jika Anda ingin menghapus artikel dari situs, hubungi kami dari atas.

    setelah hiroshima dan nagasaki dibom atom oleh amerika serikat maka jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu sesuai waktu new york pada tanggal

    Muhammad

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    dapatkan setelah hiroshima dan nagasaki dibom atom oleh amerika serikat maka jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu sesuai waktu new york pada tanggal dari situs web ini.

    Serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki

    Serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    Pengeboman atom Hiroshima dan Nagasaki

    Bagian dari Perang Pasifik, Perang Dunia II

    Awan jamur bom atom di langit Hiroshima (kiri) dan Nagasaki (kanan).

    Tanggal 6 Agustus dan 9 Agustus 1945

    Lokasi Hiroshima dan Nagasaki, Jepang

    Hasil Sekutu menang Pihak terlibat Amerika Serikat

    Britania Raya  Jepang

    Tokoh dan pemimpin William S. Parsons Paul Tibbets Robert A. Lewis[1] Charles Sweeney Frederick Ashworth Shunroku Hata Pasukan

    Manhattan District: 50 A.S., 2 Britania

    509th Composite Group: 1.770 A.S. Tentara Umum Kedua:

    Hiroshima: 40.000 Nagasaki: 9.000 Korban

    20 tahanan perang A.S., Belanda, Britania tewas

    Hiroshima:

    20.000+ tentara tewas

    70.000–146.000 warga sipil tewas

    Nagasaki: 39.000–80.000 tewas

    Total: 129.000–246.000+ tewas

    tampil lbs Perang Pasifik

    Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada bulan Agustus 1945, tahap akhir Perang Dunia Kedua. Amerika Serikat menjatuhkan bom dengan persetujuan dari Britania Raya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Quebec. Dua operasi pengeboman yang menewaskan sedikitnya 129.000 jiwa ini merupakan penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama kali dan satu-satunya dalam sejarah.

    Pada tahun terakhir Perang Dunia II, Sekutu bersiap-siap melancarkan serbuan ke daratan Jepang yang memakan biaya besar. Amerika Serikat sebelumnya melaksanakan kampanye pengeboman yang meluluhlantakkan banyak kota di Jepang. Perang di Eropa selesai setelah Jerman Nazi menandatangani instrumen penyerahan diri pada tanggal 8 Mei 1945. Akan tetapi, Jepang menolak memenuhi tuntutan Sekutu untuk menyerah tanpa syarat. Perang Pasifik pun berlanjut. Bersama Britania Raya dan Tiongkok, Amerika Serikat meminta pasukan Jepang menyerah dalam Deklarasi Potsdam tanggal 26 Juli 1945 atau menghadapi "kehancuran cepat dan besar". Jepang mengabaikan ultimatum tersebut.

    Pada bulan Juli 1945, Proyek Manhattan yang dirintis Sekutu berhasil melaksanakan pengujian bom atom di gurun New Mexico. Mereka memproduksi senjata nuklir berdasarkan dua rancangan pada bulan Agustus. 509th Composite Group dari Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat dilengkapi dengan Boeing B-29 Superfortress khusus versi Silverplate yang mampu mengangkut bom nuklir dari Tinian di Kepulauan Mariana.

    Tanggal 6 Agustus, AS menjatuhkan bom atom uranium jenis bedil (Little Boy) di Hiroshima. Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman meminta Jepang menyerah 16 jam kemudian dan memberi peringatan akan adanya "hujan reruntuhan dari udara yang belum pernah terjadi sebelumnya di muka bumi." Tiga hari kemudian, pada tanggal 9 Agustus, AS menjatuhkan bom plutonium jenis implosi (Fat Man) di Nagasaki. Dalam kurun dua sampai empat bulan pertama setelah pengeboman terjadi, dampaknya menewaskan 90.000–146.000 orang di Hiroshima dan 39.000–80.000 di Nagasaki; kurang lebih separuh korban di setiap kota tewas pada hari pertama. Pada bulan-bulan seterusnya, banyak orang yang tewas karena efek luka bakar, penyakit radiasi, dan cedera lain disertai sakit dan kekurangan gizi. Di dua kota tersebut, sebagian besar korban tewas merupakan warga sipil meskipun terdapat garnisun militer besar di Hiroshima.

    Tanggal 15 Agustus, enam hari setelah pengeboman Nagasaki dan Uni Soviet menyatakan perang, Jepang menyatakan menyerah kepada Sekutu. Tanggal 2 September, Jepang menandatangani instrumen penyerahan diri yang otomatis mengakhiri Perang Dunia II. Pengaruh pengeboman ini terhadap penyerahan diri Jepang dan alasan etisnya masih diperdebatkan sampai sekarang.

    Latar belakang

    Perang Pasifik

    Artikel utama: Perang Pasifik

    Situasi Perang Pasifik pada 1 Agustus 1945. Jepang masih menguasai seluruh Manchuria, Korea, Taiwan, dan Indocina, sebagian besar Tiongkok, termasuk beberapa kota besar di Tiongkok, dan sebagian besar Hindia Belanda

    Pada tahun 1945, Perang Pasifik antara Kekaisaran Jepang dan Sekutu memasuki tahun keempat. Jepang melawan dengan sengit agar kemenangan AS dihantui oleh jumlah korban yang besar. Dari 1,25 juta tentara Amerika Serikat yang gugur pada Perang Dunia II, termasuk personel militer yang gugur dalam tugas dan cedera dalam tugas, hampir satu juta tentara gugur dalam kurun waktu Juni 1944 sampai Juni 1945. Pada Desember 1944, jumlah tentara AS yang gugur mencapai angka tertingginya, 88.000 tentara per bulan, akibat Serangan Ardennes oleh Jerman.[2] Di Pasifik, Sekutu kembali ke Filipina,[3] merebut Myanmar,[4] dan menyerbu Borneo.[5] Serangan dilancarkan untuk melenyapkan pasukan Jepang yang masih bercokol di Bougainville, Nugini, dan Filipina.[6] Pada bulan April 1945, pasukan Amerika Serikat mendarat di Okinawa dan bertempur sengit sampai Juni. Seiring perang berlangsung, rasio korban Jepang dan AS turun dari 5:1 di Filipina ke 2:1 di Okinawa.[2]

    Saat Sekutu terus merangsek ke Jepang, kondisi bangsa Jepang semakin buruk. Tonase armada kapal dagang Jepang turun dari 5.250.000 ton bruto pada tahun 1941 ke 1.560.000 ton pada Maret 1945, dan 557.000 ton bulan Agustus 1945. Kelangkaan bahan mentah memaksa ekonomi perang Jepang jatuh pada paruh akhir 1944. Ekonomi masyarakat yang melemah sepanjang perang mencapai tingkat terparahnya pada pertengahan 1945. Ketiadaan kapal juga memengaruhi armada nelayan. Pada tahun 1945, hasil tangkapan ikan hanya 22% dari hasil tahun 1941. Panen beras tahun 1945 mencapai jumlah terendah sejak 1909. Akibatnya, kelaparan dan kekurangan gizi merebak di masyarakat. Produksi industri Amerika Serikat jauh lebih unggul daripada industri Jepang. Pada tahun 1943, Amerika Serikat memproduksi hampir 100.000 pesawat per tahun, berbeda dengan 70.000 pesawat yang diproduksi Jepang selama Perang Dunia II. Pada musim panas 1944, AS mengerahkan hampir seratus kapal induk di Pasifik, lebih banyak daripada 25 kapal induk yang dimiliki Jepang sepanjang perang. Bulan Februari 1945, Pangeran Fumimaro Konoe memberitahu Kaisar Hirohito bahwa kekalahan sudah tidak bisa dihindari lagi dan menyarankan Kaisar untuk turun takhta.[7]

    sumber : id.wikipedia.org

    Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal...?

    Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal...? - 2119235

    !function(a,b,c,d,e){a.ddCaptchaOptions=e||null;var m=b.createElement(c),n=b.getElementsByTagName(c)[0];m.async=0,m.src=d,n.parentNode.insertBefore(m,n)}(window,document,"script","https://js.captcha-display.com/xhr_tag.js", {ajaxListenerPath: ["brainly.co.id/api", "brainly.co.id/graphql", "api-textbook-solutions.brainly.com", "question-matching-textbook-solutions.brainly.com"], withCredentials: true, sessionByHeader: true, overrideAbortFetch: true, allowHtmlContentTypeOnCaptcha: true });

    Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal...? - Brainly.co.id

    sumber : brainly.co.id

    15 Agustus 1945, Jepang Umumkan Menyerah pada Sekutu Halaman all

    Menyerahnya Jepang tanpa syarat tidak lepas dari hancurnya Kota Hiroshima dan Nagasaki setelah dijatuhi bom atom oleh Sekutu. Halaman all

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Kompas.com Skola

    15 Agustus 1945, Jepang Umumkan Menyerah pada Sekutu

    Kompas.com - 15/08/2020, 16:00 WIB

    Lihat Foto

    Peristiwa Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu ditandai upacara penandatanganan di atas kapal perang USS Missouri di Teluk Tokyo, 2 September 1945. Menteri Luar Negeri Jepang Mamoru Shigemitsu menandatangani mewakili pemerintah Jepang. (Bettmann)

    Cari soal sekolah lainnya

    Penulis Ari Welianto | Editor Ari Welianto

    KOMPAS.com - Bom atom yang dijatuhkan pasukan Sekutu di Kota Hiroshima dan Nagasaki mampu melumpuhkan pemerintahan Jepang.

    Dampaknya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.

    Kekalahan Jepang pada Sekutu diumumkan langsung oleh Kaisar Jepang Hirohito yang tampil di radio nasional.

    Dalam buku Kaigun, Angkatan Laut Jepang, Penentu Krisis Proklamasi (2007) karya Surhartono W. Pranoto, suara Kaisar Jepang disiarkan siang hari pada 15 Agustus 1945.

    Ini memberi bukti adanya himpitan dan kesulitan oleh kegaduhan karena perubahan baru, tapi apa yang dikatakan kaisar dapat dimengerti.

    Berita kekalahan Jepang sampai ke telinga para pemuda Indoesia meski sempat dirahasiakan oleh pasukan Jepang.

    Baca juga: Mengapa Jepang Membebaskan Soekarno dari Penjara?

    Mereka pun Mendesak segera di proklamasikannya kemerdekaan Indonesia. Kemudian para pemuda menggelar pertemuan agar kemerdekaan Indonesia segera di proklamasikan.

    Dampak Hiroshima dan Nagasaki di bom

    Menyerahnya Jepang tanpa syarat tidak lepas dari hancurnya Kota Hiroshima dan Nagasaki setelah dijatuhi bom atom oleh Sekutu.

    Hiroshima dijatuhi bom atom pada 6 Agustus 1945, sedangkan Nagasaki 9 Agustus 1945.

    Kondisi tersebut menghancurkan bangunan dan menewaskan puluhan jiwa rakyat Jepang.

    Kematian dan penyakit akibat radiasi terus meningkat selama beberapa dekade berikutnya. Dua kota yang di bom tersebut merupakan penyangga ekonomi Jepang.

    Sebelum bom atom dijatuhkan, Jepang sudah diperingatkan untuk menyerah tanpa syarat.

    Baca juga: Latar Belakang Jepang Membentuk BPUPKI

    Dalam buku Kesadaran Nasional: Dari kolonialisme sampai Kemerdekaan Jilid II (2008) karya Slamet Muljana, pada 26 Juli 1945 dalam pertemuan di Potsdam, sekutu berseru kepada pemerintah Jepang agar menyerah tanyap syarat dan mengembalikan semua daerah pendudukannya.

    Ditambahkan Jepang segera diduduki tentara sekutu yang akan membentuk pemerintah militer.

    Namun, seruan tersebut tidak dihiraukan. Demi penyelamatan jiwa yang akan menjadi korban perang, sekutu berniat menghentikan perang di Asia Timur Raya.

    Kemudian kapal terbang sekutu mengebom Kota Hiroshima dan Nagasaki.

    Bom atom yang dijatuhkan tersebut memaksa pihak Jepang menyerah dan menerima syarat-syarat yang diumumkan dalam pertemuan di Potsdam.

    Perjanjian damai antara kedua belah pihak diresmikan dan dilakukan di Teluk Tokyo tepatnya di kapal USS Missouri pada 1 September 1945.

    Baca juga: Sambutan Rakyat Indonesia terhadap Jepang

    Menteri Luar Negeri Jepang, Mamoro Shigemitsu menandatangani atas nama pemerintah Jepang.

    Jenderal Yoshijiro Umezu menandatangani mewakili angkatan bersenjata Jepang.

    Dari pihak Sekutu diwakili Jenderal Angkatan Darat Douglas MacArthur, selaku komandan di Pasifik Barat Daya dan Panglima Tertinggi Sekutu.

    Menyerahnya Jepang tanpa syarat juga mengakhiri peristiwa Perang Dunia (PD) II.

    Kondisi itu juga menjadi para pemuda dan tokoh Indonesia untuk segera mempersiapkan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.

    Para pemuda usai menggelar pertemuan langsung mendatangai kediaman Sukarno agar mendesak di proklamasikan kemerdekaan Indonesia.

    Baca juga: Politik Jepang Menarik Simpati Bangsa Indonesia

    Para pemuda sepakat bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri, tidak dapat digabungkan pada bangsa atau negara lain.

    Bangsa Indonesia menurut mereka sudah matang untuk merdeka.

    Satu-satunya jalan adalah melalui proklamasi kemerdekaan oleh bangsa Indonesia sendiri, lepas dari bangsa dan negara mana pun juga.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Tag jepang bom atom Nagasaki Hiroshima

    kemerdekaan Indonesia

    Jepang menyerah pada sekutu

    Lihat Skola Selengkapnya

    Mengapa Jepang Menerapkan Ekonomi Perang

    Politik Jepang Menarik Simpati Bangsa Indonesia

    Peristiwa Mandor, Pembantaian Massal di Kalimantan Barat oleh Jepang

    Latar Belakang Jepang Membentuk BPUPKI

    Mengapa Jepang Membebaskan Soekarno dari Penjara?

    Video rekomendasi Video lainnya PILIHAN UNTUKMU SKOLA

    Syarat yang Harus Dimiliki oleh Seorang Negosiator

    SKOLA

    2 Syarat Terjadinya Interaksi Sosial dan Faktor yang Memengaruhinya

    SKOLA

    Pengertian Logo dalam Reklame, Syarat, dan Cara Membuatnya

    SKOLA

    10 Pengertian Kota Menurut Ahli

    SKOLA

    Ruang dan Interaksi Antarruang: Pengertian, Syarat dan Bentuknya

    sumber : www.kompas.com

    Apakah Anda ingin melihat jawaban atau lebih?
    Muhammad 18 day ago
    4

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    Klik untuk menjawab