    Tidak heran apabila Bani Umayyah memiliki daerah sangat luas, baik di barat maupun timur, yang meliputi Spanyol, Afrika Utara, Suriah, Palestina, Semenanjung Arabia, Irak, sebagian wilayah Asia, Persia, Afganistan, Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan.

    Baca juga: Masuknya Islam ke Nusantara

    Lihat Foto

    Abu Al-Qasim Az-Zahrawi(Wikimedia Commons)

    Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah

    Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah tidak terlepas dari Al-Farabi.

    Al-Farabi adalah salah seorang ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah yang berhasil menuliskan karya-karyanya yang hingga saat ini masih digunakan rujukan oleh ilmuwan-ilmuwan dari zaman modern.

    Selain memelajari ilmu agama, para ilmuwan muslim dari masa Bani Umayyah juga belajar ilmu bahasa, kesenian, filsafat, geografi, sejarah, kimia, fisika, kedokteran, dan astronomi.

    Ilmu Agama

    Salah satu ilmu agama yang berkembang adalah ilmu hadis, yang ditandai dengan kodifikasi dan pembukuan hadis.

    Ilmu Bahasa

    Pemerintah Bani Umayyah menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi dalam administrasi pemerintahan di berbagai wilayah.

    Hal ini kemudian mendorong lahirnya ahli bahasa, yaitu Sibawaihi, yang menghasilkan karya berjudul Al-Kitab yang menjadi pedoman ilmu tata Bahasa Arab hingga saat ini.

    Ilmu filsafat

    Filsafat Islam pertama kali muncul pada masa Daulah Umayyah, dimulai dengan penerjemahan filsafat Yunani ke dalam Bahasa Arab.

    Salah satu ilmuwan muslim dalam bidang filsafat yang sangat terkenal adalah Al-Farabi, yang menyetujui dan mengembangkan logika Aristoteles.

    Ilmu Kedokteran

    Ilmuwan dalam bidang kedokteran yang terkenal adalah Abu Al-Qasim Az-Zahrawi.

    sumber : www.kompas.com

    Apakah Anda ingin melihat jawaban atau lebih?
    Muhammad 22 day ago
    4

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    Klik untuk menjawab