jika Anda ingin menghapus artikel dari situs, hubungi kami dari atas.

    setelah membaca definisi-definisi mengenai mentoring, konseling, fasilitasi dan training, tuliskan yang anda ketahui mengenai mentoring, coaching, konseling, training dan fasilitasi. dalam berinteraksi di sekolah, ceritakan pengalaman anda ketika berperan sebagai coach, mentor, konselor, fasilitator, dan trainer.

    Muhammad

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    dapatkan setelah membaca definisi-definisi mengenai mentoring, konseling, fasilitasi dan training, tuliskan yang anda ketahui mengenai mentoring, coaching, konseling, training dan fasilitasi. dalam berinteraksi di sekolah, ceritakan pengalaman anda ketika berperan sebagai coach, mentor, konselor, fasilitator, dan trainer. dari situs web ini.

    Perbedaan Coaching dengan Training, Mentoring, Konseling – I Am Your Coach

    Training, mentoring, konseling, dan coaching adalah bentuk-bentuk metode pengembangan manusia (people development). Keempatnya memiliki beberapa kesamaan karakteristik. Namun, masing-masing adalah metode yang sangat berbeda dan penting untuk memahami perbedaannya. Training Training melibatkan seorang yang ahli yang bertindak sebagai trainer yang memberikan pengetahuan kepada peserta training. Trainer yang baik akan menggunakan teknik partisipatif dan interaktif, seperti halnya dalam proses

    Perbedaan Coaching dengan Training, Mentoring, Konseling

    Previous Next View Larger Image

    Perbedaan Coaching dengan Training, Mentoring, Konseling

    Training, mentoring, konseling, dan coaching adalah bentuk-bentuk metode pengembangan manusia (people development). Keempatnya memiliki beberapa kesamaan karakteristik. Namun, masing-masing adalah metode yang sangat berbeda dan penting untuk memahami perbedaannya.

    Training

    Training melibatkan seorang yang ahli yang bertindak sebagai trainer yang memberikan pengetahuan kepada peserta training.

    Trainer yang baik akan menggunakan teknik partisipatif dan interaktif, seperti halnya dalam proses coaching. Akan tetapi, dalam interaksi training terdapat ketidakseimbangan pengetahuan yang terlihat jelas. Trainer berperan sebagai seorang ahli yang dituntut dan dianggap mengetahui ‘jawaban yang tepat’.

    Mentoring

    Sekilas, mentoring terlihat mirip dengan coaching. Seorang mentor akan memberikan arahan dan panduan untuk membantu seseorang belajar atau berkembang lebih cepat dibanding jika orang tersebut melakukannya sendirian.

    Di tempat kerja, mentor sering kali ditunjuk secara formal dengan kesepakatan bersama, dan berada di luar rantai garis manajemen. Seorang mentor biasanya memiliki pengalaman, keahlian, dan kecakapan tertentu terkait bisnis atau pun teknis operasional.

    Hubungan mentoring biasanya berfokus pada masa depan atau pengembangan karir untuk memperluas cakrawala individu, dengan memberdayakan pengalaman dan wisdom sang mentor. Sedangkan dalam hubungan coaching, fokusnya adalah saat ini dan masa depan, dengan memberdayakan potensi individu yang menjadi coachee.

    Konseling

    Konseling lebih dekat dengan intervensi terapeutik / healing. Metode ini berfokus pada masa lalu, membantu individu untuk mengatasi hambatan dan masalah dari masa lalu mereka, agar mereka dapat berfungsi lebih baik di saat ini dan di masa yang akan datang.

    Jelas konseling berbeda dengan Coaching. Sebab pada sesi coaching, fokus pembahasan adalah mengenai saat ini dan masa yang akan datang, serta bertujuan untuk mengangkat potensi individu.

    Coaching

    Coaching melibatkan keyakinan bahwa setiap individu memiliki jawaban untuk masalah mereka sendiri di dalam dirinya.

    Seorang coach bukanlah ahli terhadap topik tertentu. Dalam proses coaching, fokusnya lebih kepada membantu individu untuk membuka potensi dirinya sendiri. Fokus sangat ditekankan pada individu dan apa yang ada di dalam kepala mereka, serta apa yang mereka rasakan. Pada dasarnya, siapa pun dapat mengambil pendekatan coaching bagi orang lain, baik rekan sebaya, bawahan atau atasan.

    ‘Coaching’ adalah salah satu gaya kepemimpinan penting yang diidentifikasi oleh Daniel Goleman. Keterampilan kunci dalam coaching adalah mengajukan pertanyaan bermakna yang tepat untuk membantu individu menemukan jalan keluar atas penyelesaian masalah mereka sendiri.

    Ingin tahu lebih banyak tentang Coaching? Atau Anda ingin mendapatkan sesi coaching yang sesuai dengan kebutuhan Anda? Hubungi Ela di 0822 600 7000 3 (Whatsapp Only).

    By insightcoach|May 27th, 2020|Memahami Coaching|0 Comments

    Share This Story, Choose Your Platform!

    facebook twitter linkedin reddit whatsapp tumblr pinterest vk Email

    About the Author: insightcoach

    Related Posts

    Career Coaching : Manfaat Berharga bagi Karyawan dan Organisasi Gallery

    Career Coaching : Manfaat Berharga bagi Karyawan dan Organisasi

    Coach sebagai Fasilitator Pembelajaran Gallery

    Coach sebagai Fasilitator Pembelajaran

    Leave A Comment

    sumber : www.iamyourcoach.co.id

    Perbedaan Coaching, Mentoring, Consulting, Training dan Speaking

    Seorang pembaca pernah bertanya kepada saya "Pak David apa sih beda antara coaching, mentoring dan training?" Punya pertanyaan sama? Ini dia pencerahannya.

    Seorang pembaca pernah bertanya kepada saya “Pak, Apa sih beda antara coaching, mentoring dan training?” (tampaknya dia bingung profesinya sendiri musti disebut apa). Simak artikel berikut untuk mengetahui perbedaan istilah – istilah tersebut!

    Beda coaching, mentoring, consulting, training dan speaking

    Saya yakin Anda pasti pernah dengar istilah – istilah yang saya sebutkan di atas (coaching, mentoring, consulting, training dan speaking). Bahkan mungkin Anda juga sudah menggunakan atau melakukan prosesnya, hanya saja… “Apa sebenarnya perbedaan nyata dari aktivitas tersebut?”

    Saya akan mulai dulu dengan istilah coach, mentor, consultant, trainer dan speaker. Istilah – istilah tesebut mengacu pada orang yang melakukan-nya. Misal saja coach adalah orang yang melakukan aktivitas coaching.

    Contoh lain untuk definisi di atas misalnya definisi public speaker adalah orang yang melakukan public speaking. Public speaker adalah orangnya (kata benda) sedang public speaking adalah aktivitasnya (kata kerja).

    Sekarang mari kita belajar perbedaan masing-masing aktivitas tersebut. Saya akan mulai dulu dengan coaching.

    Coaching

    Coaching adalah proses ketika Anda dibantu oleh seorang coach untuk mencapai sebuah tujuan / goal yang Anda tentukan. Di sini kata kuncinya adalah mencapai goal. Seorang coach juga akan berfungsi sebagai partner akuntabilitas untuk memastikan Anda menjalankan hal – hal yang akan Anda lakukan.

    Seorang coach yang murni melaksanakan proses coaching hanya akan bertanya dan menggali saja kepada klien / coachee nya. Dia bahkan sama sekali tidak memberikan saran atau masukan. Semua ide dan pemikiran berasal dari si klien.

    Coach hanya membantu klien untuk berpikir, menimbulkan insight dan menstrukturkan pemikiran mereka. Plus setelah itu dia akan memastikan si klien melakukan apa yang telah dia pikirkan dan katakan.

    Haha.. masih bingung dan tidak ada gambaran? Saya beri contoh ya… misalnya saja saya memanggil seorang coach untuk meningkatkan omzet bisnis saya, kira-kira ini dia percakapannya.

    Coach: Pak David, kira-kira apa yang Bapak inginkan dalam bisnis Anda?

    (ini pertanyaan untuk mengetahui / menentukan tujuan klien)

    Saya: Ini Pak Coach.. saya ingin bisnis rombong bakso saya ini sebulannya bisa dapat omzet minimal Rp 100 juta

    Coach: Oohh… begitu ya Pak. Mengapa tujuan tersebut penting untuk Bapak?

    (pertanyaan untuk memastikan tujuan yang ditetapkan tepat & bermakna)

    Saya: Kalau dapat omzet segitu saya tidak perlu kuatir lagi tentang pengeluaran rutin Pak, selain itu juga masih bisa menabung

    Coach: Okay.. kalau begitu kira-kira untuk mencapai omzet segitu, hal-hal apa saja yang harus dilakukan?

    (pertanyaan untuk menggali strategi untuk mencapai tujuan)

    Saya: Hmm… kalau omzet segitu rasanya musti buka cabang 2 lagi deh. Promosi juga musti lebih gencar dan hmm… mungkin perlu ada tambahan menu.

    Setelah itu coach akan menanyakan pertanyaan yang lebih detil lagi tentang bagaimana masing-masing strategi itu akan dijalankan, memecahnya dalam langkah-langkah yang bisa dilakukan. Setelah itu penutupan sesi coaching kurang lebih akan seperti ini.

    Coach: Okay Pak David.. jadi sudah kita sepakati bahwa selama 2 minggu ini Bapak akan survey lokasi dulu untuk cabang baru dan cek biaya untuk bikin dan sebar brosur di sekitar kompleks. Dua minggu lagi kita ketemu, Pak David silahkan disiapkan hasilnya.

    Nah, kurang lebih itulah gambaran proses coaching. Bisa Anda cermati bahwa si coach hanya bertanya dan menggali, dia sama sekali tidak memberi saran dan masukan apa seharusnya goal saya atau bagaimana cara mencapainya. Setelah itu si coach berfungsi sebagai partner akuntabilitas untuk memastikan klien melakukan apa yang dia katakan.

    Saya harap contoh singkat tersebut bisa memberikan gambaran tentang seperti apa sebenarnya proses coaching. Dalam coaching yang sesungguhnya tentunya pertanyaannya akan lebih kompleks. Ada juga cara-cara dan teknik bertanya, bagaimana cara membangun rapport dll.

    Coaching adalah satu skill khusus juga yang perlu dipelajari (dan juga ada sertifikasinya). Setelah ini mari kita menuju ke aktivitas kedua yaitu mentoring.

    Mentoring

    Mentoring adalah proses berbagi pengalaman dan pengetahuan dari seorang yang sudah berpengalaman (been there done that) kepada seseorang yang yang ingin belajar di bidang tersebut. Di sini kata kuncinya adalah berbagi pengalaman dan pengetahuan.

    Fokusnya lebih ke pengembangan diri dan karir, tidak harus ada tujuan spesifik yang ingin dicapai. Penekanan juga lebih ke relasi antara mentor dan mentee bukannya ke pencapaian tujuan.

    Seorang mentor biasanya adalah seseorang yang memang sudah berpengalaman di bidangnya sehingga bisa menuntun, memberikan tips dan saran. Sehingga akhirnya bisa mempercepat proses belajar Anda dan menghindari Anda membuat kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi.

    Sebagai contoh misalnya saya ingin membuka usaha bakso rombong akan tetapi sama sekali tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang ini. Lalu saya ingat saudara jauh saya Pak Bambang yang adalah seorang pengusaha bakso rombong sukses yang memiliki cabang di mana-mana.

    sumber : david-pranata.com

    Eksplorasi Konsep 2.3.a.4.1

    Menjadi coaching adalah sebuah keharusan bagi seorang guru penggerak.

    HUMANIORA

    Eksplorasi Konsep 2.3.a.4.1- Coaching

    18 Agustus 2021   11:39 Diperbarui: 4 Oktober 2021   20:24 34053

    +

    Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    Lihat foto

    Dok. Pribadi

    EKSPLORASI KONSEP 2.3.a.4.1 - COACHING

    1.1 Pengertian Coaching

    Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,

    Untuk mengawali proses memahami konsep coaching ini, mari kita simak ilustrasi berikut:

    Pak Amir adalah seorang pengemudi kendaraan di Kota Tangerang. Saat ini, ia mengantarkan Pak Handoko ke tempat tujuannya. Ternyata jalanan macet dan Pak Handoko tampak panik mengingat agendanya yang akan segera dimulai. Pak Amir menawarkan beberapa jalan alternatif dengan berbagai kemungkinan.

    Dengan berbagai pertimbangan, Pak Handoko akhirnya memutuskan untuk memilih satu jalan yang ia yakini lebih cepat dan lancar. Ternyata keputusan yang diambil Pak Handoko tepat. Jalanan lancar, dan Pak Handoko sampai di tempat tujuan tepat waktu.

    Ilustrasi tersebut memperlihatkan bahwa untuk sampai ke tujuan dibutuhkan tindakan (action), dan terjadi perubahan (change) tempat. Ketika dikaitkan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari, jika Pak Amir adalah seorang coach dan Pak Handoko adalah coachee, maka Pak Amir menolong dengan cara-cara tertentu, supaya Pak Handoko sampai ke sasaran yang dia inginkan.

    Banyak Pasien Diabetes Indonesia Nyesal Tak Cepat Tau Ini

    Recommended by

    Dalam konteks ini, coaching adalah salah satu alat untuk menolong Pak Handoko. Selanjutnya, Pak Handoko lah yang membuat keputusan dengan cara yang diyakini dapat mencapai tujuannya.

    Berangkat dari ilustrasi di atas, mari kita simak beberapa pengertian mengenai coaching. Para ahli mendefinisikan coaching sebagai:

    sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999)

    kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya (Whitmore, 2003)

    1. Sebutkan prinsip-prinsip coaching yang dapat Anda ambil dari beberapa pengertian coaching yang telah disajikan!

    Harus ada kolaborasi antara coach dan coachee, coach membuat pertanyaan yang menggali coachee untuk menemukenali permasalahan dan menyadarkan tanpa mengajari. Kesadaran muncul dari diri coachee sendiri

    Coach sebagai fasilitator dengan menjadi pendengar yang cerdas serta penyimak untuk menerima pesan dari coachee.

    Sangat penting bagi seorang coach menangkap kata-kata kunci saat mendengarkan dan menyimak curahan coachee.

    Pesan-pesan kunci dijadikan bahan untuk mengajukan pertanyaan selanjutnya yang menyadarkan diri coachee untuk mengadakan perubahan secara berkesadaran.

    2. Sebagai guru, pernahkah anda menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut di sekolah Anda? Jika jawaban anda "ya", berilah contoh dan penjelasannya!

    Ya saya pernah menerapkan, ketika menghadapi anak yang melakukan pelanggaran karena tidak beberapa mengerjakan tugas dan beberapa kali sudah ditegur dan diperingati oleh guru mata pelajaran namun tetap saja belum ada perubahan ke arah yang lebih.

    Saya mencoba mengajaknya berdiskusi secara empat mata dan mencoba menuntunnya sehingga dapat membuatnya nyaman dan mencurahkan segala permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan tugas yang belum dikerjakan. Dan dengan setia saya berusaha untuk mendengarkan keluh kesahnya.

    Dalam diskusi singkat tersebut ternyata anak tersebut mengalami permasalahan terkait waktu belajar dirumah dan tugas yang terlalu banyak.

    Karena perekonomian keluarganya termasuk kategori miskin dimana orangtuanya sebagai petani dan buruh serabutan. Maka setiap hari sepulang sekolah anak tersebut membantu orangtuanya mencetak batu bata merah di kebunnya untuk membantu membayar uang sekolahnya.

    Karena kecapaian maka anak tersebut tidak sempat mengerjakan beberapa tugas yang telah diberikan oleh beberapa guru mata pelajaran. Setelah diajak mengobrol dan diberikan pemahaman dan membangkitkan kesadaran dari dalam dirinya dengan membuat jadwal bekarja dan belajar serta memberinya semangat dengan melihat potensi atau kekuatan dalam dirinya.

    Sedikit demi sedikit anak tersebut berubah dengan membuat jadwal untuk membantu orangtua dan belajar. Walaupun tidak seutuhnya berubah karena butuh proses dan penyesuaian.

    Selain itu anak tersebut juga harus mendapat perhatian serius dari pihak sekolah dan juga peranserta orangtua sangat dibutuhkan dalam memberikan perhatian terkait waktu belajar anak.

    Selain definisi-definisi yang diungkapkan oleh para ahli yang telah disebutkan di atas, International Coach Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai:

    "...bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif."

    Dari definisi ini, Pramudianto (2020) menyampaikan tiga makna yaitu:

    Kemitraan. Hubungan coach dan coachee adalah hubungan kemitraan yang setara. Untuk membantu coachee mencapai tujuannya, seorang coach mendukung secara maksimal tanpa memperlihatkan otoritas yang lebih tinggi dari coachee.

    sumber : www.kompasiana.com

    Apakah Anda ingin melihat jawaban atau lebih?
    Muhammad 18 day ago
    4

    Guys, ada yang tau jawabannya?

    Klik untuk menjawab