umar bin khattab mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan islam pada periode mekkah sehingga nabi memberi gelar
Muhammad
Guys, ada yang tau jawabannya?
dapatkan umar bin khattab mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan islam pada periode mekkah sehingga nabi memberi gelar dari situs web ini.
Umar bin Khattab
Umar bin Khattab
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Umar" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Umar.
'Umar bin al-Khattab
عمر بن الخطاب
‘Umar bin Al-Khaṭṭāb
Khalifah Kekhalifahan Rasyidin Ke 2
Berkuasa 23 Agustus 634 — 3 November 644
(10 tahun, 73 hari) Pendahulu Abu Bakar
Penerus 'Utsman bin 'Affan
Lahir 584
Makkah, Jazirah Arab
Wafat 3 November 644 M (umur 60–61) (Dzulhijjah 23 H/Muharram 24 H)[2][3][4]
Madinah, Jazirah Arab
Pemakaman Masjid Nabawi,[5] Madinah
Suku Quraisy (Bani 'Adi)
Nama lengkap
‘Umar ibn Al-Khaṭṭāb bahasa Arab: عمر بن الخطاب
Nama dan tanggal periode
Khulafaur Rasyidin: 634-644
Ayah Khattab bin Nufail
Ibu Hantamah binti Hisyam[6]
Pasangan
Zainab binti Mazh'un
Ummu Kultsum binti Jarwal
Quraibah binti Abu 'Umayyah
Jamilah binti Tsabit
'Atikah binti Zaid
Ummu Hakim binti al-Harits
Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib[7]
Anak 'Abdullah 'Ashim Hafshah 'Ubaidillah Iyadh Fatimah Zaid Ruqayyah
'Abdurrahman al-Akbar
Abdurrahman Zainab Agama Islam
Kekuasaan khalifah Umar pada masa puncaknya, 644
'Umar bin Khattab (bahasa Arab: عمر بن الخطاب; sekitar 584 – 3 November 644 M) adalah khalifah kedua yang berkuasa pada tahun 634 M sampai 644 M. Dia juga digolongkan sebagai salah satu . 'Umar merupakan salah satu sahabat dari Nabi Islam Muhammad dan juga merupakan ayah dari Hafshah, istri Muhammad.[8][9]
'Umar adalah salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga, dan di antara para sahabat Umar termasuk sahabat yang zuhud. Dia mengambil alih kekhalifahan Islam setelah kematian Abu Bakar Ash-Shiddiq pada tanggal 23 Agustus 634 M, bertepatan dengan tanggal 22 Jumadil Akhir tahun 13 H.[10]
Dalam sudut pandang Sunni, 'Umar termasuk salah satu pemimpin yang hebat dan suri teladan dalam masalah keislaman.[11] Beberapa hadits menyebutkan dirinya sebagai sahabat Nabi paling utama setelah Abu Bakar.[12][13] 'Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad yaitu yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Namun di sisi lain, 'Umar cenderung dipandang negatif dalam perspektif Syi'ah.[14]
Pada masa kepemimpinannya, kekhalifahan menjadi salah satu kekuatan besar baru di wilayah Timur Tengah. Selain menaklukan Kekaisaran Sasaniyah yang sudah melemah hanya dalam kurun waktu dua tahun (642–644), 'Umar berhasil mengambil alih kepemimpinan dua pertiga wilayah Kekaisaran Romawi Timur.[15] Perluasan wilayah ini juga diikuti berbagai pembaharuan. Dalam bidang pemerintahan dan politik, departemen khusus dibentuk sebagai tempat masyarakat dapat mengadu mengenai para pejabat dan negara. Pembentukan Baitul Mal menjadi salah satu pembaharuan 'Umar dalam bidang ekonomi. Segala capaiannya menjadikan 'Umar sebagai salah satu khalifah paling berpengaruh sepanjang sejarah.[16]
Biografi[sunting | sunting sumber]
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar.
Sebelum memeluk Islam, Umar adalah orang yang sangat disegani dan dihormati oleh penduduk Mekkah. Umar juga dikenal sebagai seorang peminum berat, beberapa catatan mengatakan bahwa pada saat sebelum memeluk Islam (Jahiliyyah = masa kekosongan Nabi), Umar suka meminum anggur. Setelah menjadi seorang Muslim, ia tidak menyentuh alkohol sama sekali, meskipun belum diturunkan larangan meminum khamar (yang memabukkan) secara tegas.
Memeluk Islam[sunting | sunting sumber]
Ketika Nabi Muhammad ﷺ menyebarkan Islam secara terbuka di Mekkah, Umar bereaksi sangat antipati terhadapnya, beberapa catatan mengatakan bahwa kaum Muslim saat itu mengakui bahwa Umar adalah lawan yang paling mereka perhitungkan, hal ini dikarenakan Umar yang memang sudah mempunyai reputasi yang sangat baik sebagai ahli strategi perang dan seorang prajurit yang sangat tangguh pada setiap peperangan yang ia lalui. Umar juga dicatat sebagai orang yang paling banyak dan paling sering menggunakan kekuatannya untuk menyiksa pengikut Nabi Muhammad ﷺ.
Pada puncak kebenciannya terhadap ajaran Nabi Muhammad ﷺ, Umar memutuskan untuk mencoba membunuh Nabi Muhammad ﷺ, namun saat dalam perjalanannya ia bertemu dengan salah seorang pengikut Nabi Muhammad ﷺ bernama Nu'aim bin Abdullah yang kemudian memberinya kabar bahwa saudara perempuan Umar telah memeluk Islam, ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ yang ingin dibunuhnya saat itu. Karena berita itu, Umar terkejut dan pulang ke rumahnya dengan maksud untuk menghukum adiknya, diriwayatkan bahwa Umar menjumpai saudarinya itu sedang membaca Al Qur'an surat Thoha ayat 1-8. Ia semakin marah akan hal tersebut dan memukul saudarinya. Ketika melihat saudarinya berdarah oleh pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat, diriwayatkan Umar menjadi terguncang oleh apa yang ia baca tersebut, beberapa waktu setelah kejadian itu Umar menyatakan memeluk Islam, tentu saja hal yang selama ini selalu membelanya membuat hampir seisi Mekkah terkejut karena seseorang yang terkenal paling keras menentang dan paling kejam dalam menyiksa para pengikut Nabi Muhammad ﷺ kemudian memeluk ajaran yang sangat dibencinya tersebut, akibatnya Umar dikucilkan dari pergaulan Mekkah dan ia menjadi kurang atau tidak dihormati lagi oleh para petinggi Quraisy yang selama ini diketahui selalu membelanya.
Umar Bin Khattab, dari Pembenci Menjadi Pencinta Rasulullah
Karena keberaniannya, Umar bin Khattab dijuluki al-Faruq.
Edisi Syawal
Home > Islam Digest > Islam Digest
Umar Bin Khattab, dari Pembenci Menjadi Pencinta Rasulullah
Selasa 02 Jun 2020 06:19 WIB
Rep: Ali Mansur/ Red: Ani Nursalikah
Umar bin Khattab, dari Pembenci Menjadi Pecinta Rasulullah.
Foto: MgIt03
Karena keberaniannya, Umar bin Khattab dijuluki al-Faruq.REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ali Mansur/Wartawan Republika
JAKARTA -- Umar bin Khattab merupakan salah seorang sahabat Nabi yang didoakan oleh Rasulullah secara khusus agar dapat memperkuat Islam. Dalam munajatnya, Rasulullah meminta agar Allah memperkuat Islam dengan salah satu 'Umar', yaitu Umar bin Khattab dan Amru bin Hisyam (Abu Jahal). Pada akhirnya Allah memberikan hidayah kepada Umar bin Khattab.
Baca Juga
Abu Bakar Ash Shiddiq, Sahabat Terdekat Nabi Muhammad Yahudi Memberi Tahu Umar bin Khattab Ada Malaikat di Sisinya Pada Masa Umar bin Khattab, Kambing Pun Merasa Aman
Bukan tanpa asalan doa tersebut dipanjatkan. Pada masa sebelum Islam berkembang, baik Umar maupun Amru bin Hisyam merupakan sosok pemberani dan disegani serta ditakuti di kalangan kaum Quraisy. "Ya Allah muliakanlah Islam dengan salah satu dari dua Umar, Umar bin Khatab atau Umar bin Hasyim." Itulah doa Rasulullah, dikutip dari Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan Ali al-Hasani an-Nadwi.
Umar bin Khattab lahir 13 tahun setelah kelahiran Rasulullah SAW, tepatnya pada 581 Masehi. Lahir dari keluarga bangsawan, Umar bin Khattab dibekali dengan pendidikan yang baik, seperti dalam bidang perniagaan dan bela diri. Putra dari pasangan Khattab bin Nufail dan Hantamah binti Hisyam memeluk Islam pada bulan Dzulhijah tahun ke-6 kenabian. Sebelumnya masuk Islam, Umar merupakan salah satu tokoh kaum Quraisy yang membenci Rasulullah SAW.
Ketika kebenciannya memuncak, Umar bin Khattab berupaya mencelakakan Rasulullah SAW. Namun, dalam perjalanannya ia bertemu dengan Nu'aim bin Abdullah yang kemudian memberinya kabar bahwa Fatimah binti Khattab dan anak pamannya, Sa'id bin Zaid, telah memeluk Islam.
Sontak, mendengar kabar itu, Umar berbalik arah untuk melabrak dua saudaranya tersebut. Justru sesampainya di rumah, Umar bin Khattab menerima Islam setelah membaca surat Thoha ayat 1-8 dari mushaf yang dibawa kedua saudaranya itu.
Konversi Umar bin Kathab ke Islam memberikan kekuatan sendiri bagi umat Islam yang saat itu jumlahnya masih sangat sedikit. Bahkan, Umar lah yang paling lantang menyuarakan Islam di Makkah.
Ia juga meminta agar Rasulullah SAW menyebarkan Islam secara terang-terangan dan tidak lagi bersembunyi. Tidak hanya itu, ia pun berjanji akan menindak tegas siapa saja yang mencoba menghentikan dakwah Rasulullah SAW dalam menyiarkan kebenaran Islam. Berkat keberaniannya dalam menunjukkan keislamannya, Umar bin Khattab dijuluki al-Faruq.
Menurut Ali Muhammad ash-Shalabi dalam Biografi Umar bin Khattab, gelar al-Faruq yang artinya 'pembeda' karena ia menunjukkan keislaman di Mekkah. Sebab, dengan Islam itu, ia mampu membedakan antara kebenaran dan kebatilan.
Namun, sebagian kalangan mengartikan al-Faruq sebagai penjaga Rasulullah SAW dan pencerai-berai barisan kaum kafir. Kemudian, Umar juga dicatat sebagai orang yang pertama kali digelari Amir al-Mu’minin--pemimpin orang beriman.
Selain itu, Umar bin Khattab juga memiliki keutamaan istmewa yang disampaikan Rasulullah SAW dalam sejumlah haditsnya. Di antaranya adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga dan khalifah kedua dalam Islam yang telah membebaskan sepertiga daratan dunia dari kejahilan. Kemudian, tiga ucapannya ditanggapi secara langsung oleh Allah SWT dalam Alquran.
Dua puluh prestasi telah dirintisnya untuk kemajuan umat Islam. Kewibawaannya ditakuti oleh setan sehingga setan menyingkir dari jalan yang akan dilalui oleh Umar. Bahkan, Rasulullah pernah bersabda, "Sungguh pada umat-umat sebelum kalian ada orang-orang yang diberi ilham, dan seandainya pada umatku ada seorang yang seperti itu, dia adalah Umar." Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
Pada tahun 622 Masehi, Umar bin Khattab ikut bersama Rasulullah SAW bermigrasi atau hijrah ke Yatsrib--sekarang Madinah. Keberanian Umar dalam menegakkan panji Islam tak diragukan lagi. Ia terlibat pada Perang Badar, Uhud, Khaybar, serta penyerangan ke Suriah.
Ia juga tidak segan-seganu menentang kawan-kawan lamanya yang dahulu bersamanya menyiksa kaum Muslimin. Begitu juga kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW. Bahkan, saat Rasulallah wafat pada 8 Juni 632 M (12 Rabiul Awal atau 10 Hijriyah), Umar sangat terguncang sampai tidak memercayai jika orang yang dikasihinya sudah menghadap Sang Khalik.
Setelah didapatinya Rasulullah SAW tak bernyawa lagi, Umar keluar ke masjid sambil berteriak, "Ada orang dari kaum munafik yang mengira Rasulullah SAW telah wafat. Namun, demi Allah, sebenarnya dia tidak meninggal, tetapi ia pergi kepada Tuhan, seperti Musa bin Imran. Ia telah menghilang dari tengah-tengah masyarakatnya selama 40 hari, kemudian kembali lagi ke tengah mereka setelah dikatakan dia sudah mati. Sungguh, Rasulullah pasti akan kembali seperti Musa juga. Orang yang menduga dia telah meninggal, tangan dan kakinya harus dipotong." Setelah itu, sahabatnya, Abu Bakar ash-Shiddiq. menenangkan Umar dengan membacakan sebuah ayat bahwa Rasulullah SAW hanyalah manusia yang bisa mati.
Umar bin Khattab mmpunyai kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan Islam pada periode
Umar bin Khattab mmpunyai kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan Islam pada periode Mekkah, sehingga nabi memberi gelar... - 13435891
Umar bin Khattab mmpunyai kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan Islam pada periode - Brainly.co.id
Guys, ada yang tau jawabannya?